Opini

Adu Visi-Misi atau Jualan Sensasi, Strategi Calon Kepala Daerah Menarik Simpati Pemilih

Jelang Pilkada Serentak 2024, menarik melihat visi - misi calon kepala daerah baik di Pilkada Kaltim maupun Pilkada Kaltara.

Editor: Amiruddin
TribunKaltara.com
Sumarsono, Pemimpin Redaksi TribunKaltara.com 

Untuk menyasar pemilih milenial, Ketua DPD Partai Golkar Kaltim ini juga melibatkan banyak influencer sebagai sarana bersosialisasi.

Apa yang dilakukan para calon kepala daerah ini tentu sah-sah saja, sepanjang tidak saling “menyerang” atau pun melakukan black campaign.

Namun, dalam kontestasi Pilkada idealnya para calon kepala daerah memaparkan program-program dan rencana kerja yang jelas untuk kemajuan daerahnya. 

Adu visi-misi mencakup strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur, meningkatkan layanan publik, dan masalah terpenting di daerah, yakni kemiskinan, pengangguran, pendidikan, dan kesehatan.

Melalui adu visi-misi bisa menunjukkan, bahwa calon kepala daerah memiliki integritas dan fokus pada kepentingan jangka panjang masyarakat. 

Dan masyarakat pemilih bisa melihat dan menilai program kerja yang konkrit serta sejauh mana calon kepala daerah memahami persoalan daerahnya.

 

Pasangan Andi Sulaiman-Adri Patton, Yansen-Suratno, dan Zainal-Ingkong Ala saat mendaftar maju Pilgub Kaltara di KPU Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (29/8/2024). (Kolase TribunKaltara.com)
Pasangan Andi Sulaiman-Adri Patton, Yansen-Suratno, dan Zainal-Ingkong Ala saat mendaftar maju Pilgub Kaltara di KPU Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (29/8/2024). (Kolase TribunKaltara.com) (Kolase TribunKaltara.com)

 

Baca juga: KPU Tetapkan 115.483 DPT di Pilkada Serentak 2024 untuk Pilgub Kaltara dan Pilbup Bulungan

Tentu pengemasan cara penyampaian visi-misi harus menarik, dan apa yang disampaikan harus terukur. 

Jangan sampai visi-misi bersifat umum dan kurang spesifik, sehingga membuatnya sulit diukur atau dinilai. 

Selain itu, tidak semua pemilih memiliki waktu atau kesempatan untuk mengeksplorasi visi-misi secara mendalam.

Bagaimana dengan kampanye ala jualan sensasi. 

Berbagai cara bisa dilakukan untuk bisa menarik simpati masyarakat pemilih

Sejumlah calon kepala daerah menggunakan pendekatan yang lebih fokus pada pencitraan, kontroversi, dan strategi populis untuk menarik perhatian publik. 

Dalam konteks ini, sensasi bisa berupa aksi panggung, gaya hidup mewah, atau komentar kontroversial yang viral di media sosial

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved