Desa Long Berini dan Long Kemuat di Bahau Hulu, Bakal Ikut Terapkan Informasi Desa Secara Daring

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Dua Desa di Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yakni Desa Apau Ping dan Desa Long Alango sukses mengadopsi sistem informasi berbasis aplikasi.

Selama satu tahun, Desa Apau Ping dan Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu, Malinau telah menunjukkan kinerja positif menerapkan aplikasi informasi desa.

Berkaca dari keberhasilan Desa Apau Ping dan  Desa Long Alango, desa lain di kecamatan perbatasan RI-Malaysia tersebut, yakni Desa Long Berini dan Desa Long Kemuat digadang-gadang mengadopsi hal yang sama.

Baca juga: Efisiensi Administasi, Dua Desa di Kecamatan Bahau Hulu Malinau Terapkan Aplikasi Informasi Desa

"Dari pemaparan dua desa, aplikasi membantu kerja-kerja di pemerintah desa, administrasi dan sasaran pembangunan di desa," ujar Sekretaris Long Berini, Julius, Kamis (17/11/2022).

Secara teknis, sistem informasi desa yang dikelola daring memuat informasi terbuka kepada publik. Mulai pemetaan wilayah, potensi, profil hingga program desa.

Informasi tersebut dikelola dan diolah oleh aparatur desa setempat. Terbagi menjadi tim spasial, sosial dan entri data dari operator desa.

Baca juga: Ternyata Terkendala Administrasi, Pengembangan Lapter Long Alango Bahau Hulu Perlu Perencanaan Ulang

Kepala Desa Long Kemuat, Apuy Enjau berharap dapat difasilitasi hal yang sama, tergantung kesiapan SDM desa.

“Ada harapan di Desa Long Kemuat nanti juga akan difasilitasi. Kami akan bicarakan dengan masyarakat bagaimana kesiapannya untuk ini,” katanya.

Koordinator Projek KKI Warsi di Malinau, Furwoko menjelaskan pengembangan aplikasi diupayakan di desa-desa yang jauh dengan keterbatasan akses.

Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa ini dikembangkan Konsorsium Komunitas Konservasi Indonesia (KKI Warsi) dan LP3M di sejumlah desa di Malinau.

"Bertujuan untuk mendorong pemetaan ruang, potensi dan penggunaan lahan serta kondisi sosial di masyarakat, yang akan menjadi acuan pembangunan desa,“ katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri