Pilpres 2024

Hasil Survei Kompas Pasca Debat Cawapres: Mahfud MD Unggul, Gibran Menyerang, Muhaimin Terlalu Pede

Hasil survei Litbang Kompas pada 22 Desember 2023 pukul 19.30-22.00 WIB (saat Debat Pilpres berlangsung), ketiga Cawapres meraih nilai merata, 70 an.

Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar
Hasil survei Litbang Kompas pada 22 Desember 2023 pukul 19.30-22.00 WIB atau saat Debat Pilpres berlangsung, ketiga Cawapres merain nilai merata, yakni 70 an. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA – Hasil survei Litbang Kompas pada 22 Desember 2023 pukul 19.30-22.00 WIB atau saat Debat Pilpres berlangsung, ketiga Cawapres meraih nilai merata, yakni 70 an.

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD lebih unggul untuk penguasaan materi, yakni 7.6, sedangkan Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3, Muhaimin Iskandar sama 7.1

Kategori kelancaran menjawab pertanyaan, Mahfud MD masih unggul dengan nilai 7.5, disusul Gibran 7.1, dan Muhaimin 7.0.

Namun, untuk penampilan di panggung, Cawapres Muhaimin memimpin dengan nilai 7.6, sedangkan Mahfud MD 7.5, dan Gibran 7.3.

Metode survei dilakukan dengan cara wawancara melalui telepon melibatkan 212 responden dari seluruh Indonesia.

Sampel ditentukan secara acak sesuai proporsi jumlah penduduk di setiap provinsi.

Margin of error penelitian +-6,73 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Analisa di Balik Debat Cawapres, Gibran Tiru Gaya Bicara Jokowi, Pakar: Pakai Teknik Hipnoterapi

Dari semua koresponden yang ditelepon, 66.5 persen responden mengau menonton debat cawapres, sedangkan 33.5 persen responden tak menonton.

Sementara itu, menurut analisis pakar komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran atau Unpad Bandung, Kunto Adi Wibowo, tiga Cawapres punya keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, misalnya, dinilai terlalu percaya diri ( pede ) alias overconfidence.

Hasil survei Litbang Kompas pada 22 Desember 2023 pukul 19.30-22.00 WIB atau saat Debat Pilpres berlangsung, ketiga Cawapres merain nilai merata, yakni 70 an.
Hasil survei Litbang Kompas pada 22 Desember 2023 pukul 19.30-22.00 WIB atau saat Debat Pilpres berlangsung, ketiga Cawapres merain nilai merata, yakni 70 an. (YouTube KompasTV)

Menurut Kunto, Muhaimin berusaha terlihat santai dengan candaan-candaan dan istilah “slepet” yang berulang kali ia ucapkan, namun tak mampu mencairkan suasana.

“Menurut saya, Muhaimin lebih cenderung overconfidence.

Dia selalu pakai ‘slepetan’ yang akhirnya jadi garing,” kata Kunto, Sabtu (23/12).

Kunto berpendapat, beberapa pernyataan Muhaimin cenderung kontroversial dan kontradiktif satu sama lain.

Sebagai contoh, ketika menyinggung soal rencana penerapan wealth tax atau pajak kekayaan.

Gagasan ini sebenarnya berpotensi menyenangkan masyarakat kelas menengah dan bawah.

Baca juga: Mahfud MD dan Cak Imin Cecar Gibran soal Proyek IKN Nusantara, Debat Cawapres Memanas

Pada saat bersamaan, Muhaimin justru memuji omnibus law Cipta Kerja yang sejak dulu mendapat penolakan masif dari publik.

Lalu, Muhaimin menyuarakan penolakan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN, tetapipasangan Anis Baswedan ini justru ingin membangun 40 kota baru selevel DKI Jakarta.

“Jadi tampak terlalu overconfidence dan ceplas-ceplos, sehingga kadang-kadang blunder,” ujar Kunto.

Meski begitu, Kunto menilai, Muhaimin memberikan closing statement atau pernyataan penutup yang cukup baik dengan berulang kali menegaskan soal keadilan dan pemerataan pembangunan.

Debat Cawapres oleh KPU bakal pertemukan Cak Imin, Gibran Rakabuming dan Mahfud MD pada (22/12/2023) mendatang
Debat Cawapres oleh KPU bakal pertemukan Cak Imin, Gibran Rakabuming dan Mahfud MD pada (22/12/2023) mendatang (kolase Instagram/@cakiminow @prabowo gotongroyongrakyat.id)

“Di akhir-akhir Muhaimin oke statement-statement-nya, terutama statement penutupnya,” tutur Kunto.

Sementara,  Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menurut Kunto, terlihat berupaya menyerang lawan berulang kali.

“Serangan” dilakukan Gibran dengan menyebut istilah-istilah yang awam.

Misalnya, Gibran menanyakan tentang regulasi carbon capture and storage ke Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.

Lalu, putra sulung Presiden Jokowi itu bertanya soal SGIE atau State of the Global Islamic Economy ke Muhaimin hingga membuat lawannya kebingungan.

Kunto menyebut, cara Gibran menggunakan istilah atau bahkan singkatan tanpa menjelaskan maknanya merupakan strategi untuk membingungkan lawan.

Baca juga: Beda Persiapan Debat Cawapres Cak Imin Gibran dan Mahfud MD, Bentuk Tim Khusus hingga Serap Aspirasi

“Memang hanya taktik untuk membingungkan lawan saja, enggak ada urusannya dengan pengetahuan,” kata Kunto.

Penggunaan singkatan dan istilah awam, kata Kunto, sebenarnya jauh dari esensi debat. Akibatnya, persoalan lain yang lebih substansial justru tak dibahas. 

“Akhirnya kan semalam jadi tidak ada kebijakan fiskal yang diperbincangkan.

Jadi enggak ada kemudian kebijakan ekonomi makro yang diperbincangkan, semuanya hanya sekadar gimik.

Istilah-istilah seperti hilirisasi karbon itu yang akhirnya menurut saya menjauhkan esensi debat ini,” katanya.

Memang, lanjut Kunto, Gibran berhasil dalam urusan performa di debat, tapi tidak pada adu gagasan.

“Kemarin semata-mata hanya show aja. Dan Mas Gibran menurut saya berhasil dalam show di debat itu, tapi bukan pada adu gagasan dan substansi debatnya,” tutur dia.

Adapun Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, dinilai berhati-hati dalam menyampaikan gagasannya saat Debat Pilpres.

Menurut Kunto, Mahfud MD berupaya menarik materi tema debat ekonomi dan investasi ke ranah hukum, bidang yang dikuasai oleh Menko Polhukam itu.

“Topik debatnya bukan kepakaran dia, sehingga dia berusaha membelokkan tentang hukum dalam permasalahan ekonomi,” kata Kunto.

Baca juga: Inilah Nama-nama Panelis dan Moderator Debat Cawapres Perdana Terpilih, Tiga Kandidat Nyatakan Siap

Namun, karena banyak menarik-narik isu ekonomi ke ranah hukum, pada akhirnya Mahfud MD tak fokus pada substansi debat yang sebenarnya bertema ekonomi, keuangan, pajak dan tata kelola APBN-APBD, investasi, perdagangan, serta infrastruktur dan perkotaan ini.

“Dia tidak menjelaskan soal kebijakan fiskal, lalu Mahfud MD menggarisbawahi soal korupsi, jadi seperti out of topics,” ucap Kunto.

Mahfud MD juga dinilai setengah hati dalam membalas serangan Gibran.

Namun, tampak bahwa mantan Ketua MK itu sangat sabar meladeni pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilempar Gibran menggunakan perspektif ilmu hukum yang ia kuasai.

“Jadi, menurut saya Pak Mahfud lebih MD oke menjawabnya ketika dia menjelaskan prosedur daripada jenis undang-undang apa, atau legislasi apa yang diperlukan,” tutur Kunto.

Berikut penilaian responden terhadap Debat Cawapres:

Baca juga: Debat Cawapres, Gibran Tak Masalah Diremehkan Timnas AMIN, Mahfud MD Sebut Lawan Terberat

Menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas

1. Muhaimin Iskandar: 7,0

2. Gibran Rakabuming Raka: 7,1

3. Mahfud MD: 7,5

Menguasai permasalahan yang didiskusikan

1. Muhaimin Iskandar: 7,1

2. Gibran Rakabuming Raka: 7,1

3. Mahfud MD: 7,6

Penampilan kandidat di atas panggung

1. Muhaimin Iskandar: 7,8

2. Gibran Rakabuming Raka: 7,3

3. Mahfud MD: 7,5

Sumber:

Survei Litbang Kompas pada 22 Desember 2023 pukul 19.30-22.00 WIB.  ((Tribunkaltim/kps)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved