Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Bersama Gubernur Kaltim Isran Noor: Segera Atasi Kematian Ibu dan Anak
Sebenarnya masyarakat di Kalimantan Timur mempunyai penghasilan atau pendapatan yang besar. Hanya tidak digunakan untuk pemenuhan gizi sehari-hari.
Hanya bagaimana pola pengelolaan pendapatan mereka untuk kepentingan makanan yang bernutrisi yang perlu dibenahi.
Sebab masyarakat umumnya dapat memenuhi kebutuhan pangan atau makan. Di Kaltim tidak ada orang yang miskin, menurut saya.
Kalaupun ada, tidak sebanyak yang dipublikasikan media. Apalagi jika dikomparasi dengan penghasilan kontribusi PDRB Kaltim yang tinggi.
Prestasi-prestasi Kalimantan Timur juga tidak bisa disamakan dengan daerah lain. Contoh, Provinsi Gorontalo mendapat penghargaan dari pemerintah pusat karena pertumbuhan pendapatan daerah paling tinggi.
Baca juga: Temui Menteri PAN RB Azwar Anas, Gubernur Isran Noor Minta Tenaga Honorer di Kaltim tak Dihapus
Skalanya kecil. Sedangkan Kaltim sudah besar lebih dulu. Jadi berapa kali lipat pertumbuhan pendapatan di Gorontalo tidak bisa menandingi pertumbuhan pendapatan Kaltim.
Jadi, maksud saya, daerah-daerah harus ada perbedaan yang namanya semacam kebijakan pertumbuhan ekonomi Asimetris.
Sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), apakah telah merumuskan hal tersebut?
Sebenarnya saya sudah menyiapkan rumusan tersebut sejak lama. Salah satunya tentang distribusi dana transfer pusat ke daerah harusnya tidak seperti yang selama ini, pincang.
Dana yang dikelola pusat dengan yang diserahkan ke daerah terlalu jomblang. Ada 38 provinsi, 98 kota, 414 kabupaten mengelola uang hanya 30 persen dari dana APBN.
Padahal semua kegiatan pembangunan kan di daerah. Dalam 30 persen itu juga ada dana desa. Jadi yang dikelola pemerintah daerah itu kecil.
Saya sudah sampaikan ke pusat agar formula dana APBN ke daerah diperbesar. Supaya daerah-daerah memiliki kapasitas keuangan yang memadai.
Jika daerah punya kapasitas, maka ekonomi bangsa kita akan besar. Pertumbuhan daerah-daerah akan semakin bagus.
Hanya lima sektor yang dikelola oleh pusat yakni pertahanan keamanan, peradilan, keuangan dan moneter, agama, dan kementerian luar negeri.
Sedangkan daerah mengelola semua sektor. Saya menyampaikan 60:40 atau 50:50. Supaya daerah punya kapasitas keuangan.
Baca juga: Cerita Gubernur Kaltim Isran Noor Hampir Dipenjara Gara-gara Bantu TNI, Beruntung Dibela Panglima
Itu merupakan formula yang paling jitu untuk memperbaiki perekonomi bangsa ini. Itu akan mengurangi kesenjangan antara Jawa dengan luar Jawa.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Siap Kawal Pemilu 2024, Pastikan Kamtibmas Aman dan Minta ASN Netral |
![]() |
---|
Menhub Bicara Terobosan di Ibu Kota Nusantara, Siapkan Transportasi Berteknologi Tinggi di Hutan IKN |
![]() |
---|
Arsjad Rasjid, Ketua TPN Ganjar Bicara Strategi: Tanya Pak Jokowi, Apa yang Dibutuhkan Presiden |
![]() |
---|
Arsjad Rasjid, Ketua TPN Ganjar Bicara Strategi: Ganjar dari Rakyat Biasa, Mengerti Perasaan Rakyat |
![]() |
---|
Bupati Hamdam Bicara PPU Serambi Nusantara: Tidak Ada Dikotomi Wilayah IKN dan Daerah Sekitarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.