Muakbar Nahkodai SMSI Tarakan, Dewan Pembina Harap Media Siber Ikut Bangun Literasi Masyarakat

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN  - Muakbar terpilih secara aklamasi melalui hasil Musyawarah Kota (Muskot) SMSI ke-I yang dilaksanakan di Gedung Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan ( BPPMHKP ) Tarakan, pada Sabtu (31/8/2024) siang tadi.

Artinya, Muakbar resmi terpilih sebagai Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) periode 2024-2029.

Dikatakan Ketua SMSI Kaltara, Victor, ia meminta ketua terpilih segera mendata seluruh media online di Kota Tarakan.

Kemudian juga memastikan bahwa media online yang terdaftar wajib memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan Dewan Pers.

Baca juga: Kapolda Kaltara Potong Tumpeng Bersama Awak Media di Tanjung Selor, Peringati HUT ke-7 SMSI

"Di antaranya perusahaan media siber harus berbentuk badan hukum, memiliki penanggung jawab dan lain sebagainya. Selain itu , wajib mematuhi Pedoman Pemberitaan Media Siber yang dikeluarkan Dewan Pers," ungkap Victor.

Jelang pelaksanaan Pilkada 2024, Victor juga berpesan agar media online yang tergabung dalam SMSI wajib menyajikan pemberitaan yang menyejukkan dan jauh dari hoax.

Ketua terpilih Muakbar berjanji akan memajukan SMSI Tarakan.

Muskot hari ini cukup panjang prosesnya.

Di kesempatan ini, ia juga mengajak kepada seluruh pengurus untuk meningkatkan eksistensi SMSI.

Salah satu caranya adalah dengan berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal pembangunan daerah.

“Ke depan tentu tidak mudah. Tapi saya berharap kolaborasi bersama teman-teman, SMSI akan semakin maju,” ungkapnya.

Sebelumnya, di momen pembukaan, turut hadir Dewan Pembina SMSI Tarakan, dr Khairul, Ketua SMSI Kaltara, Wakil Ketua DPRD Tarakan Sementara, Herman Hamid, Anggota DPRD Kaltara, Adinata Kusuma, kemudian perwakilan dari BPPMHKP Kaltara, M Roy Pahlevy, Polres Tarakan, Binda Kaltara, pimpinan organisasi media seperti IJTI Kaltara dan JMSI Kaltara serta tamu undangan lainnya.

Dewan Pembina SMSI Tarakan, dr Khairul mengungkapkan bahwa pasca era media konvensional, cetak saat ini masyarakat inginnya memperoleh informasi dan membaca secara ringkas. 

Hanya mengakses media online sudah bisa terbaca.

Dengan era digital, media besar juga merambah ke siber.