Pilpres 2024
Puja Puji Jokowi untuk Prabowo: Sopir yang Nyaman higga Sosok Penyabar, Tak Dukung Ganjar?
Jelang Pilpres Presiden Jokowi makin mesra dengan Prabowo Subianto, tak begitu dengan Capres Ganjar Pranowo
TRIBUNKALTARA.COM - Jelang Pilpres Presiden Jokowi makin mesra dengan Prabowo Subianto, tak begitu dengan Capres Ganjar Pranowo.
Momen kedekatan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto makin terlihat.
Terbaru Presiden Jokowi mengunjungi pabrik PT Pindad di Bandung Jawa Barat.
Sebelum menyambangi PT Pindad, Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto naik kereta cepat Jakarta Bandung.
Dalam kunjungan ke PT Pindad, Presiden Jokowi kembali disopiri oleh Menhan Prabowo Subianto.
Seperti halnya saat kunjungan PT Pindad di Malang, Menhan Prabowo Subianto kembali sopiri Presiden Jokowi dengan mobil Maung.

Baca juga: Bakal Laporkan Penyebar Hoax Mencekik Wamentan? Presiden Jokowi Bela Menhan: Prabowo Sekarang Sabar
Namun kali ini Presiden Jokowi di bagian depan samping sopir, adapun duduk di bangku belakang yakni Mensesneg Pratikno dan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman.
Usai disopiri Menhan Prabowo Subianto, Presiden Jokowi mengaku nyaman dengan cara Ketum Gerindra membawa mobil Maung.
Selain mengaku nyaman dengan gaya Prabowo Subianto membawa mobil, Presiden Jokowi juga mengaku bangga dengan perkembangan PT Pindad.
Dirinya pun yakni PT Pindad bisa menjadi perusahaan industri pertahanan kelas dunia.
"Berkunjung ke PT Pindad di Kota Bandung, hari ini. Dan saya melihat perkembangan dari industri strategis kita ini luar biasa cepatnya." tulis akun Instagram @jokowi
"Produksi PT Pindad berkembang, dari peluru dan amunisi, sampai kendaraan tempur. PT Pindad juga berhasil meningkatkan pendapatan dari Rp25 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp27 triliun pada tahun 2023."
"Melihat perkembangan tersebut, saya yakin industri pertahanan Indonesia akan masuk ke dalam peringkat 50 besar dunia pada tahun 2025 mendatang," harapnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga memberikan penjelasan soal isu liar Menhan Prabowo Subianto mencekik Wamentan di Istana.
Kata Presiden Jokowi kejadian itu tidak benar dan merupakan kabar bohong atau hoax.

Baca juga: Bukan Ganjar Pranowo, Terkuak Sebab Demokrat Merapat ke Prabowo Jelang Pilpres, Kata Jajaran AHY
Menurut Presiden Jokowi, Menhan Prabowo Subianto kini adalah sosok penyabar.
Sehingga tak mungkin melakukan hal semacam itu, termasuk tidak akan mempolisikan pelaku penyebar kabar hoax tersebut.
Kemesraan Presiden Jokowi dengan Menhan Prabowo Subianto terlihat makin sering jelang Pilpres 2024.
Hal tersebut menimbulkan spekulasi soal dukungan Presiden Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
Sebab meski Presiden Jokowi adalah kader PDIP namun jarang mengumbar kemesraan dengan Capres Ganjar Pranowo.
Sementara PDIP jusrtu semakin sering melontarkan kritik kepada Presiden Jokowi.
Terbaru ialah mengenai data intelijen yang dimiliki Presiden Jokowi soal arah dukungan parpol.
Kritikan PDIP ke Presiden Jokowi
Hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP seakan retak karena pernyataannya soal data intelijen parpol di hadapan relawan.
Jelang Pilpres 2024, Presiden Jokowi meminta pendukungnya yakni kelompok relawan untuk tak terburu-buru memilih Capres Cawapres.
Karena menurut Presiden Jokowi dirinya telah memegang data intelijen soal arah dukungan parpol.
Kata dia informasi intelijen itu didapatkannya karena dirinya adalah kepala pemerintahan dan kepala negara.
Data intelijen itulah yang membuatnya meminta para pendukungnya untuk tak terburu-buru memilih sosok Capres dan Cawapres.

Baca juga: Dulu Dukung Anies Baswedan, Kini Demokrat Merapat ke Prabowo Jelang Pilpres, Respons Elite Nasdem?
Hal itu disampaikan di hadapan relawan pendukungnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional atau Seknas Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023) kemarin.
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Presiden Jokowi tidak membeberkan informasi apa yang ia ketahui dari partai-partai politik itu.
Ia hanya menjelaskan bahwa informasi itu ia dapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya, baik itu BIN maupun TNI, Polri.
"Dan informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya presiden karena dia langsung ke saya," ujar Jokowi.
Merespons hal tersebut, elite PDIP justru mengkritik pernyataan kadernya itu.
Menurut elite PDIP, parpol bukanlah objek intelijen dan bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah parpol juga bukan musuh negara sehingga memiliki otonomi tersendiri dalam menentukan arah politik.

Baca juga: Demokrat Resmi Dukung Prabowo di Pilpres, PKS dan PKB Tak Galau Malah Ucapkan Ini
"Bagi saya, sesungguhnya sebagai parpol kami punya otonomi, punya kedaulatan, kami bukan musuh negara," kata Said Abdullah, Senin (18/9/2023) dikutip Tribunnews.com
"Kan parpol bukan obyek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," katanya
Lebih lanjut, Said memahami bahwa Presiden Jokowi merupakan kader PDIP. Meski begitu, partainya tetap bakal melakukan kritik jika memang tindakan Presiden Jokowi dinilai salah.
"Presiden kita itu Bapak Jokowi itu kader PDIP, kita mendukung penuh, tapi dukungan kita itu kritis konstruktif. Kalau memang ada yang perlu diingatkan, kami akan ingatkan," jelasnya.
Walau demikian, Said Abdullah meyakini Presiden Jokowi tidak akan menyalagunakan informasi intelijen tersebut sebagai alat bagi kepentingan pribadinya.
"Saya tidak punya kekhawatiran bapak presiden akan mempergunakan itu sebagai alat bagi kepentingan beliau. Jauh lah dari itu," tuturnya.
Jika partainya sendiri mengkritik lain halnya dengan parpol pengusung Capres Prabowo Subianto yakni Gerindra.
Gerindra justru terlihat memahami maksud Presiden Jokowi dan membela pernyataan mantan rival Prabowo Subianto itu.
Menurut Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepemilikan data intelijen yang disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah hal wajar.

"Saya pikir tidak perlu diributkan karena data intelijen yang diterima oleh Presiden sebagai user itu tentang misalnya parpol itu salah satu yang dia punya," kata Sufmi Dasco Ahmad, Senin (18/9/2023).
"Pokoknya lembaga lembaga intelijen tentunya Pak Jokowi mendapatkan masukan sebagai user data data intelijen," jelasnya.
Ia menuturkan bahwa data intelijen itu bukan hanya tentang politik. Akan tetapi, berbagai hal yang dimulai dari ekonomi hinggq budaya yang diperlukan seorang Presiden dalam pertimbangan salah satunya mengambil keputusan.
"Beliau punya banyak data intelijen. Nah sehingga ya kalau beliau sampaikan bahwa dia punya data intelijen misalnya, tentang parpol, tentang tokoh politik, ya itu memang betul. Dan itu nggak ada salahnya menurut saya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia pun meyakini Presiden Jokowi tidak akan menyalahgunakan data intelijen tersebut untuk kepentingan tertentu.
"Saya pikir Presiden menempatkan diri sebagai negarawan sehingga saya yakin dan percaya bahwa data di intelijen yang dipunyai oleh Presiden sebagai kepala negara tentunya hanya dipakai dalam hal pengambilan keputusan-keputusan strategis dalam mengelola pemerintahan, tidak untuk yang lain," jelasnya.
(*)
(TribunKaltara.com/Fawdi)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok tribunkaltara.com
YouTube Shorts TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
Presiden Jokowi
Prabowo Subianto
Ganjar Pranowo
Menhan
Pindad
Maung
Capres
Pilpres
PDIP
Gerindra
intelijen
Said Abdullah
Hadiri Proses Penetapan Capres-Cawapres Terpilih, Anies: Masih Banyak Catatan dalam Sidang MK |
![]() |
---|
MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, Reaksi Prabowo? Gerindra: Segera Temui Megawati |
![]() |
---|
Putusan MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Jadwal Penetapan Prabowo-Gibran Capres Cawapres Terpilih? |
![]() |
---|
HARTA 8 Hakim MK yang Tangani Sengketa Pilpres, Lengkap Terkaya dan Termiskin, Ipar Jokowi tak Masuk |
![]() |
---|
Putusan MK: Hakim Bahas Bansos dan Dugaan Cawe-cawe Jokowi di Pilpres, Beda Reaksi Anies dan Ganjar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.