Opini
Ramadhan dan Pembentukan Karakter
Ramadhan tidak hanya sekadar menahan haus dan lapar, tetapi dapat dijadikan sebagai sarana untuk edukasi, berbagi, dan introspeksi diri
Aktifitas berbagi inipun tidak terbatas hanya pada makanan saja, lebih luas banyak yang membagikan paket sembako, pakaian dan juga perlengkapan ibadah.
Ketika berbagi, baik yang memberi maupun yang diberi sama-sama akan merasakan kebahagiaan.
Semangat menabur kebaikan selama bulan Ramdahan dapat membangun kedisplinan dalam diri kita untuk berbagi dan menebar kebaikan dengan sesama.
Baca juga: Puasa yang Sebenar-sebenarnya di Bulan Suci Ramadhan
Karena rasa bahagia dalam diri seperti candu yang akan memanggil jiwa kita saat berbagi.
Ketiga, disiplin dalam pengelolaan waktu.
Semangat Ramadhan jika dihayati dengan benar akan menghindarkan kita dari sifat bermalas-malasan ataupun kebiasaan menunda pekerjaan.
Ganjaran pahala berlipat ganda yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang berpuasa seharusnya benar-benar menjadi penyemangat untuk beribadah dan berbuat kebaikan.
Melaksanakan sholat tepat waktu, mempunyai target tilawah, target hafalan, dan target-target kebaikan lainnya akan mendorong kita untuk bisa mengelola waktu dengan baik.
Melakukan pekerjaan harian di rumah ataupun di lingkungan kerja juga lebih semangat karena semua hal-hal baik tentunya akan diberikan ganjaran yang berlipat oleh Allah SWT.
Baca juga: Mensyukuri Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan
Maka bukanlah hal yang tepat menjadikan puasa sebagai alasan untuk manja dan bermalas-malasan.
Karena jika sepanjang hari bulan Ramadhan kita habiskan dengan tidur-tiduran atau bermalas-malasan, kita akan kehilangan banyak kesempatan untuk berburu pahala dan keberkahan Ramadhan.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah Ramadhan dan menjadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum menuju perbaikan diri.
Baik peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Alah SWT, peningkatan kwalitas diri dan hubungan baik dengan sesama.
(*)
Likuiditas Perekonomian Indonesia: Pertumbuhan M2 yang Menggembirakan |
![]() |
---|
Sekolah: Harapan Terakhir atau Sumber Masalah dalam Pemberantasan Korupsi? |
![]() |
---|
Persepsi Negatif terhadap Organisasi Kemasyarakatan |
![]() |
---|
Menciptakan Ruang Aman dari Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus, Suatu Refleksi |
![]() |
---|
Kepala Daerah itu Bukan Pejabat Partai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.