Berita Tarakan Terkini
Beber Sudah Ada Daging Beku Resmi Masuk Tarakan, Akui Tolak 2.000 Ekor Ayam dari Tawau Malaysia
Sembari menunggu kepastian pemasukan sapi dari Gorontalo, Balai Karantina Pertanian Tarakan saat ini juga sudah ada daging sapi beku yang resmi.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sembari menunggu kepastian pemasukan sapi dari Gorontalo, Balai Karantina Pertanian Kota Tarakan memaparkan saat ini juga sudah ada daging sapi beku yang resmi masuk ke Kota Tarakan.
Adapun pemasukan daging sapi beku dibawa oleh Bulog bersama mitra distributor dan dinyatakan sudah memenuhi persyaratan termasuk sudah melalui pemeriksaan.
“Jadi yang saat ini daging beku masuk ke Tarakan adalah impor masuk di Surabaya atau di Tanjung Priok, sudah dilakukan pemeriksaan semua dan nanti istilahnya di kami antar area, jadi domestic,” terang Ahmad Mansuri Alfian, Kepala Balai Karantina Pertanian Kota Tarakan.
Adapun yang memasukkan adalah perusahaan rekanan Bulog seperti Sri Kencana Lestari. Kembali berbicara daging beku salah satunya Allana, ia mengakui masih ada yang masuk tidak resmi. Dan itu masih menjadi pengawasan pihak Karantina juga.
Baca juga: PPDB Tahun 2023, Disdikbud Kaltara Tambah 10 Ruang Kelas SMA di Tarakan, 1 Sekolah di Nunukan

“Tapi namanya selundupan ada saja modusnya. Setahu kami masih di Nunukan. Temuan di Tarakan, setahu kami di Tarakan belum. Kalau Nunukan ada lagi tangkapan ada datanya. Informasinya dapat dari masyarakat, dan satgas perbatasan dan AL dan Polair bahkan dari BIN. Terakhir kami diinformasikan ayam 2.000 ekor dari Malaysia,” urainya.
Mempertimbangkan pemusnahan pasti akan repot sehingga diputuskan pihaknya menolak pemasukan dan dikembalikan ke Tawau.
“Kami tolak seusuai amanah UU Nomor 21 Tahun 2019. Semua ayam kami awasi dikembalikan lagi ke Tawau," jelasnya.
Ia memaparkan memang untuk Allana yang masuk illegal, berpotensi membawa penyakit karena tidak diketahui riwayat daging tidak diketahui dari mana asalnya dan pemotongannya.
“Dikhawatirkan terkait penyakitnya dan kedua aturannya sudah ada. Ketika tidak sesuai aturan pasti ditindak. Itu jadi masalah dan polemic kenapa tidak diperiksa saja, saya rapat di Nunukan, kami dapatkan saja bahasa bahwa sudah makan dari dulu dan tidak ada yang sakit. Tapi sekali lagi kami tegaskan, bahwa Karantina bekerja berdasarkan aturan yang ada kami harus laksanakan,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini juga ada UU yang mengatur tentang barang disita dan dikuasai negara.
Meski demikian untuk aturan tersebut sejauh ini belum ada aturan turunannya.
“Sayangnya belum ada aturan turunan bagaimana mengatur itu. Ketika ada barang tangkapan bisa dikuasai negara nanti apakah bisa dilelang. Setelah diperiksa tidak ada penyakitnya bisa dilelang atau dikonsumsi tidak, ini yang belum berjalan. Jadi UU sudah ada tapi aturan turunannnya belum ada,” terangnya.
Baca juga: Daging Sapi Beku dari Surabaya Sudah Masuk Tarakan, Balai Karantina Tolak 2.000 Ekor Ayam dari Tawau
Padahal lanjutnya jika ada aturan turunan mengatur barang sitaan dan menjadi milik negara, tentulah manfaatnnya besar.
Namun di sisi lain ia juga tak menampik ketika ini misalnya diwujudkan, pelaku-pelaku yang ada saat ini bisa bebas memasukkan barang ke Tarakan.
“Tapi khawatir lagi kalau begini, orang akan berpikir ah sudah masukkan saja nanti kan dilelang, kita beli. Nah ini yang kita khawatirkan, malah dimanfaatkan bisnis. Kami sampaikan semua ini ke pusat ketika ini barang dikuasai negara, dilelang, potensi pemain itu juga ikut bermain itu ada. Itu dikhawatirkan. Makanya harus dipikir bagaimana solusi terbaiknya,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Balai Karantina Pertanian
Ahmad Mansuri Alfian
Sri Kencana Lestari
daging beku
Tawau
Malaysia
Tarakan
Bulog
Sosialisasi Permendagri Nomor 23, Direktur BUMD Yudia Ramli Nilai Perumda PDAM Tarakan Sehat |
![]() |
---|
Anggaran Dana Transfer Daerah Dipangkas Lagi, Pemkot Tarakan Optimalisasi Aset untuk Hasilkan PAD |
![]() |
---|
Siswa Sekolah Rakyat di Tarakan Jalani MPLS, Pakai Kurikulum Multi Entry dan Exit, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Warga Pasir Putih di Tarakan Borong Sembako Murah, Beras 5 Kg Dijual Rp 60 Ribu per Kilogram |
![]() |
---|
157 Penari akan Tampil Ramaikan di Iraw Tengkayu 2025, Berasal dari Pelajar SLTA dan Sanggar Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.