Opini

Gerakan Kotak Kosong

Pilkada serentak di Kalimantan Timur yang akan berlangsung pada November 2024 diprediksi akan terjadi calon tunggal melawan kotak kosong.

|
Editor: Amiruddin
DOK
Sumarsono, Pemimpin Redaksi TribunKaltara.com 

Mungkinkah Isran Noor yang berpasangan dengan Hadi Mulyadi masih ada harapan mendapatkan dukungan dari 3 partai politik tersida, yakni PDIP, Hanura dan PPP?

Gambaran peta politik ini juga bakalan terjadi di Pilkada Balikpapan. Dimana sang petahana Rahmad Masud yang dikabarkan berpasangan dengan Bagus Susetyo sepertinya parpol-parpol pemilik kursi di DPRD Balikpapan akan ramai-ramai mengusungnya.

Artinya peristiswa calon tunggal melawan kotak kosong di Pilkada 2019 terulang lagi.

Seperti diketahui pada Pilkada Balikpapan 2019 lalu, Rahmad Masud berpasangan dengan Thohari Azis melawan kotak kosong.

Tidak ada parpol atau gabungan parpol yang mengusung pasangan melawan pasangan Rahmad Mas’ud-Thohari Azis.

Hasilnya 61,74 persen memilih Rahmad-Thohari, sementara kotak kosong meraih 38,26 persen.

Hasil ini sebenarnya jadi gambaran, bahwa ternyata meskipun mayoritas atau bahkan semua parpol mengusung calon tunggal tidak serta merta masyarakat pemilih mengaminin.

Masih ada 38 persen lebih pemilih yang tidak mendukungnya.

Bagaimana dengan Pilkada Balikpapan 2024, apakah berpeluang kembali calon tunggal melawan kotak kosong.

Kemungkinan besar bisa terjadi. Tanda-tanda itu terlihat, parpol yang dianggap berseberangan dengan Rahmad Mas’ud kali lebih dulu mengeluarkan surat dukungan, yakni Partai Nasdem yang memberikan rekomendasi bersama Bagus Susetyo, politisi Partai Gerindra.

Menyusul kemudian surat rekomendasi dari PKB. Dan tentunya Partai Golkar sebagai partai pemenang Pemilu 2024 sudah pasti mendukung Rahmad Mas’ud.

Begitu juga Partai Gerindra yang telah mendapat jatah kursi bakal calon wakil.

Apakah parpol lainnya akan menyusul bergabung sebagai koalisi pendukung Rahmad Mas’ud – Bagus Susetyo, kita lihat saja nanti.

Rasa-rasanya tidak jauh berbeda dengan Pilkada Balikpapan 2019, calon tunggal melawan kotak kosong sepertinya bakal tak terelakan.

Fenomena calon tunggal sangat disayangkan di daerah modern, seperti Kota Balikpapan dan Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibu Kota Negara baru.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved