Berita Daerah Terkini

Sungai Mahakam Surut, Kapal Tidak Bisa Melintas, Imbasnya Harga Sembako di Mahulu Melonjak Tinggi

Kemarau panjang menyebabkan Sungai Mahakam surut, sehingga kapal barang tidak bisa melintas. Imbasnya harga sembako di Long Apari melonjak tinggi.

Editor: Sumarsono
HO/TribunKaltim
Kondisi para pedagang sembako yang akan melewari riam saat air Sungai Mahakam surut. Mereka harus melangsir barangnya sedikit -sedikit di riam lantaran perahu tersangkut. 

“Setiap kali kita ketemu, dari pemerintah pusat selalu bicara akan memberikan prioritas ke Mahulu, utamanya jalan perbatasan. Tapi kenyataannya, sampai sekarang tidak seperti yang diharapkan,” kata Yohanes.

Ia mengungkapkan, selain jalan ke wilayah perbatasan, jalan dari Kutai Barat – Mahulu juga perlu menjadi perhatian. Karena kebutuhan pokok dan material, kebanyakan melalui jalur ini.

“Sekarang memang sudah terbuka jalan ke  hulu dari Long Bagun ke Long Pahangai. Tapi tidak bisa dilalui lancar. Beberapa jembatan juga belum dibangun.

Paling tidak, dibangun jembatan. Biar pakai bailey tidak apa-apa, yang penting bisa melintas,” tandasnya.

Sejumlah kendaraan saat melintasi jalan akses Apau Kayan, Malinau - Mahulu, Kaltim yang rusak berat dan berlumpur pada Februari 2022 lalu.
Sejumlah kendaraan saat melintasi jalan akses Apau Kayan, Malinau - Mahulu, Kaltim yang rusak berat dan berlumpur pada Februari 2022 lalu. ((HO/Victor))

Sementara saat ini, lanjutnya, masyarakat yang melintas lewat darat harus menempuh perjalanan  yang memakan waktu 8 hingga 10 jam. Ini karena kondisi jalan sangat buruk.

“Belum lagi tidak ada jembatan, harus menunggu berjam-jam sebelum menyeberang. Kadang warga harus menginap, karena sungai banjir.

Sekali lagi, kami sangat berharap pemerintah pusat memperhatikan ini.

Apalagi sesuai misi pemerintah membangun pinggiran. Ini wilayah perbatasan, harus mendapat prioritas,” tegasnya.

Harus Ada Subsidi Biaya Angkut

Menyikapi kenaikkan harga barang pokok dan penting khususnya beras di Long Apari, Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan meminta pemkab melalui dinas teknis terkait segera mengambil tindakan. 

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, pihak DPRD sudah berkomunikasi dengan pemerintah.

Salah satunya meminta agar pemerintah memberikan subsidi ongkos angkut barang, khususnya beras.

"Beras merupakan kebutuhan paling pokok masyarakat. Supaya ketersediaan beras di sana bisa segera teratasi, pemerintah harus memberikan subsidi agar harga bisa dijangkau warga," kata Novita Bulan, Rabu (18/1/2023).

Novita Bulan juga menyarankan pemerintah Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari untuk berhubungan langsung dengan dinas terkait.

Baca juga: Subsidi Ongkos Angkut Tekan Inflasi, Pemprov Kaltim Jaga Stabilitas Harga Bapokting Jelang Nataru

"Kan sudah ada anggaran yang disiapkan untuk subsidi ongkos angkut. Ada OPD yang menangani, ini harus direalisasikan dalam kondisi seperti sekarang," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved