Opini
Adu Visi-Misi atau Jualan Sensasi, Strategi Calon Kepala Daerah Menarik Simpati Pemilih
Jelang Pilkada Serentak 2024, menarik melihat visi - misi calon kepala daerah baik di Pilkada Kaltim maupun Pilkada Kaltara.
Untuk menyasar pemilih milenial, Ketua DPD Partai Golkar Kaltim ini juga melibatkan banyak influencer sebagai sarana bersosialisasi.
Apa yang dilakukan para calon kepala daerah ini tentu sah-sah saja, sepanjang tidak saling “menyerang” atau pun melakukan black campaign.
Namun, dalam kontestasi Pilkada idealnya para calon kepala daerah memaparkan program-program dan rencana kerja yang jelas untuk kemajuan daerahnya.
Adu visi-misi mencakup strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur, meningkatkan layanan publik, dan masalah terpenting di daerah, yakni kemiskinan, pengangguran, pendidikan, dan kesehatan.
Melalui adu visi-misi bisa menunjukkan, bahwa calon kepala daerah memiliki integritas dan fokus pada kepentingan jangka panjang masyarakat.
Dan masyarakat pemilih bisa melihat dan menilai program kerja yang konkrit serta sejauh mana calon kepala daerah memahami persoalan daerahnya.

Baca juga: KPU Tetapkan 115.483 DPT di Pilkada Serentak 2024 untuk Pilgub Kaltara dan Pilbup Bulungan
Tentu pengemasan cara penyampaian visi-misi harus menarik, dan apa yang disampaikan harus terukur.
Jangan sampai visi-misi bersifat umum dan kurang spesifik, sehingga membuatnya sulit diukur atau dinilai.
Selain itu, tidak semua pemilih memiliki waktu atau kesempatan untuk mengeksplorasi visi-misi secara mendalam.
Bagaimana dengan kampanye ala jualan sensasi.
Berbagai cara bisa dilakukan untuk bisa menarik simpati masyarakat pemilih.
Sejumlah calon kepala daerah menggunakan pendekatan yang lebih fokus pada pencitraan, kontroversi, dan strategi populis untuk menarik perhatian publik.
Dalam konteks ini, sensasi bisa berupa aksi panggung, gaya hidup mewah, atau komentar kontroversial yang viral di media sosial.
Opini
kepala daerah
pemilih
Pilkada
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Prabowo Subianto
gemoy
Isran Noor
Hadi Mulyadi
Seno Aji
Rudy Masud
strategi
media sosial
TribunKaltara.com
Kaltara
Kaltim
Likuiditas Perekonomian Indonesia: Pertumbuhan M2 yang Menggembirakan |
![]() |
---|
Sekolah: Harapan Terakhir atau Sumber Masalah dalam Pemberantasan Korupsi? |
![]() |
---|
Persepsi Negatif terhadap Organisasi Kemasyarakatan |
![]() |
---|
Menciptakan Ruang Aman dari Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus, Suatu Refleksi |
![]() |
---|
Kepala Daerah itu Bukan Pejabat Partai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.