Mata Lokal Memilih

Beda dengan Partai Demokrat, Respons Terbaru Elite Nasdem soal Pengumuman Cawapres Anies Baswedan

Jelang Pilpres 2024, elite Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan untuk mengumumkan Cawapres Anies Baswedan tidak semudah yang dibayangkan.

Editor: Amiruddin
Instagram @aniesbaswedan
FOTO Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Jelang Pilpres 2024, elite Partai Nasdem Ahmad Sahroni mengatakan untuk mengumumkan Cawapres Anies Baswedan tidak semudah yang dibayangkan. 

"Masih dinamis mau ke kanan, kiri, atas, bawah itu masih dinamis. tinggal tergantung sampai titik darah penghabisan pendaftaran Capres Cawapres," kata dia.

Tak hanya itu, Sahroni juga masih enggan mengomentari soal mengerucut nya satu nama cawapres untuk Anies Baswedan.

Bahkan, ada spekulasi yang menyebut kalau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk dalam radar tersebut.

"Semua masih bisa memungkinkan. Semua nama masih bisa menjadi cawapres semua capres. jadi tidak mesti 1 nama 2 nama 3 nama. engga. jadi semua tokoh-tokoh masih bisa memungkinkan menjadi cawapres para capres yang ada," kata Sahroni.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai bahwa semakin cepat pendamping Anies Baswedan dideklarasikan semakin baik.

AHY juga mengatakan semakin cepat mengumumkan Cawapres, peluang Anies Baswedan untuk menang dalam Pilpres 2024 juga lebih baik.

"Saya tidak ingin terlalu berandai-andai tetapi saya kembali kepada tesis dasar logikanya adalah dengan semakin cepat bersatu, terintegrasi, baik sistem maupun orang per orang, maka harusnya seiring dengan tingkat atau kans kesuksesan yang lebih baik," kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2023).

AHY menjelaskan kalau kurang waktu untuk melakukan sosialisasi ke depannya akan lebih rumit lagi.

"Saya tadi berkelakar sekaligus menjadi pengingat kepada kita semua, Indonesia itu luas bukan negara kontinental yang bisa ditempuh dengan perjalanan darat saja. Seringkali lewat udara, laut dan penduduk kita besar, penduduk kita 200 juta orang berusaha untuk mendapatkan satu persen saja artinya memenangkan dua juta suara," kata AHY.

AHY melanjutkan sedangkan nanti masa kampanye hanya 75 hari yang dirasanya tidak cukup.

"Rasanya 75 hari itu tidak cukup jika kita punya harapan besar menjangkau masyarakat kita di seluruh pelosok Indonesia," ujarnya.

Dengan demikian menurutnya perlu mesin yang bekerja dengan sangat efektif, partai-partai politik sebagai pengusung.

"InsyaAllah pada saatnya itu juga harus menjalankan manajemen krisis, manajemen kampanye yang juga modern. Tapi mengakar betul di masyarakat dan konsekuensi kita," katanya.

AHY pun mengungkapkan pihaknya tidak akan memaksa Anies Baswedan untuk memilih dirinya sebagai bakal cawapres.

Pernyataan ini menanggapi pertanyaan dari wartawan terkait jika AHY tidak terpilih mendampingi Anies sebagai cawapres.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved