Berita Malinau Terkini

Kasus DBD di Malinau Meningkat, Waspadai Anak-anak, Tahun 2024 Satu Orang Meninggal 

Tahun 2024 kasus DBD di Malinau Kalimantan Utara meningkat. Berdasarkan data Dinkes Malinau ada satu pasien meninggal. Ada anak-anak.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Rapat lintas sektoral terkait penanganan kasus demam berdarah di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (27/3/2024) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat pada triwulan pertama tahun 2024 di Malinau Kalimantan Utara.

Berdasarkan pemetaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Malinau, tren kenaikan kasus DBD dua tahun terakhir biasanya meningkat pada awal tahun.

Data RSUD Malinau, periode Januari-Maret 2024 angka pasien rawat inap DBD Meningkat menjadi 49 pasien, dan mengakibatkan satu kasus meninggal pada Maret 2024. Tak hanya Malinau, akhir-akhir ini, kasus DBD terjadi skala nasional.

Meskipun angkanya cenderung lebih sedikit dari tahun sebelumnya, namun gejala kasus DBD ini perlu diwaspadai karena tingkat fatalitas yang tinggi terutama bagi kalangan anak-anak.

Baca juga: Waspada Demam Berdarah, Penderita DBD di Bontang Meninggal, Pilot Project Nyamuk Wolbachia Tak Gagal

Menyikapi tren ini, Bupati Malinau, Wempi W Mawa menggelar rapat koordinasi lintas sektoral sebagai respon meminimalisir penyebaran.

Perwakilan Dinkes Malinau dalam Rapat teraebut, dr. Sari Novita Diana menggambarkan berdasarkan data 3 tahun terakhir, pasien demam berdarah didominasi anak usia 5-14 tahun.

Sehingga penting bagi orang tua dan masyarakat sekitar mengenali gejala awal dan memangkas medium penyebaran yakni Nyamuk Aedes Aegypti.

"Data kami, insiden rate kasus DBD 3 bulan terakhir tahun 2024 yakni di Kecamatan Malinau Selatan, Malinau Barat, Malinau Utara, Malinau Kota dan Malinau Selatan Hulu," ujarnya dalam Rapat tersebut, Rabu (27/3/2024).

Masyarakat diminta melakukan upaya pencegahan dengan memberantas Nyamuk kurir penularan DBD.

Rapat DBD di Malinau 02 27032024
Rapat lintas sektoral terkait penanganan kasus demam berdarah atau DBD di Malinau, Kalimantan Utara, Rabu (27/3/2024)

Dengan cara membersihkan wadah berair yang berpotensi dijadikan tempat pengembang biakan Nyamuk Aedes. Menguras tempat penampungan air secara rutin.

Membersihkan lingkungan sekitar hingga menggunakan repellant jika dibutuhkan.

Warga juga diimbau mewaspadai masa-masa aktif Nyamuk Aedes, yang berbeda dari nyamuk biasanya.

"Nyamuk jenis Aedes ini biasanya aktif pada jam-jam mulai Pukul 08:00 hingga jam 10:00 pagi. Dan menjelang sore pada jam 15:00 sampai 17:00," katanya.

Pemkab Malinau juga menjadwalkan sosialisasi masif untuk mencegah berulangnya kasus kematian akibat kasus demam berdarah.

Pemerintah kecamatan dan desa diminta mengaktifkan gotong royong setiap alhir pekan. Hingga ke tingkat RT melalui program RT bersih.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved