Berita Tana Tidung Terkini

Sandwich Generation Timbulkan Trauma, Begini Sisi Positifnya Menurut Psikolog di Tana Tidung

Rina salah satu korban Sandwich Generation mengakui bahwa penghasilan pribadi miliknya untuk anggota keluarga dan ini membuat timbul rasa trauma.

Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ RiSMAYANTI
Ien Maslichah Psikolog di Tana Tidung Jelaskan Sisi Positif Sistem Sandwich Generation yang Kerap jadi Pembahasan di Indonesia Beberapa Waktu Ini. 

"Sedikit trauma untuk punya anak, karena takut anak akan ngalami hal yang sama seperti sulit untuk memikirkan kemauan diri sendiri karena harus mikirin keluarga lebih dulu," risaunya.

Tak jarang juga ia merasa stress dengan kondisinya sebagai korban sandwich generation, meskipun begitu nilai positif dari sandwich generation, ia menjadi lebih peka terhadap sekitarnya.

"Lebih cepat stress karena terlalu banyak tuntutan dan mutar otak buat mencukupi kebutuhan sendiri dan keluarga yang ditanggung tapi, sisi positif jadi lebih peka dengan sekeliling," ucapnya.

Sementara itu, Psikolog Tana Tidung Ien Maslichah kepada TribunKaltara.com menjelaskan sisi positif dari sistem sandwich generation. 

Ien Maslichah mengatakan sisi positif dari sandwich generation adalah orang yang terjebak di dalamnya memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

"Memang sandwich generation ini sering jadi beban, tapi ada sisi positifnya juga karena biasanya orang yang berperan disitu rasa tanggung jawabnya lebih tinggi," kata Ien Maslichah.

Ia menyebutkan rasa tanggung jawab yang dimaksud yaitu antara korban sandwich generation terhadap keluarga dan pekerjaannya.

Baca juga: Kisah Warga Desa Transmigrasi Bulungan Jemput Ekonomi di Tanjung Selor: Bawa Hasil Panen ke Kulteka

"Maksudnya orang yang menjadi sandwich generation ini akan lebih bertanggung jawab kepada keluarganya karena dia yang lebih diharapkan dan ke kerjaannya juga pasti akan dijalankan dengan baik juga," sebutnya.

Hal ini karena bagi pelaku sandwich generation akan menganggap dengan membantu memenuhi kebutuhan keluarga menjadi capaian tersendiri untuknya sehingga dalam bekerja pun ia akan lebih semangat.

"Karena reward yang dia harapkan bisa membantu kebutuhan keluarganya sehingga mungkin dia lebih terpacu untuk mengerjakan pekerjaannya karena dari situ dia dapat gaji," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved