Tarakan Memilih

Hari Ini Petugas KPU Tarakan Lakukan Coklit di Rumjab Wali Kota, 667 Orang Bertugas Hingga 2023

Kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) dilaksanakan petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan berlokasi di rumah jabatan Wali Kota Tarakan

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) dilaksanakan petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan berlokasi di rumah jabatan Wali Kota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes, Senin (13/2/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Senin (13/2/2023), hari ini kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) dilaksanakan petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tarakan berlokasi di rumah jabatan Wali Kota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes.

Kegiatan Coklit dimulai pukul 11.30 WITA dan hanya berlangsung sekitar 10 menit, kemudian petugas bergeser ke lokasi lainnya.

Dikatakan Nasruddin, Ketua KPU Tarakan, kegiatan pencoklitan mengajak kepada masyarakat menjemput petugas coklit yang datang ke rumah warga sebagai peserta pemilih dalam kontestasi Pilkada 2024 mendatang.

Pelaksanaan pencocokan dan penelitian ( Coklit ) digelar pada 12 Februari hingga 14 Maret 2023 dan mengerahkan 667 orang petugas.

Baca juga: Dua Korban Kebakaran di Tarakan Terluka, Satu Diduga Pekerja Rumah Makan dan Seorang Petugas PMK

"Seluruh Tarakan kami ada 677 orang yang terbagi di 20 kelurahan. Semuanya ada 677 karena setiap TPS 1 jadi, 677 TPS. Maka pantarlihnya 677 orang juga," beber Nasruddin.

667 orang petugas ini, lanjut Nasruddin bekerja selama satu bulan.

Sehingga ditargetkan, dalam waktu satu bulan petugas sudah harus menyelesaikan target tugas.

"Kalau misalnya dalam satu bulan itu kita tidak dapat, maka pasti dicatat tidak ditemui. Pemutakhiran data itu de jure, jadi kami tidak menghapus data, termasuk yang meninggal itu harus disertakan dengan akta kematiannya. Prinsip data itu begitu jadi kita tidak akan menghapus," papar Nasruddin.

Lebih lanjut kata Nasruddin, sebagai daerah transit, dikatakan Nasruddin biasanya persoalan coklit uang ditemui di antaranya ada masyarakat yang sedang tidak berada di rumah.

Sehingga untuk memaksimalkan pelaksanaan coklit, jika tidak dikenal maka pihaknya akan mencatat tidak ditemui.

Sebanyak 169.096 jumlah data yang dicoklit petugas. Ini berdasarkan DP4 hasil sinkronisasi yang dapat bertambah maupun berkurang bergantung dinamika masyarakat.

"Yang 16 tahun ini sudah bisa memilih karena hitungannya memilih tahun depan. DP4 kita itu sudah termasuk pemilih pemula," terang Nasruddin.

Terpisah, Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes memaparkan, untuk proses coklit terbilang cepat sebab data yang tertera sesuai sehingga KPU hanya perlu melakukan update data.

"Sebentar sekali prosesnya tidak lebih dari 10 menit. Karena KPU pegang data, saya juga. Ya sudah cepat selesai. Mudah-mudahan semua masyarakat juga bersikap kooperatif, sehingga saat coklit mereka bersedia menghadapi para petugas, paling hanya 10 menit kalau datanya lengkap," harap Khairul saat diwawancarai awak media, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Lima Bangunan di Tarakan Terbakar, Dua Orang Dilaporkan Terluka, Korban Dilarikan Tim Medis

Ia lebih lanjut menambahkan, update data bergantung pada kooperatifnya masyarakat.

Sehingga jika terjadi perubahan data, maka harus diupdate agar tidak menimbulkan masalah nantinya.

"Saya mengimbau masyarakat agar kooperatif untuk mengisi data, supaya saat penyelenggaraan pemilu dapat berjalan lancar tanpa ribut," pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved