Pilpres 2024

Puja Puji Jokowi untuk Prabowo: Sopir yang Nyaman higga Sosok Penyabar, Tak Dukung Ganjar?

Jelang Pilpres Presiden Jokowi makin mesra dengan Prabowo Subianto, tak begitu dengan Capres Ganjar Pranowo

Editor: Fawdi
instagram/@prabowo
Menhan Prabowo Subianto saat sopiri Presiden Jokowi di pabrik PT Pindad, Bandung, Jawa Barat. 

Hal itu disampaikan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional atau Seknas Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023) kemarin.

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Presiden Jokowi tidak membeberkan informasi apa yang ia ketahui dari partai-partai politik itu.

Ia hanya menjelaskan bahwa informasi itu ia dapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya, baik itu BIN maupun TNI, Polri.

"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya presiden karena dia langsung ke saya," ujar Jokowi.

Merespons hal tersebut, elite PDIP justru mengkritik pernyataan kadernya itu.

Menurut elite PDIP, parpol bukanlah objek intelijen dan bertentangan dengan prinsip demokrasi.

Kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah parpol juga bukan musuh negara sehingga memiliki otonomi tersendiri dalam menentukan arah politik.

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah di Jakarta, Rabu (7/6/2023)
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah di Jakarta, Rabu (7/6/2023) (Warta Kota/Alfian Firmansyah)

Baca juga: Demokrat Resmi Dukung Prabowo di Pilpres, PKS dan PKB Tak Galau Malah Ucapkan Ini

"Bagi saya, sesungguhnya sebagai parpol kami punya otonomi, punya kedaulatan, kami bukan musuh negara," kata Said Abdullah, Senin (18/9/2023) dikutip Tribunnews.com

"Kan parpol bukan obyek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," katanya

Lebih lanjut, Said memahami bahwa Presiden Jokowi merupakan kader PDIP. Meski begitu, partainya tetap bakal melakukan kritik jika memang tindakan Presiden Jokowi dinilai salah.

"Presiden kita itu Bapak Jokowi itu kader PDIP, kita mendukung penuh, tapi dukungan kita itu kritis konstruktif. Kalau memang ada yang perlu diingatkan, kami akan ingatkan," jelasnya.

Walau demikian, Said Abdullah meyakini Presiden Jokowi tidak akan menyalagunakan informasi intelijen tersebut sebagai alat bagi kepentingan pribadinya.

"Saya tidak punya kekhawatiran bapak presiden akan mempergunakan itu sebagai alat bagi kepentingan beliau. Jauh lah dari itu," tuturnya.

Jika partainya sendiri mengkritik lain halnya dengan parpol pengusung Capres Prabowo Subianto yakni Gerindra.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved