Berita Nunukan Terkini

Rela Ajukan Pensiun Dini dari ASN Demi Maju Bacabup Nunukan, dr Jambri: Masyarakat di Belakang Saya

Nama dr Jambri Pranata (43) mencuat ke publik Nunukan, Kaltara pasca dirinya menyatakan maju sebagai Bacabup Nunukan periode 2024-2029.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis
dr Jambri Pranata (43) merupakan Bacabup Nunukan yang memilih resign dari ASN. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Nama dr Jambri Pranata (43) mencuat ke publik Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) pasca dirinya menyatakan maju sebagai bakal calon (Bacabup) Nunukan periode 2024-2029.

Baground dr Jambri Pranata merupakan seorang ASN ( Aparatur Sipil Negara ) dengan profesi dokter spesialis saraf.

Satu-satunya dokter saraf di RSUD Nunukan itu mengaku rela mundur dari ASN untuk ikut dalam kontestasi Pilkada 2024.

"Iya saya maju. Saya sudah tiga kali ajukan surat pengunduran diri dari ASN melalui RSUD Nunukan ke Dinas Kesehatan dan BKPSDM. Tapi memang berkas saya masih ada salah format. Segera saya perbaiki dan ajukan kembali," kata dr Jambri Pranata kepada TribunKaltara.com, Jumat (26/04/2024), pukul 15.00 Wita.

Baca juga: Remaja di Nunukan Ini Tak Hanya Curi Uang dan Rokok, Tapi juga Rumput Laut, Korban Rugi Rp 9 Juta

Pria asal Bone, Sulawesi Selatan itu sudah 16 tahun menjadi ASN dengan profesi dokter.

Meskipun satu-satunya dokter saraf di RSUD Nunukan, namun menurut dr Jambri pelayanan kesehatan berkaitan saraf tetap akan berjalan meskipun memutuskan maju sebagai Bacabup Nunukan.

"Kalau seorang dokter tidak sama dengan profesi lain. Profesi kita seumur hidup. Jadi masalah pelayanan di RSUD jauh hari sebelumnya kita persiapkan. Saya kerjasama dengan rumah sakit di Makassar untuk datangkan dokter saraf. Saya dampingi nanti sampai sudah mantap kerjanya, baru saya lepas," ucapnya.

Lanjut dr Jambri,"Saya juga sudah siapkan calon penerus dokter saraf. Tahun depan sudah selesai kuliahnya nanti bakal ke Nunukan," tambahnya.


Alasan Maju Bacabup Nunukan

dr Jambri menyampaikan bahwa dirinya maju sebagai Bacabup Nunukan, lantaran kerap kali mendapat keluhan masyarakat soal sulitnya ekonomi keluarga dan nasib anak-anak mereka yang nganggur pasca lulus kuliah.

Hal itu yang mengunggah perasaan dr Jambri hingga akhirnya memutuskan untuk pensiun demi maju Pilkada 2024.

"Kami dokter sudah semestinya harus punya rasa empati. Ketika memberikan pelayanan kepada pasien, kita harus bisa merasakan apa yang dirasakan pasien. Masyarakat selalu mengeluh ke saya. Ekonomi sulit dan anak sudah selesai kuliah enggak ada pekerjaan," ujarnya.

Keputusan untuk resign dari ASN untuk terjun dunia politik bukanlah hal yang mudah.

Kendati begitu dr Jambri katakan bahwa dirinya sudah mendapatkan restu dari orang tua, istri, dan keluarga besar.

"Dua bulan baru dapat restu dari orang tua. Istri saya tiga bulan berpikir baru berikan restu ke saya. Hanya saja keluarga lainnya sempat juga tanya apakah enggak rugi. Memang secara hitung-hitungan rugi. Tapi ada harapan masyarakat di belakang saya," tuturnya.


Konsolidasi Parpol Terus Bergulir

Di samping memberikan pelayanan kesehatan di RSUD Nunukan, dr Jambri juga terus melakukan konsolidasi partai politik (Parpol).

dr Jambri menyebut dirinya sudah melakukan pendaftaran sebagai Bacabup Nunukan di sejumlah Parpol diantaranya PKS, Demokrat, Golkar, PKB, dan PDI Perjuangan.

"Sejauh ini sambutan pengurus Parpol hangat saja. Tapi mereka tidak janjikan B1KWK jatuh ke saya, karena itu ditentukan oleh DPP. Gerindra kalau buka pendaftaran saya bakal daftar juga," ungkapnya.


Kalah Modal dari Bacabup Lain

Saat ditanyai mengenai finansial dr Jambri sebagai kos politik untuk maju Bacabup Nunukan, dirinya blak-blakan tak setajir Bacabup lainnya.

Baca juga: Dua Remaja Pria Nunukan Kalimantan Utara Mencuri Uang dan Rokok di Kios, Pemilik Tertidur Pulas 

"Memang harus siap kalau modal. Tidak mungkin mengumpulkan orang tidak ada biaya. Tapi kalau dibanding dengan Bacabup lainnya ya saya kalah," imbuhnya.

Pria yang menggunakan tagline Nunukan Maju dalam Pilkada 2024 itu berharap kontestasi politik berjalan kondusif.

"Jangan saling jelek-jelekin pilihan politik. Beda pandangan politik itu wajar. Tolong tetap jaga silahturahmi dan kondusifitas wilayah," pungkasnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved