Berita Daerah Terkini

Keluarga Korban Pembunuhan Sadis di PPU Protes, Tak Terima JPU Hanya Tuntut Pelaku 10 Tahun Penjara

Situasi memanas di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (7/3/2024) sore, setelah Puluhan keluarga korban protes.

TribunKaltara.com
Puluhan anggota keluarga korban pembunuhan sadis di Desa Babulu Laut Kecamatan Babulu, masih tidak menerima tuntutan 10 tahun penjara bagi terdakwa Junaedi, meski telah diberi pengertian oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). 

TRIBUNKALTARA.COM, PENAJAM - Situasi memanas di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (7/3/2024) sore.

Puluhan anggota keluarga korban pembunuhan sadis di Desa Babulu Laut Kecamatan Babulu, masih tidak menerima tuntutan 10 tahun penjara bagi terdakwa Junaedi, meski telah diberi pengertian oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Karena tak mendapatkan penjelasan apa-apa usai sidang pledoi pada Kamis (7/3/2024),  mereka berinisiatif langsung mendatangi Kantor Kejari PPU.

Setiba di sana, keributan pun sempat terjadi. Pasalnya pihak Kejari PPU menyambut kedatangan keluarga korban dengan tidak ramah.

Baca juga: Sepekan Ditahan di Polda Kaltim Terkait Kasus Lahan Bandara IKN, 9 Petani Saloloang Penajam Dilepas

Menurut penuturan keluarga, mereka langsung diteriaki oleh salah seorang pegawai Kejari PPU sambil ditunjuk-tunjuk.

Mereka pun merasa tersinggung, karena anggapan mereka, tak pantas penegak hukum berlaku demikian.

“Dia dengan nada keras, terkesan kasar. Dia teriak sambil menunjuk ke kami, suruh tenang, padahal kami tenang.

Datang ke sini cuma memohon agar ada perwakilan keluarga kami yang diizinkan masuk,” ucap Sulistiawan, salah satu keluarga korban.

Keluarga korban mengaku tak pernah berniat membuat keributan.

Pada intinya, mereka hanya berupaya agar harapan mereka yakni  Junaedi dihukum mati, dapat dikabulkan.

Mereka juga tidak akan memaksa masuk jika tak diberi izin, tetapi tindakan pegawai Kejari itu, dirasa menyakiti hati mereka.

Hingga di akhir pertemuan dengan pihak Kejari pun, yang bersangkutan sudah meminta maaf terhadap keluarga korban.

“Dia teriak bilang, tolong jangan bikin keributan di sini. Tidak ada yang ribut di sini.

Kami cuma mau mengusahakan agar ada dari keluarga kami yang diizinkan masuk, kami tidak akan berbuat apa-apa di sini, kami tahu hukum walaupun kami bodoh,” ucap Sulistiawan, dengan sedikit emosi.

Tak lama setelah keluarga beramai-ramai mendatangi Kejari PPU, pihak kepolisian langsung diterjunkan. Pintu masuk Kejaksaan Negeri, dijaga ketat oleh anggota Polisi hingga pertemuan antara perwakilan keluarga dan Kejari selesai.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved