Berita Tarakan Terkini

Kisah Alya, Calon Haji Asal Tarakan Gantikan Orang Tua yang Meninggal, Teteskan Air Mata Kenang Ayah

Alya, jemaah haji pengganti asal Tarakan tak kuasa menahan air mata saat mengenang sang ayah, Dedy Dampudy Kelmaskosu.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
TAK KUASA TAHAN TANGIS - Virsa Alya Nadhita Kelmaskosu, salah seorang jemaah haji asal Tarakan tak kuasa menahan air mata saat mengenang sang ayah, Dedy Dampudy Kelmaskosu,  jemaah haji yang seharusnya berangkat pada tahun 2024 lalu. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

Sang ayah selalu berpesan agar kembali ke Tarakan dan bekerja di Tarakan agar lebih dekat dengan keluarga.

"Bapak selalu berpesan kerjanya di sini saja. Cuma namanya anak muda, kuliahnya juga kemarin di Jakarta, jadi masih ngejar passion kemarin," kenang Alya tak kuasa menahan mata yang sudah berkaca-kaca saat membahas kenangan bersama sang ayah.

Saat ini ia sudah memutuskan pindah ke Tarakan dan resign dari pekerjaan yang ada di Jakarta.

Ia ingin menunaikan amanah almarhum ayah agar tak  begitu jauh dengan keluarga. 

Di Jakarta sendiri ia selepas lulus S1 dari Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, Banten tahun 2022 langsung bekerja  di perusahaan jasa service e-commerce. 

Mengulas kembali sang ayah tak memiliki  rekam jejak riwayat sakit jantung.

Hanya saja memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Ia memperkirakan kondisi tekanan darah tinggi memicu jantung dan berpulang pada 28 April 2025.

"Memang ada diberi obat. Saya kurang paham apakah hipertensinya, tapi pas pengecekan kesehatan untuk berangkat haji, jantung semua aman tidak ada masalah. PR di hipertensi tadi. Kita gak tahu musibah, tiba-tiba serangan jantung," urainya.

Padahal sebelum kejadian, beberapa hari sebelumnya sang ayah baru saja mengantarkan dirinya pada Minggu, kembali ke Jakarta.

"Selesai lebaran di Tarakan, saya pulang ke Jakarta. Terus besoknya, dapat kabar bapak kena serangan jantung dan sempat dirawat di rumah sakit. Bapak dirawat hampir seminggu tapi saya sudah kembali ke Tarakan, bapak udah gak ada. Sempat dapat proses pemakaman dan sebelum dikafani," urainya.

Namun saat sakit dan dirawat di rumah sakit setiap hari selalu video call bersama sang ayah.

Saat sakit pun, sang ayah masih terus men-support dirinya dan meminta doa kepadanya agar sang ayah kuat melaksanakan ibadah haji.

Sosok sang ayah sendiri di mata sang puteri, sang ayah begitu baik perlakuannya kepada keluarga.

"Bapak itu baik banget gak pernah marah. Di keluarga bapak sosok ayah, selalu usahain yang terbaik buat keluarga, pekerja keras, bukan cuma buat keluarga, tapi juga di pekerjaannya, di organisasinya," akunya.

Baca juga: 150 CJH Tarakan Kloter 5 Embarkasi Balikpapan Berangkat Minggu 11 Mei 2025, 10 Kali Manasik Haji 

Ia melanjutkan lagi, ia sendiri memiliki tiga saudara lainnya.

Setelah sepulang haji, ia berencana akan mencari pekerjaan di Tarakan dan masih mencari lowongan. 

"Yang penting di sini," urai perempuan kelahiran Tarakan, 1 November 2000 lalu. 

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved