Pilpres 2024

Capres Ganjar Pranowo Kampanye di Kukar, Terima Songkok dan Mandau dari Sultan Aji Muhammad Arifin

Calon presiden ( Capres ) Ganjar Pranowo melakukan kampanye di Kutai Kartanegara atau Kukar, dan menyempatkan sowan ke Sultan Aji Muhammad Arifin.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Dwi Ardianto
Capres Ganjar Pranowo melakukan kampanye di Kutai Kartanegara atau Kukar, dan menyempatkan sowan ke Sultan Aji Muhammad Arifin. 

TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONG - Calon presiden ( Capres ) Ganjar Pranowo melakukan kampanye di Kutai Kartanegara atau Kukar, dan menyempatkan sowan ke Sultan Aji Muhammad Arifin.

Kedatangan Ganjar yang didampingi sejumlah relawan dan tim pemenangannya disambut ritual tepung tawar, ketikai lepas dan beras kuning.

Ritual adat ini dilakukan langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin.

Prosesi ini bermakna harapan agar Ganjar Pranowo dijauhkan dari marabahaya dan mendapatkan perlindungan dari Yang Mahakuasa.

Rangkaian ini diawali dengan prosesi tepung tawar dengan memercikkan tepung tawar ke tubuh Ganjar Pranowo, di antaranya tangan dan punggung dan kaki, kemudian menaburkan beras kuning.

Ganjar juga melakukan Ketikai Lepas, di mana janur kuning yang direndam tersebut dipegang dan ditarik lalu dibuang ke belakang tubuhnya.

Setelah prosesi tersebut, Ganjar beserta rombongan tampak menyapa relawan yang menyempatkan datang ke Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Baca juga: BREAKING NEWS Capres Ganjar Pranowo Datang ke Samarinda, Sapa Para Pedagang Pasar Segiri

Ia pun dipakaikan songkok serta mandau oleh Sultan Aji Muhammad Arifin sebagai simbol telah menjadi kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara.

"Seperti nilai-nilai yang telah kita tanamkan bahwa Bhineka Tunggal Suaka. Semua orang bisa kita terima di Kesultanan Kutai," ujar kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Raden Heriansyah.

Sembari diiringi tarian tradisional selamat datang atau Tari Kanjar Ganjur dari Kesultanan Kutai Kartanegara.Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu kehormatan.

Kemudian, apa makna dan filosofis dari ritual tepung tawar yang dilakukan tersebut? 

Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo saat menyapa para pedagang yang ada di Pasar Segiri Samarinda, pada Rabu (6/12/2023).
Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo saat menyapa para pedagang yang ada di Pasar Segiri Samarinda, pada Rabu (6/12/2023). (TribunKaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Pemerhati Budaya Kutai di Kaltim, Awang Rifani menjelaskan, sebelumnya dirinya merasa bangga sebagai masyarakat Kutai, di mana Kesultanan Kutai Kartanegara dilibatkan langsung dalam rangkaian kegiatan nasional tersebut.

"Kita berbangga dan berbahagia, karena Sultan kita sebagai tokoh adat dan masyarakat dilibatkan dalam proses ini," ujarnya.

Makna prosesi tepung tawar menurut yang ia pahami, merupakan prosesi ritual penyambutan selamat datang kepada tamu, sehingga harapannya orang yang diberi tepung tawar mendapat perlindungan selama berada di Tanah Kutai.

Baca juga: Kampanye di Kaltim, Capres Ganjar Pranowo Kritik Pemerintah: Aneh, Panjang Antrean BBM di Balikpapan

Juru Bicara Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura Pangeran Notonegoro mendoakan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden RI.

Itu diungkapkan dalam sambutannya saat menerima Ganjar di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Jalan Monumen Timur, Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (6/12/2023).

"Selamat kepada Pak Ganjar dalam menjalankan tugasnya sebagai Capres pada Pilpres 2024 RI semoga bapak terpilih memimpin republik ini," kata Raden Heriansyah.

Ia mengatakan, Ganjar Pranowo merupakan sosok yang menjunjung tinggi adab.

Pasalnya, Ganjar menyempatkan diri untuk bersilaturahmi ke Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura sebagai pewaris kerajaan saat menginjakan kaki di Tanah Kutai.

Kata Raden Heriansyah, adab lebih utama dibanding ilmu. Adab lebih tinggi dari ilmu.

Itulah sebabnya, pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu. 

Demikianlah Islam mengajarkan kepada para pemeluknya. Bahkan mungkin, ajaran tentang adab lebih utama dari ilmu yang berlaku secara universal di berbagai belahan dunia ini.

Baca juga: Punya Rekam Jejak Mumpuni, Ganjar-Mahfud Dinilai Mampu Atasi Persoalan Hukum di Indonesia

Seorang calon pemimpin hendaklah dilihat dari adabnya. Ketika ia menunjukkan sosoknya sebagai seseorang yang menjunjung tinggi adab, layaklah dia dipilih sebagai seorang pemimpin.

"Seorang calon pemimpin dilihat dari adabnya, maka layak dipilih sebagai seorang pemimpin. Calon

pemimpin yang cocok diberi amanah juga yang beradab, karena dengan adab bisa membawa diri dengan orang-orang yang dipimpinnya," imbuh Raden Heriansyah.

Diketahui, kedatangan Ganjar Pranowo ke Kutai Kartanegara, yang paling utama, justru untuk sowan, memohon izin, doa, dan restu kepada Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. 

Sebagai kerajaan tertua di Nusantara, wajarlah seorang Ganjar Pranowo perlu datang berkunjung ke Kutai Kartanegara. 

Khususnya, datang ke Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Ganjar perlu bersilaturahmi, meminta izin, doa, dan restu kepada Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Bagi Ganjar sebagai sosok calon pemimpin, Kutai Kartanegara adalah tempat yang wajib untuk dihormatinya. Kutai Kartanegara merupakan tempat yang sangat istimewa dalam sejarah panjang Nusantara.

Baca juga: Gelar Kampanye Akbar Eropa Bersatu, Diaspora Indonesia: Ganjar-Mahfud Pasangan Paket Lengkap

Penghormatannya terhadap Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura merupakan bukti konkret betapa pentingnya kedudukan Kutai Kartanegara di mata calon presiden nomor urut 3 tersebut.

Belum lagi, teramat banyak sumbangsih Kutai Kartanegara bagi kemajuan pembangunan republik ini.

Kontribusi kekayaan sumber daya alamnya terhadap pundi-pundi devisa negara selama republik berdiri sungguh luar biasa. 

"Oleh karena itu, saya sangat menghormati dan menghargai Kutai Kartanegara, terkhusus Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura," tandas Ganjar Pranowo membalas sanjungan Raden Heriansyah. (aul)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved