Berita Tana Tidung Terkini

Kurikulum Fleksibel Bantu Puji Lestari Pulihkan Kemampuan Membaca Siswa di Tana Tidung

Kemendikbudristek dan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia menemukan kurikulum fleksibel mendorong pemulihan pembelajaran dua kali lebih cepat

Editor: Sumarsono
IST/DOK Disdik Tana Tidung
Puji Lestari, guru kelas 1 SD Negeri Terpadu Unggul 2, Tana Tidung, Kaltara berbagi praktik baik pemulihan pembelajaran kepada guru madrasah se Jawa Timur di Surabaya Juni lalu. Puji adalah salah satu guru yang merasakan manfaat dari penggunaan kurikulum yang lebih fleksibel. 

Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan tingkat membaca membantu guru menyusun materi belajar yang tepat.

Puji mengembangkan materi ajar yang merujuk pada kebijakan Disdik Tana Tidung untuk menggunakan kurikulum yang fleksibel (kurikulum darurat).

Kurikulum khusus ini lantas diterjemahkan menjadi lembar aktivitas siswa (LAS).

LAS yang dikembangkan Tana Tidung merupakan modifikasi dari modul belajar membaca yang dikembangkan Kemdikbudristek.

Modifikasi ini dilakukan agar modul belajar membaca Kemdikbudristek sesuai dengan konteks Tana Tidung.

Baca juga: Syarwani Dampingi Mendikbudristek Luncurkan Buku Hasil Penelitian Sistem Pembelajaran di Bulungan

Puji membuat dua model LAS: LAS untuk level kemampuan mengenal huruf dan LAS untuk level kemampuan pemahaman membaca.

”Penggunaan LAS berbeda ini kemudian hari kami kenal sebagai pembelajaran terdiferensiasi,” ujarnya.

LAS didistribusikan kepada siswa seminggu sekali. Selain LAS, guru juga meminjamkan buku cerita anak yang levelnya disesuaikan dengan kemampuan membaca siswa.

Pendistribusian LAS dan buku cerita dilakukan dengan dua cara yang dilakukan bergantian. Pertama, orangtua dan siswa datang mengambil LAS ke sekolah.

Kedua, guru mengantarkan LAS ke rumah siswa. Kebijakan ini dilakukan agar guru bisa melakukan pendampingan belajar di rumah siswa.

Melalui pendampingan, guru dan orangtua bisa melihat perkembangan kemampuan belajar anak.

Penggunaan LAS, pendampingan, dan kegiatan membaca buku cerita ternyata berhasil meningkatkan kemampuan siswa.

Salah satu siswa yang kemampuan membacanya meningkat signifikan adalah Fauzan.

Pada Juli 2020 lalu, Fauzan baru bisa membaca huruf. Puji dan orangtuanya bekerja sama membantu Fauzan.

Baca juga: Prihatin Masih Ada Siswa Belum Bisa Membaca, Bupati Malinau Minta Sekolah Pantau Pembelajaran

Setiap minggu sekali Puji mengantarkan LAS dan mendampingi Fauzan belajar membaca.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved