Mata Lokal Memilih

Hasil Survei Terbaru Capres 2024, Ganjar masih Ungguli Prabowo dan Anies,’Top Three’ Sulit Digeser

Hasil survei terbaru Capres 2024 dari Indikator Politik Indonesia, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berada di posisi tiga teratas.

Editor: Sumarsono
Kolase TribunKaltara.com/ Tribunnews dan Instagram @prabowo
Temuan survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, elektabitas Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 kalahkan Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. 

Setahun kemudian, pada April 2022, Ganjar Pranowo memuncaki survei dengan menyalip Prabowo.

Prabowo bahkan semakin turun ke peringkat tiga karena juga disalip oleh Anies Baswedan.

Sebab, sekitar bulan Oktober-November 2022, Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai Nasdem menjadi bakal Capres.

Burhanuddin menyebut elektabilitas Prabowo sebagai Capres akhir-akhir ini mengalami kenaikan, imbas dari endorsement Presiden Jokowi.

Padahal, tingkat elektabilitas Prabowo sebelum di-endorse Jokowi cenderung menurun.

Bentuk-bentuk endorsement yang dimaksud, menurut Burhanuddin, ialah saat Jokowi menyebutkan tahun 2024 merupakan jatah Prabowo sebagai presiden dan Prabowo seringkali terlihat bersama dengan Jokowi

"Terus terang kita agak jarang mendapati pola elektabilitas atau dukungan yang menurun kemudian tiba-tiba meningkat.

Ini kan elektabilitas Pak Prabowo setahun terakhir kemudian tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan terakhir," katanya.

Baca juga: Update Lembaga Survei Indonesia, Elektabilitas Ganjar Pranowo Kalahkan Anies Baswedan dan Prabowo

Ia lantas menampilkan perbandingan hasil analisis survei pendukung Prabowo dan Jokowi pada Pilpres 2019.

Menurut analisis tersebut, pada kalangan pemilih Jokowi sebagai Capres 2019, dukungan terhadap Prabowo menjadi Capres di Pilpres 2024 meningkat sekitar 2 persen, dari 17 persen ke 19 persen.

Padahal, jika Prabowo tidak mendapatkan endorsement dari Jokowi, elektabilitas Prabowo akan terus menurun.

"Jadi kalau enggak ada endorse Jokowi tinggal nunggu waktu, habis (dukungannya). Jika kita bandingkan sebelum ada endorsement dan setelah ada endorsement itu kenaikannya 2 persen, efeknya cukup besar," terangnya.

Sementara itu, Burhanuddin juga memperlihatkan grafik elektabilitas Prabowo sebagai capres 2024 pada pendukungnya sendiri.

Berdasarkan grafik tersebut, elektabilitas pendukung Prabowo menurun drastis sebelum ia mendapatkan endorsement dari Jokowi.

"Untuk pemilih Prabowo 2019 itu efeknya enggak jelas. Yang memilih Pak Prabowo (pada tahun) 2019 itu udah pada lari, bahkan sebelum Anies Baswedan diusung Partai Nasdem sebagai Capres di bulan Oktober," tuturnya.

Mereka yang meninggalkan dukungan terhadap Prabowo, kata Burhanuddin, terutama ialah basis islamis. Apalagi, setelah Prabowo tergabung dengan kursi pemerintahan.

"Makanya ketika Jokowi endorse Prabowo, efek terhadap pendukung Prabowo itu kecil karena pendukung Prabowo sendiri sudah lari, terutama setelah Prabowo tergabung dengan pemerintah," ucapnya.(Tribun Network/mat/ras/wly)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved