Opini
Gerakan Kotak Kosong
Pilkada serentak di Kalimantan Timur yang akan berlangsung pada November 2024 diprediksi akan terjadi calon tunggal melawan kotak kosong.
Memilih kotak kosong bisa menjadi bentuk protes untuk menunjukkan ketidakpuasan tersebut.
Selain itu, beberapa pemilih mungkin merasa bahwa keberadaan calon tunggal mengurangi pilihan demokratis mereka.
Dengan memilih kotak kosong, mereka mengekspresikan keinginan untuk lebih banyak opsi dan kompetisi yang sehat dalam pemilihan.
Gerakan kotak kosong ini memiliki dampak yang signifikan dalam politik lokal. Jika kotak kosong mendapatkan lebih banyak suara daripada calon tunggal, pemilihan ulang harus diadakan dengan calon baru.
Hal ini mencerminkan bahwa pemilih memiliki kekuatan untuk menolak calon tunggal dan meminta perubahan dalam Pilkada.
Apakah benar ada terjadi calon tunggal melawan kotak kosong di Pilgub Kaltim dan Pilkada Kota Balikpapan 2024?
Kita tunggu, masih adakah parpol merepresentasikan masyarakat pemilih yang menginginkan pestas demokrasi berjalan fair play.
(*)
kotak kosong
Rudy Masud
Seno Aji
Kalimantan Timur
Kaltim
Balikpapan
TribunKaltara.com
Pilkada
Tribun Kaltara
Sumarsono
Universitas Mulawarman
parpol
Isran Noor
Hadi Mulyadi
Rahmad Masud
BI Rate Respons Guyuran Likuiditas Pemerintah |
![]() |
---|
Likuiditas Perekonomian Indonesia: Pertumbuhan M2 yang Menggembirakan |
![]() |
---|
Sekolah: Harapan Terakhir atau Sumber Masalah dalam Pemberantasan Korupsi? |
![]() |
---|
Persepsi Negatif terhadap Organisasi Kemasyarakatan |
![]() |
---|
Menciptakan Ruang Aman dari Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus, Suatu Refleksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.