Pilpres 2024

Golkar Beber Peluang Bentuk Poros Koalisi Baru, Proposal PAN Duetkan Airlangga dan Zulhas Diterima?

Peluang Bentuk Poros Koalisi Baru Diungkapkan Partai Golkar, Lantas Apakah Proposal PAN Duetkan Airlangga-Zulhas Diterima?

Editor: Fawdi
kolase (Instagram/@airlanggahartarto_official Instagram/@zul.hasan
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan kolase (Instagram/@airlanggahartarto_official Instagram/@zul.hasan) 

TRIBUNKALTARA.COM -  Peluang Bentuk Poros Koalisi Baru Diungkapkan Partai Golkar, Lantas Apakah Proposal PAN Duetkan Airlangga-Zulhas Diterima?

Partai Golkar membuka peluang untuk membentuk poros koalisi baru di Pilpres 2024.

Seperti diketahui sampai saat ini Golkar belum memutuskan arah koalisi di Pilpres.

Peluang untuk membuka koalisi baru ini diutarakan oleh Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.

Kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily peluang membentuk poros sangat terbuka.

"Ya kemungkinan tersebut (bentuk poros baru) bisa jadi akan dilakukan," kata Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Selasa (11/7/2023) dikutip tribunnews.com

Ace Hasan Syadzily
Ace Hasan Syadzily (Tribunnews.com/Wahyu Aji)

Baca juga: Kursi Ketum Digoyang Dewan Pakar, Airlangga Hartarto Pastikan Partai Golkar Tetap Solid

 

Menurutnya peluang Golkar membentuk poros koalisi baru berkaca pada masih dinamisnya peta politik saat ini.

Kata dia belum ada satu koalisi pun yang sudah pasti dan solid di Pilpres 2024.

"Karena kita tahu bahwa hingga saat ini kan belum ada poros yang sudah fix yah," ungkapnya.

Meski membuka diri untuk membentuk poros koalisi baru, Ace Hasan Syadzily memastikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum bubar.

Koalisi tersebut adalah gabungan PAN, PPP dan Golkar.

"Sejauh ini kan KIB belum dibubarkan. Jadi artinya bisa jadi akan semakin memperluas koalisi besar sebagaimana memang menjadi keinginan kita untuk membuat poros tersendiri itu," jelasnya.

Jika Golkar membentuk poros koalisi baru bukan tidak mungkin nama Ketum Golkar Airlangga Hartarto dapat diusung menjadi Capres.

Terlebih saat ini ada wacana menduetkan Airlangga Hartarto dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas sebagai Cawapresnya.

 

Elite PAN Wacanakan Duet Airlangga Zulhas

Elite PAN mengungkapkan tiga paket Capres-Cawapres yang berpeluang diusung oleh PAN di Pilpres 2024 mendatang.

Tiga paket tersebut kata Elite PAN yakni Waketum PAN Yandri Susanto telah mengantongi syarat minimal ambang batas pencalonan atau presidential threshold.

Karena itu Yandri Susanto mengatakan sampai saat ini PAN belum memutuskan arah dukungan kepada kandidat Capres tertentu.

Menurut Yandri Susanto ketiga paket Capres Cawapres tersebut mengharuskan PAN berkoalisi dengan parpol lainnya.

 

Waketum PAN Yandri Susanto
Waketum PAN Yandri Susanto (Instagram/@yandri_susanto)

Baca juga: Prabowo Subianto Singgung Program Ekonomi, Sinyal Pilih Erick Thohir? Temuan Survei Terbaru

Parpol lain yang dimaksud adalah PDIP di mana Ganjar menjadi Capres atau dengan Gerindra dengan Capres Prabowo atau bahkan bersama Golkar yang akan mengusung Airlangga serta Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas.

"Artinya skema yang kami munculkan selama ini semuanya tetap jalan," kata Yandri Susanto di Jakarta, Senin (10/7/2023) dikutip tribunnews.com

"Paket Ganjar-Erick, Prabowo-Erick, Airlangga-Zulkifli Hasan sama seriusnya. Jadi ini yang sedang kami terus komunikasikan dengan para pihak," ucapnya.

"Kalau PAN gabung ke Ganjar-Erick, presidential threshold-nya sudah terpenuhi. Kalau Prabowo-Erick, PAN-Gerindra cukup bahkan lebih sedikit. Golkar-PAN, cukup bahkan lebih," jelasnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mardiono (dari kiri ke kanan) berfoto bersama seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) - Berikut fakta-fakta pertemuan Presiden Jokowi dengan para Ketum Parpol pendukung pemerintah, NasDem mengaku tidak mendapat undangan.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mardiono (dari kiri ke kanan) berfoto bersama seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) - Berikut fakta-fakta pertemuan Presiden Jokowi dengan para Ketum Parpol pendukung pemerintah, NasDem mengaku tidak mendapat undangan. (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Baca juga: Zulkifli Hasan Jelaskan Nasib KIB Usai Elite PAN dan PDIP Bertemu, hingga PPP Pilih Dukung Ganjar

Menurut Yandri Susanto peluang skema tiga paket Capres Cawapres tersebut cukup besar.

Namun sampai saat ini belum ada kesepakatan antara PAN dengan parpol lainnya.

"Artinya yang kami tawarkan tiga skema ini dari sisi syarat untuk mendaftarkan ke KPU, tidak ada lagi kendala. Tapi sampai sekarang belum ada kata deal atau kesepakatan final antara PAN dengan partai-partai lain yang membangun koalisi yang saya sebutkan tadi," tuturnya.

 

 

(*)

(Berita terkait Pilpres 2024)

 

(TribunKaltara.com/Maulana Ilhami Fawdi)

 

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

Follow Helo TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Golkar Buka Peluang Bentuk Poros Baru di Pilpres 2024, https://www.tribunnews.com/nasional/2023/07/11/golkar-buka-peluang-bentuk-poros-baru-di-pilpres-2024
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved