Berita Tarakan Terkini
Kisah Alya, Calon Haji Asal Tarakan Gantikan Orang Tua yang Meninggal, Teteskan Air Mata Kenang Ayah
Alya, jemaah haji pengganti asal Tarakan tak kuasa menahan air mata saat mengenang sang ayah, Dedy Dampudy Kelmaskosu.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Virsa Alya Nadhita Kelmaskosu, salah seorang jemaah haji asal Tarakan tak kuasa menahan air mata saat mengenang sang ayah, Dedy Dampudy Kelmaskosu, jemaah haji yang seharusnya berangkat pada tahun 2024 lalu.
Namun karena takdir, sang ayah yang saat itu masih menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di mana sebelumnya almarhum juga menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Tarakan mengembuskan napas terakhirnya karena informasinya mengalami serangan jantung.
Tak terkira rasa bercampur sedih tergambar dalam ekspresi Virsa Alya Nadhita, yang seharusnya sang ayahlah yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah.
Atas mufakat keluarga, ia sebagai putri sulung menggantikan almarhum berangkat ke Tanah Suci Makkah setelah diundur setahun.
Baca juga: Lepas Calon Jemaah Haji, Wali Kota Tarakan Ingatkan Jaga Pola Makan dan Kurangi yang Berserat
Kata Alya Nadhita kepada awak media yang mewawancarainya siang tadi, tak pernah terlintas bakal melaksanakan haji di usia yang masih muda.
Ia tak menyangka takdirnya terpanggil tahun ini. Meski dengan status menggantikan sang ayah yang sudah meninggal.
"Sedih tapi ada perasaan bersyukur juga dipanggil di umur ini. Kebetulan saya anak pertama, udah kerja, adek yang lain masih sekolah, sementara naik haji butuh libur yang panjang jadi hasil musyawarah keluarga, saya yang terpilih gantikan bapak," urai Alya.
Sang ayah sendiri sebelumnya sudah mendaftar tahun 2012. Sekitar 13 tahun waktu tunggu.
Dan dua pekan sebelum keberangkatan haji di 2024 kemarin, sang ayah berpulang. Tepatnya 28 April 2024 tahun lalu.
Sehingha saat itu, sang ibu, Hapsah yang berangkat sendirian tanpa didampingi suami.
"Harusnya saya naik haji tahun lalu, tapi waktu mepet. Juga mental saya belum siap saat itu jadi ditunda naiknya," akunya.
Ia sendiri memiliki niat untuk menghadiahkan badal untuk almarhum Dedy Dampudi.
Almarhum sendiri sudah pernah melaksanakan umrah dua kali.
Ia mengulas saat kejadian ayah meninggak, ia masih berada di Jakarta merantau.
Di sana ia bekerja di perusahaan.
Sang ayah selalu berpesan agar kembali ke Tarakan dan bekerja di Tarakan agar lebih dekat dengan keluarga.
"Bapak selalu berpesan kerjanya di sini saja. Cuma namanya anak muda, kuliahnya juga kemarin di Jakarta, jadi masih ngejar passion kemarin," kenang Alya tak kuasa menahan mata yang sudah berkaca-kaca saat membahas kenangan bersama sang ayah.
Saat ini ia sudah memutuskan pindah ke Tarakan dan resign dari pekerjaan yang ada di Jakarta.
Ia ingin menunaikan amanah almarhum ayah agar tak begitu jauh dengan keluarga.
Di Jakarta sendiri ia selepas lulus S1 dari Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, Banten tahun 2022 langsung bekerja di perusahaan jasa service e-commerce.
Mengulas kembali sang ayah tak memiliki rekam jejak riwayat sakit jantung.
Hanya saja memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Ia memperkirakan kondisi tekanan darah tinggi memicu jantung dan berpulang pada 28 April 2025.
"Memang ada diberi obat. Saya kurang paham apakah hipertensinya, tapi pas pengecekan kesehatan untuk berangkat haji, jantung semua aman tidak ada masalah. PR di hipertensi tadi. Kita gak tahu musibah, tiba-tiba serangan jantung," urainya.
Padahal sebelum kejadian, beberapa hari sebelumnya sang ayah baru saja mengantarkan dirinya pada Minggu, kembali ke Jakarta.
"Selesai lebaran di Tarakan, saya pulang ke Jakarta. Terus besoknya, dapat kabar bapak kena serangan jantung dan sempat dirawat di rumah sakit. Bapak dirawat hampir seminggu tapi saya sudah kembali ke Tarakan, bapak udah gak ada. Sempat dapat proses pemakaman dan sebelum dikafani," urainya.
Namun saat sakit dan dirawat di rumah sakit setiap hari selalu video call bersama sang ayah.
Saat sakit pun, sang ayah masih terus men-support dirinya dan meminta doa kepadanya agar sang ayah kuat melaksanakan ibadah haji.
Sosok sang ayah sendiri di mata sang puteri, sang ayah begitu baik perlakuannya kepada keluarga.
"Bapak itu baik banget gak pernah marah. Di keluarga bapak sosok ayah, selalu usahain yang terbaik buat keluarga, pekerja keras, bukan cuma buat keluarga, tapi juga di pekerjaannya, di organisasinya," akunya.
Baca juga: 150 CJH Tarakan Kloter 5 Embarkasi Balikpapan Berangkat Minggu 11 Mei 2025, 10 Kali Manasik Haji
Ia melanjutkan lagi, ia sendiri memiliki tiga saudara lainnya.
Setelah sepulang haji, ia berencana akan mencari pekerjaan di Tarakan dan masih mencari lowongan.
"Yang penting di sini," urai perempuan kelahiran Tarakan, 1 November 2000 lalu.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Virsa Alya Nadhita Kelmaskosu
jemaah haji
Dedy Dampudy Kelmaskosu
Dinas Lingkungan Hidup
Tanah Suci Makkah
Tarakan
Senpi Rakitan Jenis Revolver Diamankan, Pemilik Akui Sudah Tiga Tahun Simpan dengan Cara Ditanam |
![]() |
---|
Dokter RSUD dr Jusuf SK Tarakan Sebut Pasien Meninggal Diduga Keracunan, Alami Henti Jantung |
![]() |
---|
Hari Kedua Pencarian Nelayan Tarakan Kaltara, Tim SAR Gabungan Temukan Dalam Kondisi Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Polres Tarakan Renovasi Bangunan Eks Satpol PP Jadi Dapur Makan Bergizi Gratis, Sasar 3.000 Siswa |
![]() |
---|
Mahasiswa Fakultas Teknik UBT Pamerkan Beatrix Motor Listrik Konvensi, Biaya Perakitan Rp 25 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.