Berita Kaltara Terkini

Tak Hanya PMK, DPKP Kaltara Waspadai Penyakit LSD Pada Ternak, Disebut Lebih Mematikan

Selain penyakit mulut dan kuku, penyakit LSD terhadap hewan ternak juga harus diwaspadai. Sebab penyakit LSD mengancam keberadan hewan ternak.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI
Ternak sapi yang telah divaksin PMK terlihat dari penanda (eartag) di telinga kanan sapi. Pemprov Kaltara targetkan 17ribuan ternak terima vaksinasi PMK. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Belum usai wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kesehatan ternak kini terancam dengan adanya penyakit baru.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau DPKP Kaltara mengungkapkan penyakit lumpy skin disease atauLSD pada ternak kini menjadi ancaman.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP Kaltara, Muhammad Rais Kahar mengatakan penyakit LSD telah menjangkiti sejumlah ternak di daerah Sumatera dan Jawa.

Baca juga: Pemprov Kaltara Targetkan 17 Ribu Ternak di Tahun 2023 Terima Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku

Menurut Muhammad Rais Kahar, tingkat kematian atau fatalitas penyakit LSD jauh lebih parah jika dibandingkan dengan penyakit PMK, sebab penyakit LSD dapat menular melalui udara atau airborne disease.

"PMK ini memang mulai melandai, tetapi ini ada lagi penyakit LSD yang paling ngeri karena ini airborne disease," kata Muhammad Rais Kahar, Sabtu (28/1/2023).

"Kalau ini masuk, ini akan lebih berat kasus kematiannya dibanding PMK," ungkapnya.

Baca juga: Benarkan Tarakan Masih Zero Kasus, Vaksinasi PMK Ternak Sapi Tembus 500 Ekor, POV Ungkap Kendala

Ia menjelaskan sejumlah langkah antisipasi agar penyakit LSD tidak masuk dan mewabah di Kaltara.

Analisis resiko yakni dengan vaksinasi di tempat asal, karantina, dan hasil negatif pengujian laboratorium menjadi pegangan Pemprov Kaltara dalam mendatangkan ternak.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP Kaltara, Muhammad Rais Kahar
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP Kaltara, Muhammad Rais Kahar (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

"Semua penyakit pada prinsipnya pengawasan di pintu masuk. Karena kalau sudah masuk dia bisa tersebar di mana-mana di daerah yang dilewati," ujarnya.

"Dan untuk Kaltara, selama ini kita masih aman, karena memang untuk mendatangkan ternak baru kita buka kembali di Januari ini," tuturnya.

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved