Kaltim Memilih

Ketua PDIP Kaltim Geram Ada Kader Daftar Bakal Calon Wawali Bontang ke Golkar: Jangan Semau-maunya!

Ketua DPD PDI Kaltim Safaruddin geram ada kader yang menaftar bakal calon Wawali Bontang melalui Partai Golkar: Jangan semau-maunya!

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Ketua DPC PDIP Kota Bontang Maming bersama Sekretarisnya Agus Suhadi yang juga bakal calon Wawali Bontang menyerahkan formulir berkas pencalon kepada tim penjaringan Partai Golkar, di Sekretariat DPD II Golkar Bontang, Jalan Pattimura, Bontang Utara, Minggu (21/4/2024). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN). 

"Kalau Maming begitu bisa saya nonaktifkan saja. Bisa berujung tidak dilantik sebagai anggota DPRD terpilih," tegasnya.

Pemanggilan akan dilakukan sesegera mungkin, meskipun proses penjaringan kepala daerah masih berlangsung.

"Saya akan lapor ke DPP, nonaktifkan saja dulu pak Maming karena bikin keruh," tuturnya.

Jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Bontang 2024 suasana politik mulai memanas, dua kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sama-sama siap maju, Sutomo Jabir dan Basri Rase bersaing.
Jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Bontang 2024 suasana politik mulai memanas, dua kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sama-sama siap maju, Sutomo Jabir dan Basri Rase bersaing. (Kolase/Tribun Kaltara/Antara)

Disinggung soal apakah sudah ada komunikasi yang terjalin terkait hal diatas dengan Ketua DPC PDIP Bontang. Safaruddin mengaku belum ada.

"Kita serahkan saja ke bidang kehormatan proses klarifikasi pasti akan dilakukan," katanya.

Sementara itu, Tribunkaltim.co berupaya meminta jawaban dari Maming, dengan mengirimkan pesan WhatsApp dan menghubungi nomor pribadinya, namun hingga saat ini belum ada jawaban.

Baca juga: Jelang Pilkada Kaltim 2024, Intip Nama-nama yang Bakal Maju di Pilbup Daerah Penyangga IKN Nusantara

Tarik Berkas

Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wawali Bontang Partai Golkar, Muslimin mengatakan berkas pendaftaran yang diajukan Agus Suhadi kemarin ditarik kembali.

"Ditarik karena ada masalah itu ( internal) ," katanya saat ditemui Tribunkaltim.co.

Meski demikian penarikan berkas tersebut, hanya disampaikan lewat telepon.

Muslimin berpendapat, mestinya proses yang ada dilakukan secara formal agar masyarakat juga mengetahui.

"Kalau kemarin ramai, diliput wartawan, mestinya waktu ditarik juga buat jumpa pers. Agar informasi ini utuh ke masyarakat," ungkapnya. (mrd)

Baca juga berita Tribun Kaltara lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved