Berita Kaltara Terkini
Awang Faroek Dikabarkan Meninggal, Punya Rekam Jejak Penting Terbentuknya Provinsi Kaltara
Mantan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak dikabarkan meninggal dunia, punya rekam jejak penting terbentuknya Provinsi Kaltara.
Dia mengingatkan, bahwa tujuan dibentuknya provinsi Kaltara adalah untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memudahkan pelayanan publik di wilayah utara Kaltim.
Menurutnya, seorang gubernur tidak mungkin mampu melakukan pengendalian pelayanan publik, jika jumlah wilayah di daerah sangat luas.
Oleh sebab itu, pemekaran provinsi Kaltara sangat tidak berlebihan untuk membantu fungsi kontrol pemerintahan.
Pembentukkan Provinsi Kaltara meliputi Kabupaten Bulungan, Malinau dan Nunukan serta Tana Tidung dan Kota Tarakan berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2012.

Baca juga: Sebagai Prajurit TNI di Perbatasan RI-Malaysia, Dandim 0910 Malinau Beber Makna Hari Lahir Pancasila
Perjuangan Awang Faroek untuk pemekaran Kaltara tak boleh dipandang remeh.
Pasalnya saat itu, Kaltim adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang disetujui Presiden dan didukung DPR untuk dimekarkan.
"Berarti Kaltara merupakan provinsi ke-34 dari sebelumnya hanya 33 provinsi di Indonesia dan Kaltim bersama Kaltara merupakan bagian dari kompartemen strategis pertahanan dan keamanan nasional," ucap Awang Faroek.
Perhatian Awaang Faroek terhadap Kaltara tak cuma saat proses pemekaran.
Saat sudah terbentuk, Awang Faroek masih menunjukkan perhatian yang besar bagi Kaltara terkait pembangunan Kantor Pemprov Kaltara.
Ia sempat menyarankan agar Pemprov Kaltara segera mencari lokasi di luar Tanjung Selor, untuk membangun kantor pemerintahan Pemprov Kaltara.
Menurutya Lahan untuk perkantoran Pemprov Kaltara sangat cocok berada di wilayah pesisir, Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.
"Carikan lahan seluas 1.000-2.000 hektare di kawasan Tanah Kuning yang dekat dengan laut. Disitu dibangun pusat pemerintahan seperti Bukit Pelangi di Sangatta atau Putra Jaya di Malaysia, juga bisa dibangun pelabuhan besar di pinggir laut.
Namun yang terpenting, bangun dulu jalan yang bagus dari Tanjung Selor menuju Tanah Kuning. Ini saran saya," ucapnya pada 9 Oktober 2013.
(*)
(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K.)