Opini
Gerakan Kotak Kosong
Pilkada serentak di Kalimantan Timur yang akan berlangsung pada November 2024 diprediksi akan terjadi calon tunggal melawan kotak kosong.
Oleh: Sumarsono
Pemimpin Redaksi Tribun Kaltara
TRIBUNKALTARA.COM - PEMILIHAN Kepala Daerah ( Pilkada ) serentak di Kalimantan Timur yang akan berlangsung pada November 2024 diprediksi akan terjadi calon tunggal melawan kotak kosong.
Potensi adanya calon tunggal mulai terasa dengan bergabungnya partai-partai politik dalam Koalisi Besar.
Sebut saja Koalisi Besar pendukung Rudy Masud - Seno Aji maju Pilkada Kaltim 2024.
Hingga saat ini sudah 7 parpol besar pemilik kursi di DPRD Kaltim menyatakan mendukung Rudy Masud - Seno Aji, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, PKB, PKS, Partai Nasdem dengan jumlah kursi 41.
Praktis tinggal tiga parpol yang belum menentukan pilihan dukungan, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan PPP.
Baca juga: Koalisi Besar Dukung Rudy Mas’ud, Pilgub Kaltim Berpotensi Lawan Kotak Kosong: Demokrasi Tidak Sehat
Mungkinkah tiga parpol ini akan mendukung pasangan petahanan, Isran Noor - Hadi Mulyadi di kontestasi Pilkada Kaltim?
Pertanyaan ini bisa jadi mungkin, bisa juga tidak tergantung nurani petinggi parpol.
Masih mungkin tiga parpol (PDIP, PPP, Demokrat) mengusung pasangan calon sendiri, yakni Isran Noor-Hadi Mulyadi. Namun, tentu dengan banyak pertimbangan dan harus berani menghadapi gondaan-godaan "uang mahar".
Atau sebaliknya tergiur bergabung dengan Koalisi Besar, sehingga terjadilah calon tunggal melawan kotak kosong.
Seperti diketahui, syarat maju Pilgub Kaltim 2024 perlu minimal 20 persen dukungan partai politik di DPRD Kaltim periode 2024-2029.
Sang petahana Isran Noor hingga kini masih menunggu dukungan resmi dari partai politik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Sumarsono2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.