Berita Nunukan Terkini

Sambangi Desa Atap Nunukan, Mensos Tri Rismaharini Minta Maaf kepada Warga Sembakung soal Ini

Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini kembali menyambangi Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Selasa (24/01/2023).

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FELIS
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini kembali menyambangi Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Selasa (24/01/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini kembali menyambangi Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Selasa (24/01/2023).

Pada kunjungan kali kedua ke desa tersebut, wanita yang akrab disapa Risma itu merealisasikan beberapa permintaan warga saat kunjungan sebelumnya.

Meski begitu, Risma menyampaikan permintaan maaf kepada warga Sembakung, lantaran belum bisa memenuhi permintaan mereka terkait infrastruktur jalan antar sejumlah desa yang terbilang rusak parah.

Bahkan ada beberapa desa di Sembakung yang belum memiliki akses jalan satu sama lain.

Baca juga: Pamit dari Polres Nunukan. AKBP Ricky Hadiyanto Minta Jajaran Jaga Nama Baik Institusi Polri

"Usulan mengenai infrastruktur jalan memang bukan tupoksi saya. Tapi kami sampaikan waktu itu akan dibantu dalam bentuk uang. Ternyata mau kami serahkan ke provinsi nggak bisa," kata Risma kepada TribunKaltara.com, sore.

Lanjut Risma,"Piha provinsi belum tahu bagaimana mekanisme tentang penggunaan anggaran itu. Apalagi sekarang pemeriksaan sangat ketat. Sehingga saya mohon maaf sekali belum bisa memenuhi keinginan masyarakat perihal infrastruktur jalan," tambahnya.

Kendati begitu, Risma menilai permintaan warga Sembakung perihal infrastruktur jalan merupakan hal yang prioritas.

"Nanti saya coba berkomunikasi dengan Kementerian PUPR," ucap Risma.

Minta Infrastruktur Jadi Atensi Pemerintah

Sementara itu Camat Sembakung, Ridwan mengaku kondisi jalan di beberapa desa memang terbilang rusak parah.

"Dari ibukota kecamatan yaitu Desa Atap ke Desa Manuk Bungkul sudah pernah diaspal tapi begitu banjir jadi rusak parah. Lalu dari Desa Atap ke Desa Lubakan ketika hujan susah dilewati kendaraan," ujar Ridwan.

Ia menyebut kerusakan jalan mulai simpang Desa Atap sampai Manuk Bungkul panjangnya sekira 5 Km.

Saat hujan turun, medan jalan yang berlubang membuat sopir kendaraan mobil dan truk mengurungkan niatnya untuk lewat.

"Baru ada turunan bukit. Motor kalau lewat didorong sampai di jalanan yang agak bagus baru dinaiki. Sering kecelakaan di situ. Kalau kemarau baru mobil bisa lewat," tuturnya.

Selain itu ada beberapa desa yang belum memiliki akses jalan darat seperti dari Desa Lubakan, Tagul, Pelaju, sampai ke Tepian (bagian hilir).

Sampai saat ini warga dari desa tersebut menggunakan jalur sungai, yang mana jarak tempuh dan biaya transportasi perahu terbilang mahal.

"Dari Desa Tepian ke Desa Atap, pakai perahu mesin 40 PK pulang pergi 6 jam. Biayanya pulang pergi bisa sampai Rp2 juta-an lebih. Makanya kalau ada pertemuan di Desa Atap warga datang pagi-pagi sekali, sampainya pukul 11.00 Wita. Begitu selesai nginap satu malam, pagi baru pulang," ungkap Ridwan.

Menurutnya, infrastruktur jalan sangat dibutuhkan masyarakat Sembakung.

Pasalnya, selain demi kelancaran perjalanan, juga kemudahan bagi warga untuk membawa hasil pertanian yang akan dijual ke ibukota kecamatan.

Baca juga: Bawaslu Kaltara Beber Tiga Tahapan yang Jadi Konsentrasi Pengawasan Pemilu di Nunukan

"Mau ke hulu bisa pakai truk atau mobil tapi jalan rusak. Mau ke hilir tidak ada akses jalan darat. Terpaksa pakai perahu dengan biaya mahal. Makanya Sembakung sulit berkembang karena faktor infrastruktur jalan," imbuhnya.

Dia berharap meskipun infrastruktur jalan bukan kewenangan Kemensos RI, namun warga berharap kedatangan Mensos RI ke Desa Atap bisa membawa aspirasi itu untuk disampaikan kepada kementerian terkait.

"Kami harap Ibu Menteri bisa bantu komunikasikan kepada Kementerian terkait. Soalnya di daerah anggarannya terbatas," pungkas Ridwan.

Penulis: Febrianus Felis

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved