Sempat Dipindah-pindah, Buaya Riska akan Dikembalikan ke Bontang, DPRD dan Masyarakat Menolak

Orang tidak perlu lagi ribut masalah Buaya Riska. Kalau kangen dengan Buaya Riska silakan datang ke Bontang, sekalian makan gammi bawis dan berkunjung ke hutan mangrove," pungkasnya.

BKSDA Kaltim Setuju

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Kaltim Ari Wibawanto memberi sinyal menyetujui rencana mengembalikan Buaya Riska ke Bontang. 

Hal itu ia ungkapkan saat ditemui di Pendopo Wali Kota Bontang, Jumat (8/12/2023).

Baca juga: Diduga Terkam Wanita di Guntung Bontang, Pawang Ambo Bantah dan Sebut Buaya Riska tak Muncul 3 Bulan

BKSDA akan ke lokasi di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan. 

Tempat tersebut merupakan Pusat Konservasi Mangrove, yang sebelumnya telah ditinjau Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik.

Setelah itu BKSDA Kaltim akan membuat perencanaan, apakah bentuknya lembaga konservasi atau penangkaran.

"Yang jelas di situ (lokasi) akan menjadi tempat penampungan, yang penting aman dulu," kata Ari.

Disinggung soal pernyataannya bahwa jika Buaya Riska dikembalikan ke Bontang, buaya lain juga harus ikut direlokasi yang jumlah sekitar 40 buaya, kata Ari, harus melihat sisi prioritas dan kemanfaatannya.

 “Jadi kita membuat sistem yang tidak gaduh juga. Untuk sementara mungkin yang terbaik seperti itu. Tapi di sisi lain, tetap melakukan edukasi," tuturnya.

Sementara, jika ke depannya memungkinkan untuk membuat lembaga konservasi atau penangkaran, BKSDA akan memfasilitasi, namun harus dalam bentuk badan usaha. (Muhammad Ridwan)