Berita Tarakan Terkini

Pasca Lebaran, Dinkes Tarakan Ingatkan Warga Waspadai DBD, Jumlah Meningkat Tembus 119 Kasus

Dinkes Tarakan imbau warga pasca Lebaran waspada penyakit DBD. Sampai Maret 2023 capai 119 kasus, hal ini sesuai pemeriksaan daerah di laboratorium.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala Dinkes Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Selain infeksi saluran pernafasan atas ( ISPA ) dan diare, penyakit yang bertahan menduduki posisi tertinggi pasca lebaran adalah DBD atau demam berdarah .

Pasca lebaran ini, dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, penyakit DBD masih harus terus diwaspadai.

Ciri-cirinya ditandai dengan demam, batuk, pilek, kemudian demam tidak mengalami penurunan maka diimbau untuk cepat-cepat berobat ke dokter praktik ataupun puskesmas.

Baca juga: Waspada! DBD dan Flu Burung Ancam Kaltim, hingga Maret Terjadi 1.123 Kasus, 5 Orang Meninggal

“Karena penentuan dia demam berdarah tidak hanya pemeriksaan diri tapi harus ada pemeriksaan darah di laboratorium lagi,” ungkap Devi Ika Indriarti.

Ia menyebutkan, berdasarkan data dari Januari 2023 kemarin, tidak ada penurunan dan justru semakin meningkat. Jumlah rata-rata kasus, di kisaran 40-an kasus.

“Saat ini musim hujan, bisa menyebabkan terjadinya peningkatan kasus. Ada pada bulan ke sekian 40-an kasus dirawat di rumah sakit dan dilaporkan ke Dinkes Tarakan,” terang  Devi Ika Indriart.

Baca juga: Kasus DBD di Tana Tidung Meningkat Lagi, Tak Sampai Sebulan Pasien DBD Capai 12 Orang

Mengulas data di tahun 2022 kemarin, per Januari mencapai 42 kasus dilaporkan. Menyusul Februari sebanyak 35 kasus. Maret mencapai 41 kasus dan April 44 kasus.

Memasuki Mei sebanyak 60 kasus, lalu Juni menurun menjadi 59 kasus. Agustus kasus mencapai 15 kasus pada minggu kedua.

“Secara keseluruhan data kasus DBD dari Januari sampai Desember 2022 mencapai 654 kasus,” terang Devi Ika Indriarti.

Waspada air tergenang bisa menyebabkan sarang perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Waspada air tergenang bisa menyebabkan sarang perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Sementara update data kasus DBD di tahun 2023, untuk Januari tercatat mencapai 26 kasus. Kemudian Februari 2023 tercatat mencapai 36 kasus.

Lalu memasuki Maret 2023 mencapai 57 kasus.

“Trennya mengalami kenaikan dari Januari 2023 sampai Maret 2023. Total saat ini tercatat 119 kasus sampai Maret 2023,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved