Tarakan Memilih

Masuk Tahapan Pengadaan Logistik, KPU tarakan Harapkan Media Tetap Netral Kawal Pemilu 2024

Pemilu 2024 tinggal 82 hari digelar oleh karena itu KPU Tarakan mengingat kapada media cetak dan elektronik hingga online untuk tetap netralitas.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Ketua KPU Kota Tarakan, Nasruddin bersama seluruh jajaran anggota divisi dalam kegiatan jumpa pers bersama media cetak, elektronik, dan online dalam rangka Pemilu 2024, yang dilaksanakan Kamis (23/11/2023) siang tadi. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN -Tersisa 82 hari lagi, Pemilu 2024 siap digelar. Saat ini tahapan masih terus berjalan termasuk tahapan di KPU Tarakan. Terupdate, yang sedang berjalan saat inj adalah pengadaan logistik tahap kedua terdiri dari empat item.

Ini disampaikan Ketua KPU Tarakan, Nasruddin dalam kegiatan jumpa pers bersama media cetak, elektronik, dan online dalam rangka Pemilu 2024, yang dilaksanakan Kamis (23/11/2023) siang tadi.

Nasruddin menyampaikan, pertama untuk daftar pasangan calon (DPC) sedang dilakukan proses pengadaan dan termasuk pengadaan daftar DCT.

"Maksdnya adalah logistik semacam dicetak dan dipasang di TPS untuk menginformasikan ke masyarakat khususnya anggota DPRD Kkta Tarakan dimana ada empat dapil," terang Nasruddin.

Baca juga: Jelang Tahapan Pemilu Serentak 2024, Pemkab Malinau Bahas Pemetaan Sebaran Titik Pemasangan APK

Sebenarnya ada beberapa tahap pengadaan. Dan pengadaan ketiga, ini yakni formulir plano. Plano itu biasanya ada dipasang di TPS dan dipasang agak besar berfungsi menuliskan jumlah hasil suara setelah dihitung.

"A sekian. B sekian. Kemudian dituangkan dalam formulir A4 itu dicetak juga," jelas Nasruddin.

Termasuk juga proses pengadaan tahap ketiga, salah satunga surat suara. Untuk tanggal pasti belum ditetapkan alias belum ada informasi dari pusat.

"Contoh surat suara isi dari nama DCT, itu kita sudah tetapkan dan kita sudah koreksi kembali. Setelah itu dibalikkan ke partai untuk mendapatkan persetujuan masih ada gak nama keliru, bisa dari nama spasi, titik dan semua parpol sudah bersetuju atau bersepakat. Masing-masing parpol memberikan paraf di kotak nama sesuai nama partai," lanjutnya.

Sehingga nanti ke depan tidak ada lagi alasan saat selesai dicetak surat suara mengekuhkan atau protes tidak sesuai dengan nama tercetak.

Ketua KPU Tarakan Nasruddin 02 23112023
Ketua KPU Kota Tarakan, Nasruddin bersama seluruh jajaran anggota divisi dalam kegiatan jumpa pers bersama media cetak, elektronik, dan online dalam rangka Pemilu 2024, yang dilaksanakan Kamis (23/11/2023) siang tadi.

"Berkaitan tahapan divisi kami di keuangan umum dan logistik saat ini berjalan proses pengadaan logistik. Ada beberapa tahapan. Pertama tahap 1 itu adalah pengadaan perlengkapan pemungutan suara di antaranya, kotak suara, bilik suara, tinta dan segel dan semuanya sudah di pabrik dicetak dan semua barang sudah di Tarakan disimpan di gudang," ujarnya.

Berbicara gudang logistik berlokasi di MPP Jalan Mulawarman. Gudang ini direncakana menjadi pusay pengelolaan logistik, penyortiran, pengepakan dan pendistribusian dari MPP. "Ini nanti menjadi pusat pengolahan logistik," paparnya.

Di momen konferensi bersama seluruh media di Tarakan pagi hingga siang tadi Nasruddin mengharapkan media tetap menjaga netralitas dan kondusivitas. Berharap media menjadi penyampai informasi kepada masyarakat sehingga dapat tersentuh hatinya datang ke TPS meramaikan pesta demokrasi.

"Sehingga angka partisipasi kita tinggi. Kita tahu, lurang lebih tersisa 82 hari lagi memasuki Pemilu 2024 secara serentak. Salah satu menjadi perhatian publik adalah penyelenggara pemilu. Isu berkembang selama ini muncul kesan bahwa penyelenggara pemilu tidak netral secara nasional kita lihat terhadap kebijakan dianggap sebagainya berkaitan dinamika politik," paparnya.

Namun ia menegaskan pada prinsipnya KPU Tarakan melaksanakan tugas dan tentu tantangannya bagi semua bagaiamana melaksnakan pemilu sesuai asas dan prinsip pemilu. KPU Tarakan tidak hanya bekerja formal untuk melaksanakan setiap tahapan.

"Tapi melaksanakan setiap tahapan secara profesional, berintegritas. Tolong diingatkan jika ada tahapan tidak sesuai prinsip dan asas. Termasuk dalam hal ini fungsi media bukan hanya pusat informasi, juga hiburan, harapan besar kami sebagai penyelenggara pemilu, media netral mengawal pemilu. Publikasikan hal fakta sesuai fakta di lapangan. Sehingga berita betul-betul memang fakta sampai ke masyarakat dan KPU bisa tetap profesional dan integritas menjalankan tugasnya," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved