Berita Nunukan Terkini
Program Pasar Ikan Murah Pemprov Kaltara di Alun-alun Nunukan Tuai Sorotan, Dinilai Rusak Wajah Kota
Program Pasar Ikan Murah yang bakal digelar DKP Kaltara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nunukan, memunculkan polemik tajam.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
Meski begitu, Arpiah juga menyuarakan kekhawatiran soal kenyamanan pengguna ruang publik.
"Alun-alun ini jantung kota kita. Aroma ikan bisa mengganggu kenyamanan. Mudah-mudahan pasca kegiatan, ruang itu tetap bersih dan nyaman untuk semua orang," ujar Arpiah.
Arpiah mengingatkan bahwa alun-alun bukan sekadar ruang kosong, tetapi tempat warga berinteraksi sosial.
"Saya sarankan agar kegiatan-kegiatan yang bersifat dagang, terutama yang melibatkan produk basah seperti ikan, ditempatkan di lokasi yang lebih tepat," tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Alun-alun Bukan Lapak Ikan
Sikap paling kritis disampaikan oleh Ketua LSM Panjiku di Nunukan, Arleck.
Ia menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pasar Ikan Murah di Alun-alun sebagai pelanggaran prinsip tata ruang kota dan melecehkan fungsi ideal dari sebuah RTH.
"Alun-alun itu wajah kota. Ia bukan lapak darurat, bukan tempat cuci ikan. Ini simbol keseimbangan kota yang mestinya dijaga, bukan dikotori," tutur Arleck.
Dia menegaskan bahwa Alun-alun Nunukan menyimpan makna historis dan estetis. Ketika kawasan ini dijadikan tempat aktivitas perdagangan yang berpotensi menimbulkan bau, sampah organik, dan limbah cair, identitas kota juga ikut dipertaruhkan.
"Citra kota menurun ketika ruang publik yang seharusnya bersih justru tampak kumuh," ungkap Arleck.
Baca juga: 55 Pantun Ikan Hiu, Rayuan Kocak tapi Romantis buat Luluhkan Hati Gebetan, Dijamin Klepek-klepek
Ia juga mengingatkan bahwa praktik semacam ini bisa menjadi preseden buruk. Ketika Alun-alun Nunukan dibiarkan menjadi tempat pasar ikan hanya karena niat 'baik', maka akan sulit menolak kegiatan lain yang juga ingin 'sekadar sekali saja', menggunakan ruang yang sama.
"Di tengah niat membantu masyarakat, pemerintah daerah juga wajib menjaga prinsip tata ruang, kelestarian lingkungan, dan citra kota. Pasar murah seharusnya tak harus murah pula dalam perencanaan," imbuhnya.
Lanjut Arleck,"Kota yang sehat bukan sekadar soal udara bersih, tapi juga keputusan bijak yang lahir dari akal sehat. Kita bisa bantu rakyat tanpa menciderai wajah kota. Asal bijak, semua bisa," pungkasnya.
Penulis: Febrianus Felis
Dinas Kelautan dan Perikanan
Pasar Ikan Murah
Ruang Terbuka Hijau
Tugu Dwikora
Nunukan
Kalimantan Utara
Kaltara
ikan
3 Desa Baru di Nunukan Kaltara Siap jadi Definitif, Berpeluang Gelar Pilkades Perdana Tahun Depan |
![]() |
---|
Wabup Hermanus Ungkap 6 Agenda Prioritas dalam APBD Perubahan 2025 Nunukan Kaltara |
![]() |
---|
Rancangan Pendapatan APBD-P Nunukan 2025 Turun 5,20 Persen, Wabup Sebut Fokus ke Program Prioritas |
![]() |
---|
5 Perusahaan di Nunukan Siap biayai 600 Jiwa Peserta Non JKN Lewat CSR, Dinkes: Sisa 11.456 Orang |
![]() |
---|
Dua Pelajar Nunukan ke Panggung Nasional, Gaungkan Budaya Tidung di Ajang Duta Budaya Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.