Mata Lokal Memilih

Kaesang Pilih PSI, Pengamat Sebut Presiden Jokowi Tak Akur dengan Partainya, Tokoh PDIP Buka Suara

Tokoh PDIP buka suara soal pilihan politik Kaesang Pangarep yang memilih PSI, pengamat politik sebut Presiden Jokowi tak akur dengan partainya sendiri

Editor: Fawdi
IST/tangkap layar youtube berita surakarta
Putera bungsu Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Kaesang Pangarep membeberkan alasan akhirnya bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia ( PSI ). 

TRIBUNKALTARA.COM - Tokoh PDIP buka suara soal pilihan politik Kaesang Pangarep yang memilih PSI, pengamat politik sebut Presiden Jokowi tak akur dengan partainya sendiri.

Pilihan politik putra Presiden Jokowi yakni Kaesang Pangarep memunculkan sejumlah spekulasi soal hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP.

Sebab PDIP selama ini dikenal memiliki aturan tegas soal satu keluarga satu partai.

Adapun Presiden Jokowi merupakan kader PDIP, begitu juga dengan anaknya yang kini menjadi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming.

Langkah Kaesang Pangarep ditafsirkan sebagai renggangnya hubungan antara Presiden Jokowi dengan partainya sendiri.

Selain itu diartikan juga sebagai cara Presiden Jokowi bermain di banyak kaki jelang lengser dari kekuasaan pasca Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin.

Sejumlah petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) antarkan kartu anggota untuk Kaesang di kediaman Presiden Jokowi di Sumber, Solo (23/9/2023).
Sejumlah petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) antarkan kartu anggota untuk Kaesang di kediaman Presiden Jokowi di Sumber, Solo (23/9/2023). (TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin)

Baca juga: Sebut Nama Cawapres Akan Segera Diumumkan, Capres Ganjar Pranowo Pilih Sosok Mahfud MD?

"Kelihatannya Jokowi sedang tidak baik-baik saja hubungannya dengan PDIP, sedang tidak nyaman," kata Ujang Komarudin, kepada Tribunnews.com, Minggu (24/9/2023).

"Karena sudah banyak analisa saya di media bahwa dari dulu hubungannya (Jokowi dengan PDIP) kan naik turun, panas adem, kadang baik kadang tidak," sambungnya.

Sehingga, menurut Ujang, bergabungnya Kaesang menjadi kader PSI menjadi hubungan anti-klimaks yang kelihatannya tidak bagus antara Jokowi dengan PDIP.

Tak hanya itu, Ujang menduga Jokowi ingin menyimpan telur di banyak tempat.

Dalam hal ini, mendorong Kaesang bergabung dengan PSI.

Padahal, kata Ujang, keputusan Jokowi mengizinkan Kaesang bergabung dengan PSI merupakan hal yang melanggar aturan AD/ART dari PDIP.

Sebab, menurutnya, PDIP mengharuskan satu keluarga kadernya harus bergabung ke partai berlogo kepala banteng moncong putih itu.

"Kedua, bisa jadi bahwa Jokowi ingin menyimpan telur di banyak tempat. Kan politik itu kan tidak boleh, tidak bisa menyimpan telur di satu keranjang. Ya karena kalau satu keranjang itu pecah, hancur semua. Maka disimpan di partai lain dan itu kan dilakukan oleh dinasti parpol yang lain, menjadikan banyak partai sebagai jalan hidup politik atau dinasti, di banyak daerah," kata Ujang.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved