Mata Lokal Memilih

Terungkap Alasan Jokowi Mendadak Batalkan Mahfud MD Jadi Cawapres 2019, Ada Desakan dari Parpol

Setelah hampir empat tahun menjadi teka-teki, akhirnya terungkap alasan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mendadak batalkan Mahfud MD menjadi Cawapres.

Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar
Menko Polhukam Mahfud MD saat menjadi bintang tamu di podcast kanal Youtube R66 Newlitics 

Diberitakan sebelumnya, seperti dikutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi memutuskan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden pendampingnya dalam  Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam jumpa pers bersama para ketua umum dan sekretaris jenderal parpol pendukung di Restoran Plataran, Jalan HOS Tjokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018) petang.

"Saya memutuskan dan telah mendapat persetujuan dari partai-partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi sebagai calon wakil presiden adalah Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin," ujar Jokowi.

Baca juga: Mahfud MD Bandingkan Temuan TGIPF dan Komnas HAM soal Kanjuruhan: Hampir Sama, Tapi Ini Lebih Keras

Jokowi kemudian menjawab kemungkinan adanya pertanyaan dari publik alasan memilih Maruf.

Ma'ruf Amin pernah menjadi anggota legislatif DPRD, DPR, MPR, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rais 'Aam PBNU hingga sekarang menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.

Dalam kaitannya dengan Kebhinekaan, kata Jokowi, Maruf menjabat anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

"Kami ini saling melengkapi, nasionalis religius," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, kombinasi antara dirinya dengan Ma'ruf Amin saling melengkapi.

"Menurut saya, kami saling melengkapi. Nasionalis-religius," ujar Jokowi di Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018) malam.

Ketika ditanya berapa persen target perolehan suara dalam  Pilpres 2019 dengan komposisi bersama Ma'ruf Amin ini, Jokowi tidak menjawab lugas.

"Targetnya seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan bahwa pemilihan cawapres ini merupakan kesepakatan yang diambil bersama sembilan partai politik pendukungnya.

Adapun tokoh partai politik yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Kalah di Pilpres 2019, Prabowo Subianto jadi Pembantu Terbaik Presiden Jokowi, Sandiaga Uno ke 2

Selain itu, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono.

Sedangkan sembilan sekjen yang hadir, yakni Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Platte, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved