Nasib Chromebook di Kaltara
Dua Laptop Chromebook di SD Nunukan Kaltara Terpaksa Pakai Keyboard Eksternal
Beberapa unit Chromebook dari Kemendikbudristek mulai rusak, SD dan SMA di Nunukan, Kaltara keluhkan keterbatasan dan perawatan Chromebook.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
SMAN 2 Nunukan
Kondisi berbeda terjadi di jenjang pendidikan menengah atas. Kepala SMAN 2 Nunukan, Andi Arman, menyatakan sekolahnya menerima 15 unit Chromebook merek Acer dari Kemendikbudristek pada 2022. Berbeda dengan SDN 007, semua unit di SMAN 2 Nunukan masih dalam kondisi baik.
"Saya cek sendiri semua unit saat datang. Sekarang disimpan rapi di lemari kaca ruang laboratorium komputer, lengkap dengan tas hitam bawaannya. Ada dua unit Chromebook yang sedang dipakai guru, makanya ada dua tas yang kosong," ungkap Andi Arman.
Meskipun SMAN 2 Nunukan memiliki laboratorium komputer konvensional, Arman menyebut Chromebook lebih praktis digunakan untuk ANBK karena telah terintegrasi dengan akun belajar.id dari Kemendikbudristek.
Dengan sistem tersebut, tidak diperlukan instalasi manual atau pengaturan teknis rumit.
Baca juga: Disdikbud Tana Tidung Rancang Program Satu Siswa Satu Laptop untuk SD dan SMP
"Kami tinggal masuk akun belajar.id guru atau siswa, langsung bisa digunakan. Tidak perlu repot setting. Bahkan Balai Guru Penggerak dan BPMP bisa memantau dari pusat kapan terakhir perangkat dipakai, karena semua terhubung lewat nomor seri Chromebook," imbuhnya.
Namun, keterbatasan akses internet juga menjadi tantangan. Sering kali, pengoperasian Chromebook hanya mengandalkan hotspot dari ponsel guru, karena tidak semua ruangan di SMAN 2 Nunukan memiliki jaringan Wi-Fi memadai.
"Siswa juga kadang pakai, tapi tetap kami awasi. Sistem pusat bisa mendeteksi penggunaan, jadi tidak bisa bohong. Semua terpantau," pungkas Arman.
Penulis: Febrianus Felis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.