Wawancara Eksklusif

Keseharian Anies Baswedan Bakal Capres 2024: Tak Pernah Khawatir dengan Apa yang Ditulis di Medsos

Jagat maya ramai dengan berbagai opini terhadap sosok tokoh bangsa yang juga bakal calon presiden atau Capres 2024, Anies Baswedan.

Editor: Sumarsono
Tribunnews/Endra Pramudhiaz
Bakal calon presiden atau Capres 2014 Anies Baswedan saat datang ke Nasdem Tower, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. (Tribunnews/Endra Pramudhiaz) 

Menurut saya ini reflektif. Mengapa? Karena republik ini didirikan dengan gagasan ketika kita memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, itu dengan voting.

Yuk kita hitung jumlah voting suara terbanyak, terpilih bahasa Jawa. Kenapa gagasan sebab kita ingin sebuah bangsa yang ada kesetaraan, kita ingin bangsa yang punya daya rekat yang kuat oleh bahasa. 

Jadi sebuah republik didirikan oleh gagasan oleh semua orang yang berkumpul di Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), itu mereka adalah orang intelektual semua.

Di saat 95 persen penduduk Republik Indonesia ini buta huruf.

Lalu mereka membuat sebuah Republik yang setara. Bukan republik untuk satu golongan, bukan republik untuk golongan atas atau golongan ningrat karena kita tempatkan gagasan dan rekam jejak sebagai barang utama, bukan angka.

Saya mengajak mari kita dorong agar percakapan lima tahunan ini menjadi percakapan yang lebih substantif.

Karena kita ini dalam sebuah perjalanan menuju cita-cita republik.

Kaum cendekiawan terdidik waktu itu memutuskan Indonesia merdeka lalu mereka menuliskan dalam rangkaian pesan narasi yang namanya Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

Itu dahsyat, dia katakan untuk melindungi setiap tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, terlibat ketertiban dunia, dan ujungnya meraih keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jadi menuju ke sana setiap lima tahun sekali, saya ibaratkan kalau ini perjalanan satu grup gitu dalam suatu pengembaraan di hutan, maka setiap satu kilometer berhenti.

Baca juga: Demokrat Usung Anies Baswedan Capres 2024 Usai Pertemuan 5 Jam, Pendampingnya Figur Kuat dari Jawa

Buka kompasnya, sebentar kita tadi titik berangkatnya di sana kita sekarang mau ke sana.

Kemudian tentukan lagi ketuanya siapa untuk lima tahun kedepan. Lima tahun ke depan bukan hanya soal 5 tahun atau 15 tahun kemarin tapi soal cita-cita Republik Indonesia.

Menurut saya, sudah saatnya kita secara serius membicarakan Indonesia mau ke mana gagasan apa yang ditawarkan.

Rekam jejak apa yang dibawa karena kita berbicara sebuah bangsa yang besar. Sumber daya yang luar biasa banyak.

Ketika kita berbicara tentang mencari orang yang menjadi ketua kelompok ini bukan sekadar banyak-banyakan.

Nanti kalau sudah jadi kandidat otomatis akan dapat suara kok. 

Ini tugas partai politik, media untuk mengelaborasi rencana lima tahun ke depan agar menjadi sinkron apa yang mau diraih sebagai republik dan siapa-siapa saja yang diberikan tugas. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved