Hari Pertama Masuk Kerja Pasca Lebaran, Bupati Tana Tidung Sidak OPD, Presensi ASN Masih Direkap

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Pemkab Tana Tidung malaksanakan inspeksi mendadak atau sidak hari pertama kerja usai libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tana Tidung, Arman Jauhari mengatakan, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah atau OPD Pemkab Tana Tidung disidak hari ini, Rabu (26/4/2023)

"Untuk Sidak cuma hari ini saja, karena hari pertama kerja pasca cuti bersama lebaran," ujarnya kepada TribunKaltara.com

Baca juga: Pimpin Apel Pasca Libur Lebaran, Gubernur Zainal Minta Absensi ASN Direkap, Tak Hadir Kena Sanksi

Arman Jauhari menyampaikan, dalam sidak kali ini dihadiri langsung Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali.

Dia menambahkan, dalam pelaksanaan sidak, tim sidak yang dipimpin Ibrahim Ali itu telah mengambil sampel presensi dari sejumlah OPD.

Sementara OPD lainnya, diwajibkan menyampaikan data presensi hari pertama kerja ini.

Baca juga: Besok Hari Pertama Kerja Pasca Cuti Bersama, Ini Pesan Bupati Syarwani Bagi ASN Pemkab Bulungan

"Kalau timnya hanya Pak Bupati didampingi Asisten II, Kepala BKPSDM, Kasat Pol PP dan Kabag Hukum. Jadi timnya hanya tim kecil saja, tidak melibatkan semua pejabat," ungkapnya

"Sidaknya dengan mengambil sample, dan untuk OPD lain dengan menarik data presensi," tambahnya.

Lebih lanjut dia sampaikan, terkait data kehadiran ASN masih dalam tahap perekapan data.

Sehingga, dirinya belum mengetahui pasti berapa jumlah ASN yang hadir maupun yang tidak hadir di hari pertama kerja ini.

"Nah kalau (kehadiran ASN) ini masih kami rekap dan dalam proses penarikan data juga," katanya.

Namun demikian, secara umum, dari hasil Sidak di sejumlah OPD tadi dipastikan hadir semua.

Baca juga: Bupati Tana Tidung Soroti Perilaku ASN Kurang Disiplin, Presensi hingga Main Game saat Jam Kerja

Jika pun ada yang tak hadir pada hari pertama kerja, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yang tentunya bisa dipertanggungjawabkan.

"Karena ada bukti-bukti terkait masalah cuti alasan penting dan sebagainya. Misal orangtua sakit, itu bisa kita pertimbangkan," jelasnya

Jika ketidak hadiran tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan, tentunya ada sanksi yang akan diberikan.