Berita Tarakan Terkini
BPBD Tarakan Rapat Penyusunan Dokumen Kontigensi Tangani Cuaca Ekstrem, Simulasi Diwacanakan
BPBD Tarakan gelar rapat penyusunan dokumen terkait rencana kontigensi bencana cuaca ekstrem, ini tujuannya.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
Ringkasan Berita:
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Selain banjir dan longsor, gempa hingga cuaca ekstrem juga masuk dalam list potensi bencana yang patut diwaspadai masyarakat Tarakan.
Sosialisasi termasuk simulasi akan terus digalakkan khususnya simulasi gempa yang menyentuh masyarakat.
BPBD hari ini, Senin (10/11/2015) juga melaksanakan rapat penyusunan dokumen terkait rencana kontigensi bencana cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer di Kota Tarakan.
Kegiatan berlangsung di ruang Imbaya.
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep, menyampaikan bahwa dokumen ini merupakan suatu perencanaan terhadap cuaca ekstrem khususnya.
Dimana potensi bencana 8 jenis. Salah satunya juga cuaca ekstrem.
Apalagi penduduk Tarakan juga ada di wilayah pesisir pantai dan lebih banyak hidupnya di kegiatan nelayan, maka hasilnya ini bisa diberikan gambaran bagaimana berbicara tentang penanganan terhadap cuaca ekstrem.
Khususnya berbicara koordinasi.
Hari ini melibatkan semua unsur dan instansi vertikal BUMN dan BUMD.
Baca juga: Gempa Susulan Guncang Tarakan, Polda Kaltara dan Polres Tarakan Sigap Bantu Warga
"Setelah hasil ini jadi bentuk dokumen bagaimana cara penanganan dan berkoordinasi," ujarnya.
Ia menambahkan juga ada rencana simulasi tingkat kota berkaitan kebencanaan Kota Tarakan.
Harus ada sosialisasi terlebih dahulu lanjutnya.
Baik itu kategori gempa bumi, longsor, banjir dan cuaca ekstrem, kebakaran lahan dan hutan.
"Untuk rencana simulasi kemungkinan tahun depan," paparnya.
Ia ikut menyampaikan bahwa yang diantisipasi selama ini termasuk sosialisasi mitigasi bukan hanya banjir.
Tapi utama adalah gempa.
"Berdasarkan komunikasi saya dengan kepala BMKG, kondisi ini lebih bagus karena tahun 2015 sebesar 5,6 SR dan kali ini 4,8 SR.
Dan dia akan mengecil, yang dikhawatirkan apabila tersumbat lagi bisa jadi lebih besar," ungkap Yonsep.
Ia melanjutkan, informasi BMKG ada susulan dan kecil pasca gempa pertama.
Sehingga BPBD menyiapkan tenda.
BPBD juga sejak gempa pertama sampai gempa 4,4 SR terjadi telah memeriksa lantai rumah sakit yang digunakan pasien.
"Paling utama adalah rumah sakit.
Untuk masyarakat, kami sudah sampaikan ke media langkah mitigasi," ujarnya.
Ia melanjutkan, harus sering dilakukan sosialisasi termasuk nanti direncanakan simulasi untuk gempa.
Sehingga kepanikan ke masyarakat dan petugas bisa dilatih.
"Mengoneksikan termasuk masyarakat harus ke mana, apa yang dilakukan saat gempa.
Termasuk perlu dukungan anggaran," ujarnya.
Ia juga menambahkan, mitigasi dilakukan rumah sakit di Tarakan dinilai sangat sigap tanggap dan cepat dalam proses evakuasi.
"Sudah cukup bagus ketiganya.
Karena terakhir kami sosialisasi mitigasi gempa dan kebakaran. Yang kasihan di masyarakat," ujarnya.
Wali Kota Tarakan, Khairul, menambahkan untuk dukungan anggaran khusus gempa diupayakan di 2026.
Karena saat ini sedang tahun berjalan.
"Kita akan dukung.
Tahun ini tidak mungkin.
Diusulkan di murni nanti.
Bisa diusulkan yang begini pasti ada, karena penting ini," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News
| Gempa 4,4 SR di Tarakan Rusak Dinding Kamar Rumah Warga Gunung Lingkas: Pertama Terlihat Retak |
|
|---|
| Wali Kota Imbau Warga Tetap Waspada Gempa Susulan, Beri Pesan Ikut Doakan Tarakan Kaltara Tetap Aman |
|
|---|
| BPBD Tarakan Kaltara Catat Update Data Sementara Pasca Gempa 4,8 dan 4,4 SR, Ada 42 Rumah Rusak |
|
|---|
| Gempa Bumi Kembali Terjadi, Pusat Gempa 9 Km Arah Tenggara Tarakan Kaltara |
|
|---|
| Sosialisasi Kepatuhan dan Ketertiban Spektrum Frekuensi Radio, Wali Kota Tarakan: Pengelolaan Tertib |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Rapat-Pertemuan-penysunan-dokumen-rencana-kontigensi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.