Berita Malinau Terkini

3 Bulan Terakhir Kasus DBD di RSUD Malinau Capai 92 Pasien, Kerja Bakti Rutin Perlu Dihidupkan

Tiga bulan terakhir, kasus pasien rawat inap Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Malinau, Kalimantan Utara kembali melonjak.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Kebersihan Saluran drainase penting mencegah terjadinya genangan dan dapat menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk pembawa Demam berdarah di Malinau, Kalimantan Utara, (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Tiga bulan terakhir, kasus pasien rawat inap Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Malinau, Kalimantan Utara kembali melonjak.

Kasus serupa akhir-akhir ini mencuat, tidak hanya di Malinau, namun berskala nasional pada sejumlah daerah di Indonesia.

Berdasarkan Data RSUD Malinau, sejak periode Januari-Maret 2024, terdata ada 92 pasien warga Kaltara yang telah dirujuk ke RSUD tersebut.

Pasien terdiri dari warga di Malinau dan masyarakat asal kabupaten tetangga, Tana Tidung dan Nunukan.

Baca juga: Pemkab Malinau dan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi Setahun Kerjasama, Berikut 5 Programnya 

Dengan sebaran 17 kasus pada bulan Januari, 29 kasus pada Februari dan 49 kasus pada periode Maret 2024.

Seluruh satuan kerja di Malinau telah diarahkan untuk menekan penyebaran. Mulai dari upaya mitigasi perkembangbiakan Nyamuk Aedes yang merupakan kurir DBD.

Hingga menetapkan juknis rujukan prioritas untuk pasien bergejala Demam Berdarah termasuk persiapan bank trombosit pada lini penanganan.

"Dari dinas-dinas kita panggil di rapat ini. Mulai dari Dinas Kesehatan, DLH, Puskesmas dan Pustu, dan RSUD. Termasuk di Dinas Pendidikan karena DBD ini rentan pada anak," Ungkap Bupati Malianu, Wempi W Mawa pada Rakoor tersebut, Rabu (27/3/2024).

Camat, Kepala Desa hingga Ketua RT juga diminta untuk mengefisienkan program kebersihan diantaranya melalui kerja bakti dan gotong royong setiap pekan.

Suhu udara lembap dan musim penghujan disinyalir menjadi sebab perkembangbiakan nyamuk courier DBD semakin masif.

Penyuluh kesehatan, dan Nakes juga digerakkan untuk mengedukasi penduduk agar mengenali gejala-gejala demam berdarah.

Baca juga: Kasus DBD di Malinau Meningkat, Waspadai Anak-anak, Tahun 2024 Satu Orang Meninggal 

Di sejumlah daerah saat ini, Demam Berdarah mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia. Di Malinau, dari 92 kasus 3 bulan terakhir, satu pasien dilaporkan meninggal dunia.

Sehingga kerja bakti rutin, hingga gotong royong dan program kebersihan perlu dimasifkan kembali.

"Penjelasan dari Dinas Kesehatan tadi, jenis nyamuk ini mudah berkembang biak di tempat-tempat berair. Dan jam aktif mulai dari pagi dan sore. Jadi edukasi ke masyarakat penting supaya jika ada gejala dapat segera tertangani," katanya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved