Berita Tarakan Terkini

Meskipun Zona Hijau, Tarakan Tetap Lakukan Vaksinasi Terhadap Sapi, Antisipasi PMK

Sudah dua bulan ini Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perternakan Tarakan tetap terus melakukan vaksinasi ke hewan ternak, salah satunya sapi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Vaksinasi pada sapi dan Tarakan ditarget 2.500 ekor sapi harus tervaksin. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kurang lebih dua bulan lamanya pelaksanaan vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) untuk sapi yang ada di Tarakan, Kalimantan Utara sudah terealisasi.

Targetnya secara nasional yang diberikan sebanyak 2.500 ekor sapi harus sudah tervaksin. Ini disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan Tarakan, Elang Buana.

Dijelaskan Elang Buana, Tarakan saat ini masih berstatus zona hijau dan bukan berarti vaksinasi PMK tidak perlu dijalankan. Karena kata Elang, vaksinasi bertujuan untuk mengantisipasi masuknya PMK.

Baca juga: Tak Hanya PMK, DPKP Kaltara Waspadai Penyakit LSD Pada Ternak, Disebut Lebih Mematikan

“Juga vaksinasi PMK kami ditarget secara nasional sebanyak 2.500 ekor sapi,” sebut Elang Buana.

Selain sapi, juga ada kambing yang juga seharusnya mendapatkan vaksinasi. Namun lanjut Elang Buana di Tarakan yang paling dominan adalah sapi.

Baca juga: Pemkot Tarakan Keluhkan Sulit Datangkan Sapi dari Gorontalo, Singgung Soal Surat Edaran Satgas PMK

“Dikarenakan lokasi dan sistem pemeliharaan sapi di Tarakan ini, membuat jauh dari target 2.500 ekor. Dan baru 44 persen. Masih banyak yang belum disuntik, karena sapi tidak hanya divaksin tapi juga ada penandaan bahkan lengkap ada identitas sapi, pemilik, usia sapi, tanggal lahir sapi dan pelaksanaan vaksinasinya kapan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, itu dilakukan sebagai penanda, sehingga jika sapi keluar alias terjual sudah ada tanda bisa diketahui.

Vaksinasi pada sapi dan Tarakan ditarget 2.500 ekor sapi harus tervaksin.
Vaksinasi pada sapi dan Tarakan ditarget 2.500 ekor sapi harus tervaksin. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Sejauh ini dari sisi ketersediaan SDM, petugas vaksinasi sapi di Tarakan saat ini mencapai 10 orang. Kemudian, dalam satu hari, dikatakan Elang, para petugas vaksinasi tidak diberi target vaksinansi sapi.

“Sedapatnya. Untuk itu sapi di Tarakan wajib melalui pelaksanaan vaksinasi dan ini terus dipantau pihaknya. Apalagi kasus PMK di Tarakan hingga kini belum ada meski di daerah lain di Kalimantan tengah banyak memiliki problem kasus PMK, kolera, flu burung dan ASF pada babi. Alhamdulillah kita aman saja, walaupun kita harus menghadapi masyarakat yang belum mengetahui terkait hal ini. Tapi kita aman saja,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved