Kesehatan

Antara Persalinan Normal VS Operasi Caesar yang Mana Paling Aman, Berikut Manfaat dan Risikonya

Apapun metode persalinannya, normal atau caesar, seorang ibu tetap memiliki perjuangan yang berarti untuk melahirkan buah hatinya

Editor: Hajrah
TRIBUNKALTARA.COM/ OCHA
Ilustrasi Ibu Hamil. Apapun metode persalinannya, seorang ibu tetap memiliki perjuangan yang berarti untuk melahirkan buah hatinya. Jadi, tak ada satu orang pun yang berhak menilai "kesempurnaan" seorang ibu hanya dari bagaimana ia melahirkan. (TRIBUNKALTARA.COM/ OCHA) 

- Terjadinya komplikasi tak terduga saat persalinan, misalnya perdarahan hebat
- Vagina harus dijahit jika robek atau digunting (episiotomi)
- Bila ukuran bayi terlalu besar, ada kemungkinan memerlukan bantuan persalinan, seperti vakum atau forceps
- Kelelahan akibat proses persalinan yang lama dan sulit

Apabila kondisi ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan tidak memiliki faktor penyulit, cara melahirkan normal adalah yang paling disarankan.

Keuntungan dan Risiko Melahirkan Caesar

Operasi caesar dilakukan dengan membuat sayatan melintang di perut dan rahim ibu.

Ada beberapa kelebihan dari persalinan melalui operasi caesar, antara lain:

- Bisa memilih sendiri waktu persalinan atau disebut juga dengan operasi caesar elektif
- Menurunkan risiko cedera kelahiran, seperti distosia bahu (tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan) atau janin mengalami patah tulang
- Menurunkan risiko terjadinya inkontinensia urine dan prolaps organ panggul (turun peranakan)

-Lebih dianjurkan untuk ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan

Meski memiliki keunggulan, metode persalinan caesar juga memiliki kekurangan atau risiko, yaitu:

- Proses pemulihan dan rawat inap di rumah sakit lebih lama dibandingkan persalinan normal
- Luka operasi menimbulkan bekas luka dan rasa nyeri. Proses pemulihannya pun tergolong lama, bisa berminggu-minggu bahkan hingga beberapa bulan
- Terbatas melakukan aktivitas selama setidaknya 6 minggu setelah operasi
- Terjadinya komplikasi akibat anestesi, seperti mual, mengantuk, pusing, sakit kepala parah, hingga kerusakan saraf
- Terjadinya komplikasi akibat operasi, seperti penyumbatan pembuluh darah, infeksi, perdarahan, hingga adhesi atau tumbuhnya jaringan parut yang membuat organ di dalam perut menempel satu sama lain
- Kemungkinan kembali melakukan operasi caesar di proses persalinan selanjutnya
- Plasenta previa di kehamilan selanjutnya

Biasanya operasi ini ditempuh karena persalinan normal berisiko membahayakan keselamatan ibu dan bayinya.

Berikut adalah beberapa hal yang sering menjadi penyebab diperlukannya operasi caesar:

- Ibu memiliki kondisi medis yang tidak memungkinkannya untuk melahirkan secara normal, misalnya diabetes, preeklamsia, herpes di jalan lahir, HIV, penyakit jantung, atau plasenta previa
- Ibu akan melahirkan bayi kembar
- Ukuran bayi cukup besar atau berada dalam posisi sungsang
- Ibu memiliki panggul yang sempit
- Proses pembukaan jalan lahir yang lambat
- Pernah menjalani operasi caesar sebelumnya

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan melahirkan normal vs caesar, keputusan untuk menempuh metode persalinan normal atau caesar pada akhirnya akan disesuaikan dengan hasil konsultasi dan pemeriksaan dokter.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved