Pilpres 2024

Update Survei Terbaru: Prabowo-Gibran Unggul 46,7 Persen, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin Bersaing

Update hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024: Prabowo-Gibran masih unggul dengan 46,7 persen, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin bersaing menyusul.

Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM/ ISTIMEWA
Update hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024: Prabowo-Gibran masih unggul dengan 46,7 persen, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin bersaing menyusul. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Update hasil survei terbaru jelang Pilpres 2024: Prabowo-Gibran masih unggul dengan 46,7 persen, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin bersaing menyusul.

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei terbarunya untuk mengetahui elektabilitas tiga pasangan Capres-Cawapres yang maju di Pilpres 2024 mendatang.

Survei ini dilakukan pasca debat Capres dan Cawapres.

Berikut hasil survei terbaru dari Indiktor Politik Indonesia, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran masih unggul dengan tingkat elektabilitas 46,7 persen.

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar -Mahfud memiliki elektabilitas 24,5 persen.

Terpaut 3.5 persen di bawahnya, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan tingkat elektabilitas 21 persen.

Menurut Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dari hasil survei tercatat 7,8 persen responden belum memberikan jawaban alias swing voters.

Baca juga: Hasil Survei Kompas Pasca Debat Cawapres: Mahfud MD Unggul, Gibran Menyerang, Muhaimin Terlalu Pede

“Jika misalnya paslon Prabowo-Gibran bisa merebut sebagian besar dari basis pemilik swing (voters), kemungkinan ( Pilpres 2024 ) bisa satu putaran,” ujar Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (26/12/2023).

Namun, bisa terjadi sebaliknya. Menurutnya, swing voters juga bisa menentukan paslon mana yang akan menemani pasangan Prabowo-Gibran, jika Pilpres 2024 digelar dua putaran.

“Siapa pendamping Prabowo-Gibran, kami belum bisa menebak sampai hari ini,” tutur Burhanuddin Muhtadi.

Tiga pasangan Capres dan Cawapres, nomor urut 1 Anies-Muhaimin, nomor urut Prabowo-Gibran dan nomor urut Ganjar-Mahfud
Tiga pasangan Capres dan Cawapres, nomor urut 1 Anies-Muhaimin, nomor urut Prabowo-Gibran dan nomor urut Ganjar-Mahfud (Instagram/@kpu_ri)

Dikemukakan, survei Indikator Politik Indonesia digelar pada 23-24 Desember 2023 terhadap 1.217 responden.

Survei digelar dengan metode random digit dialing (265 responden) dan double sampling atau DS (952 responden), dengan usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel.

Margin of error lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Pengamat Politik Sebut pada Pemilu 2024 Ini Jadi Ujian Berat Bagi Lembaga Survei

Gerindra Naik, PDIP Kian Turun

Masih menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia yang digelar akhir Desember 2023, untuk elektabilitas partai politik, Parta Gerindra ada kecenderungan naik.

Sedangkan, tren elektabilitas PDIP kian menurun hingga akhir tahun, setelah sempat naik ketika Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres.

Menurut kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Gerindra sejak tahun lalu, tren elektabilitasnya konsisten naik.

Berdasarkan survei yang sama, elektabilitas Gerindra sempat berada di posisi 10,3 persen pada September 2022.

Kemudian naik tajam mencapai 17,3 persen sekitar Juli-Juli 2023, dan kembali naik 18,2 persen pada Desember 2023 ini.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul 39,3 Persen Survei Litbang Kompas, Begini Tanggapan TKD Kaltara

Sementara, berdasarkan survei awal 2023, tingkat keterpilihan PDIP meninggi hingga 21,9 persen.

Namun pada April 2023 pasca masalah Piala Dunia U-23 gagal diadakan di Indonesia, angkanya menyusut menjadi 16,5 persen.

Kemudian, tingkat keterpilihan kembali meningkat menjadi 20,4 persen ketika Megawati mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres.

Angka ini terus meningkat hingga puncaknya mencapai 23,7 persen di bulan Juli 2023.

Namun, menyusut menjadi 19,1 persen ketika survei dilakukan pada 23-24 Desember 2023.

Lebih lanjut Burhanuddin menyampaikan, alasan kebanyakan orang atau 43,4 persen dari total responden memilih Gerindra karena suka dengan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto.

Sedangkan, alasan masyarakat memilih PDIP karena suka dengan Presiden Jokowi.

Baca juga: Survei Litbang Kompas 2 Bulan Jelang Pilpres: AMIN Salip Ganjar-Mahfud Prabowo-Gibran Masih Terdepan

Namun ia melihat, basis pemilih PDIP cenderung menurun dan beralih ke Partai Gerindra.

"Mereka yang suka Pak Jokowi yang memilih PDIP turun tinggal 7,4 persen.

Salah satu yang membuat penurunan suara PDIP adalah yang sebelumnya pilih PDIP mulai pindah ke partai lain, di antaranya ada yang suka Jokowi tapi milihnya Gerindra," kata Burhanuddin Muhtadi seperti dikutip Kompas.com.

Hasil survei terbaru menunjukkan elektabilitas PDIP tetap berada di posisi teratas dengan tingkat keterpilihan 19,1 persen.

Partai Gerindra di posisi kedua dengan tingkat keterpilihan 18,2 persen.

Keunggulan PDIP belum bisa dinyatakan absolut lantaran survei memiliki margin of error 2,9 persen.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,7 Persen, Ganjar-Mahfud 24,5 Persen, Anies-Muhaimin 21 Persen

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved