Berita Tarakan Terkini
Pantau Perairan di Pelabuhan Malundung dan Tengkayu 1, Basarnas Tarakan Dapat RBB dari Pusat
Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril sebut bahwa pemberian RBB dari Basarnas RI tidak jauh dari RBB yang ada saat ini.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Ikuti instruksi Basarnas RI, Basarnas Tarakan mulai melaksanakan Siaga Khusus SAR selama 16 hari. Siaga Khusus SAR ini sudah dimulai sejak 19 Desember 2022.
Siaga Khusus SAR di Tarakan, Kalimantan Utara juga sudah mulai berjalan pasca apel yang dilaksanakan pada Senin (19/12/2022).
Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril pada Selasa (27/12/2022) kemarin, memimpin langsung kegiatan patroli secara mobile menggunakan Alut Rigid Buoyancy Boat (RBB) di perairan Tarakan.
Baca juga: Apel Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru, Basarnas Siapkan 70 Personel Jaga di Tarakan dan Nunukan
Dikatakan Syahril kepada TribunKaltara.com, Rabu (28/12/2022), pelaksanaan mobilisasi sejak kemarin berjalan lancar dan aman. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memantau kelancaran aktivitas masyarakat di perairan Tarakan khususnya.
“Jadi kami melaksanakan pengamatan untuk alur trasprotasi laut dan pengamatan di titik yang ditentukan sudah dibagi personel. Hasilnya semua berjalan lancar,” beber Syahril kepada TribunKaltara.com.
Adapun titik pemantauan dimulai dari perairan di Pelabuhan Malundung Tarakan selanjutnya memutar dan kembali ke Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan.
Baca juga: Antisipasi Kecelakaan di Laut, Personel Ditpolairud dan Basarnas Tarakan Latihan Hely Rafling
“Standby di Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan dan memutar sampai bagian ke dalam,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakan Syahril, adapun alut yang digunakan adalah RBB baru dialokasikan dari pusat dan Tarakan turut mendapat kuota.
“Untuk RBB selain uji coba meski uji coba sudah dilaksanakan kemarin, sekaligus patroli. RBB ini sudah tiba hari Kamis kemarin dan masuk malam itu, namun proses bongkar muat menunggu ekpedisi, masih menyesuaikan saat itu,” ujarnya.

Secara umum alut yang diberikan ini tidak ada perbedaan dengan RBB sebelumnya namun secara fisik untuk personel sangat mendukung jika cuaca tidak mendukung.
“Jadi ada pelindung. Ada kabinnya. Tapi sudah sangat membantu terkait kalau ada hal hal kecelakaan SAR,” bebernya.
Untuk kondisi alutsista saat ini sebenarnya masih butuh dukungan namun dengan adanya peralatan yang disediakan saat ini tambahnya, pihaknya akan berusaha memaksimalkan dan diupayakan untuk bisa meng-cover seluruh kejadian SAR di wilayah Kalimantan Utara.
Baca juga: Pencarian Korban Diterkam Buaya di Tanah Merah Nihil, Basarnas Tarakan Akan Perluas Titik Lokasi
“Karena pengadaan alutsista disebar di seluruh Indonesia. Termasuk Tarakan dapat satu unit jenis RBB terbaru. Modelnya ada atapnya ada kabinnya. Kapasitas on board bisa 10 orang standar. RBB sudah didesain untuk situasi bergelombang pun lanjutnya, sudah teruji. Namun tetap keselamatan paling utama atau safety first,” lanjutnya.
Alutsista ini nanti ini ikut memperkuat keberadaan alut yang sudah ada dan ditempatkan di Tarakan. Sementara untuk Nunukan sudah diperkuat dengan RIB dan sea rider dan dua perahu karet.
Syahril menjelaskan selain patrol mobile di perairan Tarakan, juga sebelumnya sudah dilakukan pergeseran personel sebanyak enam orang untuk memperkuat Pos SAR Kabupaten Nunukan.