Berita Malinau Terkini

Harga Beras di Malinau Sempat Naik Dua Pekan Lalu, Disperindagkop Beber Penyebabnya

Harga beras di Malinau, kembali normal, dua pekan lalu sempat naik, tapi kenaikan ini ternyata dari beras premium yang didatangkan dari Tarakan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Pemantauan harga dan stok beras dan komoditas pokok di Malinau, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU -Untuk harga beras di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara sempat tercatat sebagai 10 daerah dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi.

Malinau terdata sebagai kabupaten/kota dengan potensi kenaikan harga beras pada pekan ke-3 dan ke-4 Februari 2023 lalu berdasarkan data BPS RI.

Pada pekan pertama Maret 2023 ini, harga beras di Malinau tak lagi masuk dalam jajaran potensi kenaikan harga beras tertinggi.

Baca juga: Harga Beras di Malinau Turun Pekan Pertama Maret 2023, 3 Jenis Komoditas Rawan Naik Jelang Ramadan

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Malinau, Yeni Erlena menjelaskan ada beberapa penyebab kenaikan harga beras pada minggu ke-3 Februari lalu.

Sebagian besar dikarenakan jenis komoditas beras, satu dari 20 komoditas yang diukur setiap pekan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan beras premium.

"Kami sudah berkoordinasi dengan BPS Malinau. Jadi, kenaikan itu karena beras yang diukur adalah Beras Naga, yang memang harganya sudah mahal.

Baca juga: IPH Naik di Februari, Malinau Bertahan dalam Daftar 10 Daerah Potensi Kenaikan Harga Beras Tertinggi

Sementara, warga kita kebanyakan mengonsumsi beras medium, seperti Beras Lahap," ungkapnya.

Disperindagkop Malinau membeberkan hasil pemantauan rutin di pasar. Komoditas beras tersebut merupakan jenis beras yang jarang dikonsumsi warga di Malinau.

Selain karena harga yang tinggi, stok beras tersebut juga setiap pekan dipasok dalam jumlah terbatas dari Tarakan.

Pemantauan harga dan stok beras dan komoditas pokok di Malinau, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu
Pemantauan harga dan stok beras dan komoditas pokok di Malinau, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu (TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI)

"Data kami, yang beras Naga ini masuknya 2 minggu sekali. Laporan terakhir beras jenis ini yang 25 kilo ada 75 karung, 10 kilo 50 karung dan 5 kilo, 50 karung. Masuk dua kali sebulan dari Tarakan. Jumlahnya sedikit karena jarang dikonsumsi," katanya.

Yeni Erlena menerangkan beras yang diukur harganya tiap pekan sebaiknya yang banyak dikonsumsi masyarakat dan stoknya rutin dipasok tiap pekan.

Kendati kenaikan hanya jenis tertentu, namun Disperindagkop Malinau tetap memantau seluruh jenis komoditas utamanya jelang ramadan 2024.

Baca juga: Malinau Masuk 10 Besar Kenaikan Harga Beras Tertinggi di Indonesia, Minggu Ketiga Februari 2023

"Pas laporan beras kita naik, kami langsung cek. Dan yang naik memang beras premium. Tapi kita tetap awasi. Hasil pengecekan kami, ada 3 penyebab harga beras jenis ini naik," ucapnya.

Pertama, karena kenaikan harga di tingkat distributor, dan biaya distribusi dari Tarakan. Meliputi jasa angkutan kapal dan jasa buruh.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved