Pilpres 2024
Ketum Golkar Airlangga Digoyang, Istana Tak Cawe-cawe, Jokowi Sebut Luhut, Bahlil, hingga Bamsoet
Presiden Jokowi tegaskan Istana tak cawe-cawe dalam wacana Munaslub Golkar, tak larang anak buahnya di kabinet ikut serta jika wacana itu terwujud.
TRIBUNKALTARA.COM - Presiden Jokowi tegaskan Istana tak cawe-cawe dalam wacana Munaslub Golkar, tak larang anak buahnya di kabinet ikut serta jika wacana itu terwujud.
Kursi Ketum Golkar yang diduduki oleh Airlangga Hartarto dalam ancaman.
Pasalnya wacana menggelar Munaslub untuk pergantian Ketum Golkar mencuat.
Wacana itu bersumber dari pernyataan salah satu Anggota Dewan Pakar Golkar.
Saat itu wacana Munaslub bisa saja dimungkinkan.
Dengan tujuan agar Golkar dipimpin oleh seseorang yang mampu membawa partai berlambang beringin meraih banyak suara di Pemilu 2024.
Serta bisa ikut ambil bagian mencalonkan kadernya dalam kontestasi Pilpres.

Baca juga: Usai Bertemu Jokowi di Istana, Puan Maharani Bakal Safari Politik: Temui Airlangga hingga Cak Imin
Sejumlah nama pun digadang-gadang siap untuk menggantikan Airlangga Hartarto, mulai dari Menko Marves Luhut Panjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Ketika ditanyakan mengenai wacana Munaslub Golkar, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah tidak ikut campur atau cawe-cawe dalam isu tersebut.
Menurut Presiden Jokowi wacana Munaslub yang berkembang adalah urusan internal Golkar dan bukan ranah dari Istana.
"Itu urusan internal Golkar, urusannya internal Golkar, tidak ada hubungannya dengan kita," kata Presiden Jokowi, Kamis (27/7/2023) dikutip Youtube Sekretariat Presiden.
Meski menegaskan Istana tidak akan cawe-cawe namun Presiden Jokowi mempersilakan jika anak buahnya di kabinet seperti Luhut Panjaitan hingga Bahlil Lahadalia ikut serta dalam pemilihan Ketum.
Seandainya wacana Munaslub Golkar itu akhirnya menjadi kenyataan.
"Kalau Pak Luhut, Pak Bahlil, Pak Bamsoet punya keinginan itu urusan beliau beliau," tuturnya.
"Itu urunsan internal Golkar bukan urusan kita," tegasnya.
Penjelasan Internal Golkar
Sebelumnya diberitakan, Kursi Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar akhir-akhir ini digoyang.
Apalagi belakangan mencuat isu musyawarah nasional luar biasa ( munaslub ) Partai Golkar untuk mengganti Airlangga Hartarto.
Kabar terbaru, elite partai berlambang beringin rindang itu buka suara.
Elite Partai Golkar yang jelaskan kondisi sebenarnya Partai Golkar saat ini yakni Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono.
Selain jelaskan kondisi terkini Partai Golkar, jajaran Airlangga Hartarto juga singgung soal Koalisi Indonesia Baru.
Jelang Pilpres 2024, Partai Golkar bentuk Koalisi Indonesia Baru bersama PPP dan PAN.
Belakangan diketahui, PPP telah mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Lantas bagaimana kondisi sebenarnya Partai Golkar saat ini di tengah isu munaslub yang mencuat belakangan ini untuk mengganti Airlangga Hartarto ?
"Saya dapat sampaikan bahwa per saat ini Golkar masih dalam keadaan solid, walau terlihat dari luar mendapatkan goyangan keras," kata Dave kepada wartawan, Selasa (25/7/2023) seperti dilansir dari Tribunnews.com
Baca juga: Ada Apa? Kejagung Panggil Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Hari Ini, Penjelasan Kejaksaan Agung
Dave pun memastikan partai berlambang pohon beringin tersebut tak akan pecah meski adanya isu munaslub.
"Golkar tidak pecah hanya karna hempasan-hempasan ombak kecil," ujar anggota Komisi I DPR RI ini.
Dia menegaskan Golkar juga sejauh ini masih solid dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP.
"Begitu juga komitmen para partai dalam KIB, kami semua semakin solid dan sepakat dalam menjalankan kerja-kerja politik menuju koalisi besar dalam menghadapi Pemilu di 2024 nanti," ungkap Dave.
Dave memastikan partai berlambang pohon beringin tersebut tak akan pecah meski adanya isu munaslub
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar, Ganjar Razuni membantah isu pihaknya merekomendasikan munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
"Dewan Pakar Partai Golkar tidak memutuskan rekomendasi yang berisi adanya desakan munaslub, sama sekali tidak ada," kata Ganjar saat dikonfirmasi, Kamis (13/7/2023).
Ganjar menduga ada pihak lain yang menunggangi jiwa dan semangat putusan Pleno ke-VIII Dewan Pakar Partai Golkar.
Dia menjelaskan Dewan Pakar Partai Golkar tak memiliki kewenangan dan hak untuk mengkondisikan sebuah munaslub.
"Itu sepenuhnya kewenangan DPD-DPD Provinsi sejumlah sekurangnya 2/3 dari seluruh DPD Provinsi," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, munaslub juga bisa terselenggara dalam hal ihwal kegentingan memaksa yang membuat partai terancam.
Ganjar menyebut hal itu sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar.
Terkait isu bakal ada munaslub, Ganjar menganggapnya dinamika dan dialektika atas perkembangan politik kepartaian Partai Golkar.
Dia menuturkan poin kedua rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar memberikan batas waktu agar Airlangga menentukan pasangannya paling lambat Agustus 2023 adalah bersifat limitatif.

Ganjar menegaskan batas waktu itu diberikan bermaksud memotivasi DPP Partai Golkar khususnya Airlangga untuk melaksanakan amanat Munas ke-X pada 2019.
"Sebagai mandataris Munas, ketua umum wajib tunduk dan patuh pada amanat Munas, sekaligus meningkatkan moril para caleg Partai Golkar se-Indonesia," ucapnya.
Lebih dari, dia menerangkan Dewan Pakar Partai Golkar menunggu dan terus mendorong Airlangga untuk melaksanakan amanat Munas 2019.
"Hingga pada saatnya kami pun akan mengadakan Rapat Pleno berikutnya untuk menyikapi bagaimana dan seperti apa pelaksanaan amanat Munas itu," tegas Ganjar.
Ganjar menambahkan sikap resmi Dewan Pakar terkait deklarasi pasangan capres dan cawapres Partai Golkar tetap berpegang pada putusan Pleno ke-VIII pada Minggu (9/7/2023) lalu.
Adapun desakan munaslub dilakukan Kelompok Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam yang tergabung dalam kelompok itu bahkan telah menyebut beberapa nama untuk menggantikan Airlangga.
Beberapa nama yang disebut seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Bahlil Lahadalia, hingga Agus Gumiwang Kartasasmita.
(*)
(TribunKaltara.com/Fawdi)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok tribunkaltara.com
YouTube Shorts TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Airlangga Hartarto
Presiden Jokowi
Luhut Panjaitan
Bahlil Lahadalia
Bambang Soesatyo
Golkar
Munaslub
Pilpres
Cawapres
Capres
Istana
TribunKaltara.com
cawe-cawe
Hadiri Proses Penetapan Capres-Cawapres Terpilih, Anies: Masih Banyak Catatan dalam Sidang MK |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, Reaksi Prabowo? Gerindra: Segera Temui Megawati |
![]() |
---|
Putusan MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jadwal Penetapan Prabowo-Gibran Capres Cawapres Terpilih? |
![]() |
---|
HARTA 8 Hakim MK yang Tangani Sengketa Pilpres, Lengkap Terkaya dan Termiskin, Ipar Jokowi tak Masuk |
![]() |
---|
Putusan MK: Hakim Bahas Bansos dan Dugaan Cawe-cawe Jokowi di Pilpres, Beda Reaksi Anies dan Ganjar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.