Berita Tarakan Terkini

BPBD Tarakan Rapat Penyusunan Dokumen Kontigensi Tangani Cuaca Ekstrem, Simulasi Diwacanakan

BPBD Tarakan gelar rapat penyusunan dokumen terkait rencana kontigensi bencana cuaca ekstrem, ini tujuannya.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
RAPAT PERTEMUAN - Kepala BPBD Kota Tarakan, Yonsep, bersama semua unsur terkait dalam kegiatan Rapat Pertemuan penysunan dokumen rencana kontigensi berlangsung di Ruang Imbaya Pemkot Tarakan, Senin (10/11/2025). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Selain banjir dan longsor, gempa hingga cuaca ekstrem  juga masuk dalam list potensi bencana yang patut diwaspadai masyarakat Tarakan

Sosialisasi termasuk simulasi akan terus digalakkan khususnya simulasi gempa yang menyentuh masyarakat.

BPBD hari ini, Senin (10/11/2015) juga melaksanakan rapat penyusunan dokumen terkait rencana kontigensi bencana cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer di Kota Tarakan.

Kegiatan berlangsung di ruang Imbaya.

Kepala BPBD Tarakan, Yonsep, menyampaikan bahwa dokumen ini merupakan suatu perencanaan terhadap cuaca ekstrem khususnya.

Dimana potensi bencana 8 jenis. Salah satunya juga cuaca ekstrem

Apalagi penduduk Tarakan juga ada di wilayah pesisir pantai dan lebih banyak hidupnya di kegiatan nelayan, maka hasilnya ini bisa diberikan gambaran bagaimana berbicara tentang penanganan terhadap cuaca ekstrem.

Khususnya berbicara koordinasi.

Hari ini melibatkan semua unsur dan instansi vertikal BUMN dan BUMD.

 

RAPAT PERTEMUAN 10112025
RAPAT PERTEMUAN - Kepala BPBD Kota Tarakan, Yonsep, bersama semua unsur terkait dalam kegiatan Rapat Pertemuan penysunan dokumen rencana kontigensi berlangsung di Ruang Imbaya Pemkot Tarakan, Senin (10/11/2025). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH

 

Baca juga: Gempa Susulan Guncang Tarakan, Polda Kaltara dan Polres Tarakan Sigap Bantu Warga

 

"Setelah hasil ini jadi bentuk dokumen bagaimana cara penanganan dan berkoordinasi," ujarnya.

Ia menambahkan juga ada rencana simulasi tingkat kota berkaitan kebencanaan Kota Tarakan.

Harus ada sosialisasi terlebih dahulu lanjutnya.

Baik itu kategori gempa bumi, longsor, banjir dan cuaca ekstrem, kebakaran lahan dan hutan.

"Untuk rencana simulasi kemungkinan tahun depan," paparnya. 

Ia ikut menyampaikan bahwa yang diantisipasi selama ini termasuk sosialisasi mitigasi bukan hanya banjir. 

Tapi utama adalah gempa.

"Berdasarkan komunikasi saya dengan kepala BMKG, kondisi ini lebih bagus karena tahun 2015 sebesar 5,6 SR dan kali ini 4,8 SR.

Dan dia akan mengecil, yang dikhawatirkan apabila tersumbat lagi bisa jadi lebih besar," ungkap Yonsep.

Ia melanjutkan, informasi BMKG ada susulan dan kecil pasca gempa pertama. 

Sehingga BPBD menyiapkan tenda.

BPBD juga sejak gempa pertama sampai gempa 4,4 SR terjadi telah memeriksa lantai rumah sakit yang digunakan pasien.

"Paling utama adalah rumah sakit.

Untuk masyarakat, kami sudah sampaikan ke media langkah mitigasi," ujarnya.

Ia melanjutkan, harus sering dilakukan sosialisasi termasuk nanti direncanakan simulasi untuk gempa.

Sehingga kepanikan ke masyarakat dan petugas bisa dilatih.

 "Mengoneksikan termasuk masyarakat harus ke mana, apa yang dilakukan saat gempa.

Termasuk perlu dukungan anggaran," ujarnya.

Ia juga menambahkan, mitigasi dilakukan rumah sakit di Tarakan dinilai sangat sigap tanggap dan cepat dalam proses evakuasi.

 "Sudah cukup bagus ketiganya.

Karena terakhir kami sosialisasi mitigasi gempa dan kebakaran. Yang kasihan di masyarakat," ujarnya.

Wali Kota Tarakan, Khairul, menambahkan untuk dukungan anggaran khusus gempa diupayakan di 2026. 

Karena saat ini sedang tahun berjalan.

 "Kita akan dukung.

Tahun ini tidak mungkin.

Diusulkan di murni nanti.

Bisa diusulkan yang begini pasti ada, karena penting ini," tukasnya. 

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved