Tarakan Memilih

Sebut Banjir Bakal jadi Fokus di Tarakan, Khairul Kisahkan Mendaftar hingga Ngeprint Dekat Kampus

Persoalan banjir direncanakan petahan Khairul bakal masuk program di periode kedua jika nanti masyarakat masih mempercayakan dirinya memimpin Tarakan.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Dokter Khairul, petahana yang sudah mendaftar sebagai bakal calon maju ke Pilkada 2024 yakni calon Wali Kota Tarakan dan pernah memimpin Tarakan periode pertama 2019-2024. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Persoalan banjir direncanakan petahan Khairul bakal masuk dalam program di periode kedua jika nanti masyarakat masih mempercayakan dirinya memimpin Tarakan.

Dalam sebuah wawancara bersama media, Khairul membagikan juga pengalaman usahanya mendaftar bakal calon Wali Kota di Pilkada Tarakan 2024, pada detik terakhir pengembalian formulir.

Khairul Sang Petahana, saat ini sudah melakukan pengembalian formulir ke seluruh partai politik.

Sepeti disampaikan Tim relawan, Khairul, sempat kehabisan tiket pesawat dan tak bisa pulang ke Tarakan menyebabkan nyaris tak bisa mengantarkan langsung ke sejumlah parpol untuk formulir pendaftarannya.

dr. Khairul, Wali Kota Tarakan.
dr. Khairul, Wali Kota Tarakan. (Tribun Kaltara)

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Calon Jemaah Haji Tarakan ke Tanah Suci Dibagi Dua Kloter, Berikut Jadwalnya 

Barulah pada Rabu kemarin setelah mendapatkan tiket pesawat dari Makassar ke Tarakan, Khairul berkesempatan mengembalikan formulir.

Empat parpol mulai dari NasDem, kemudian PAN, lalu berlanjut ke PPP sampai ke Hanura, telah disambangi Khairul.

Bahkan informasi dihimpun, PAN ternyata sempat menutup pendaftaran akhirnya kembali membuka dan memberi kesempatan kepada dirinya.

Khairul mengapresiasi dengan adanya kesempatan yag diberikan dirinya dari PAN.

Nyaris semua parpol telah didatangi Khairul, kecuali Gerindra lantaran belum membuka pendaftaran.

Ia berharap bisa diusung semua parpol yang telah didatanginya.

“Kalau kami mendaftar ya kami berharap didukung. Partai mendukung saya. Masalah keputusan diserahkan ke parpol masing-masing,” ujarnya.

Disinggung mengenai Demokrat dan PDIP, Khairul tak mau berandai-andai soal kemungkinan dirinya didukung dua parpol tersebut, meskipun hanya ia yang mendaftar.

Khairul beralasan, yang mengeluarkan rekomendasi untuk dua partai tersebut adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing.

“Pengalaman biasajya DPP menanyakan ke kadernya di daerah, ditanya bagaimana penerimaan masyarakat dengan calon ini.

Kalau saya lihat memang tidak ada yang mendaftar untuk PDIP. Kalau saya kan dengan partai gak ada masalah. Saya berani saja mendaftar semua,” terangnya.

Pria yang dikenal humoris ini mengungkapkan harapan besarnya untuk diusung di Pilkada Tarakan 2024.

Khairul bercerita pengalamannya saat berada di Makassar.

Di tengah waktu sempit dan mepet karena harus soan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang melakukan Taaruf di Makassar, ia menyempatkan diri ke warnet.

"Itu borang pendaftaran saya isi sendiri loh. Saya ketik sendiri di Makassar. Karena khawatir salah dikerjakan di Tarakan. Ini bukti saya serius banget.

Saya sampai rental komputer untuk isi boring, karena saya tidak bawa laptop.

Saya pergi ke warnet, di Makassar kan masih ada warnet tuh dekat kampus. Saya ngetik di situ, kirim soft copy dan print di situ.

Itu upayanya udah luar biasa. Kalau sampai tidak dikabulkan (diusung) kelewatan, saya sudah berusaha keras itu,” ungkapnya berkelakar disambut gelak tawa tim relawan yang mendampingi.

Baca juga: Tiba di Tarakan Usai Bertemu Muhaimin Iskandar, Khairul Kembalikan Formulir ke PAN dan Partai Nasdem

Ia melanjutkan berbicara optimisme diusung parpol ia sendiri belum bisa memastikan.

Di dalam politik tidak bisa ia mengklaim siapa yang pasti mengusung karena belum ada rekomendasi resmi.

Bahkan sudah keluar rekomendasi resmi saja sehari sebelum ke KPU untuk didaftarkan, rekomendasi masih bisa berganti.

“Pengalaman saya ya kan. Jadi menghadapi situasi politik kita harus lebih tenang dan sabar.

Ada dua saja masalahnya, pertama karena ada hal luar biasa tiba-tiba DPP melihat lagi ditarik lagi atau ada faktor lain, saya hanya ikuti, inikan bagian dari ikhtiar,” jelasnya.

Ia sendiri belum memastikan siapa saja parpol yang akan mendukung dirinya mengusung maju di Pilwali Tarakan.

Semakin banyak tentulah semakin baik.

“Tentu dalam pemerintahan bersama legislative eksekutif berbarengan. Gak bisa juga walaupun misal dulu gak koalisi gak diajak.

Karena itulah politik. Saya kira sampai saat ini juga kami belum memikirkan wakil, kalau sudah ada partai perahu yang mengusung maka baru berbicara wakil,” jelasnya.

Demokrasi Indonesia itu jika ingin menjadi calon apakah wali kota bupati atau gubernur hanya dua jenis.

Didukung parpol atau independen.

Sehingga inilah proses harus dilewati.

Ia melanjutkan lagi berbicara mahar, ia mengakui bahwa tentu itu dibutuhkan untuk kebutuhan parpol yang akan mengusung.

Ia menilai itu hal wajar.

Politik menurutnya pasti butuh biaya.

“Di pemilu, operasional kampanye harus ada. Operasional saksi itu harus ada, tidak mungkin gratis dan itu bayar.

Survei juga pasati bayar lembaga survei karena mereka bergerak ke bawah butuh biaya. Itu konsekuensi. Biaya dalm politik pasti ada karena ada biaya rill,” ujarnya.

Baca juga: Nasdem Parpol ke-6 Jadi Perahu Bagi Khairul Maju di Pilkada 2024, Selanjutnya Bidik Hanura

Misalnya mengundang masyarakat sosialisasi mengenalkan diri tentu harus ada sncak disiapkan.

Sehingga itu yang masuk kategori biaya harus dikeluarkan.

“Kami sudah pernah lewati satu periode kemarin dan paham,” jelasnya.

Terakhir berbicara program karena penanganan banjir kemarin tak masuk 16 program unggulan, di periode kedua kemungkinan akan mempertimbangkan memasukkan penanganan banjir.

“Kami 2023 survei kepuasan. Kami tahu tingkat kepuasan, baik akan dipertahankan walau ada program baru.

Nah kalau penanganan banjir, kemarin banjir tidak masuk di program unggulan periode pertama. Karena sebelum periode saya sudah ada program itu.

Namun dalam perjalanan, masalah banjir masih terjadi walaupun tidak masuk program 2019-2024, kami tangani. Misalnya di Karang Balik, boleh tanya warga di sana, kami perjuangkan 2019 pembebasan lahan dulu,” jelasnya.

Baca juga: Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada Tarakan, Ahmad Usman Sudah Lama Akrab dengan Partai Hanura

Penanganan banjir itu tidak mudah lanjutnya. Apalagi di daerah perkotaan dan banyak lahan dibebaskan kemarin di karang Balik butuh dua tahun pembebeasan lahan. Termasuk Karang Anyar.

“Tahun 2024 di persoalan jembatan jadi penyumbang banjir dan tahun ini masuk dalam rencana.

Walaupun saya belum sempat lelang kemarin karena berakhir masa jabatan, semoga bisa diteruskan pejabat yang sekarang ini.

Anggaran sudah ada tinggal dilelang. Itu dalam pengamatan kami ada dua jembatan di Karang Anyar kalau kita angkat bisa mengurangi obstacle untuk arus air mudahan bisa mengurangi luasan banjir atau luasan genangan di situ.

Kalau saya diberi amanah, saya kira persoalan banjir menjadi satu hal menjadi program unggulan,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved