Tarakan Memilih

Tak Ada Debat, KPU Tarakan Sebut Paslon Kharisma Hanya Paparkan Visi Misi, Gelaran Ditarget November

KPU Kota Tarakan dalam proses melakukan persiapan pelaksanaan pemaparan visi misi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan periode 2024-2029. 

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Asriadi, Komisioner KPU Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - KPU Tarakan dalam proses melakukan persiapan pelaksanaan pemaparan visi misi Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan periode 2024-2029. 

Jika di wilayah lainnya digelar dalam bentuk debat bersama kandidat lain, di Tarakan karena paslon tunggal hanya ada Khairul-Ibnu Saud ( Kharisma) Nomor Urut 1, maka paslon ini hanya menyampaikan pendalaman visi misi.

Dikatakan Asriadi, komisioner KPU Tarakan,  persiapan sendiri  sejauh ini komisioner dan sekretariat dalam tahap survei tempat.

Kemudian lanjutnya mana yang pas digunakan saat tahapan debat.

Baca juga: Gandeng Seluruh Pihak, Harmonisasi Keberagaman jadi Perhatian BAIS di Pilkada Tana Tidung 2024

"Istilahnya bukan debat. Dia lebih kepada pendalaman atau pemaparan visi misi di hadapan panelis. Karena satu paslon atau tunggal. Beda konteks kalau dia paslon lebih dari satu kandidat," terang Asriadi.

Ia melanjutkan lagi, untuk persiapan KPU beberapa hari terakhir, KPU melakukan kunjungan ke beberapa perguruan tinggi untuk diminta kesiapan menjadikan sebagai panelis.

"Kalau survei lokasi debat atau paparan visi misi itu ada pilihan di Tarakan Plaza, kemudian di Hotel Lotus dan masih berkembang opsi tempat," terangnya.

Asriadi menambahkan bahwa  baru dua opsi tempat.  

Kemudian untuk panelis lanjutnya kemarin sudah dilakukan kunjungan ke beberapa perguruan tinggi. Di Jogja ada UGM, UII dan UMY. 

"Di Makassar ada Unhas, UMI dan satu lagi. Kemudian satu dari Samarinda rencananya. Kemudian jumlah panelis rencana lima, terdiri dari tokoh masyarakat, akademisi, lebih banyak komposisi ke akademisi," jelasnya. 

Universitas Borneo Tarakan juga tentu akan dilibatkan namun akan dilakukan penjajakan.

Jika saat disurvei lanjutnya kampusnya belum tentu dipilih karena KPU tahapan penjajakan.

"Penyampaian visi misi, paslon itu berhadapan panelis sampaikan visi misi lalu panelis lakukan pendalaman sejauh mana kira-kira program visi misi ditawar ke masyarakat," paparnya.

Teknisnya secara konsep, lanjutnya, KPU menginginkan masyarakat bisa terlibat langsung menyampaikan pendapat.

Nanti bisa diakomodir bisa by phone bisa lewat helpdesk KPU nanti satu operator disiapkan menerima masukan pendapat masyarakat.

"Nanti itu panelis bertugas untuk menggali lebih dalam visi misi calon. Kalau waktunya sendiri dalam juknis pelaksanaan kampanye, karena debat bagian dari tahapan pelaksanaan kampanye, itu durasinya kurang lebih 120 atau 180 menit atau kurang lebih dua jam. Kemungkinan besar akan disiapkan secara langsung. Stasiun TV juga karena bagian dari publikasi, teman-teman lakukan survei ke beberapa TV nasional dan sampai sekarang hasil survei atau penjajakan akan dituangkan dalam rapat pleno," ujarnya.

Dalam rapat pleno akan diputuskan panelis mana digunakan dan TV nasional mana digunakan sebagai mitra untuk lembaga penyiaran. 

Selain tim panelis ada juga tim perumus.

Nanti berbeda dan sembari berjalan. 

Baca juga: Maju jadi Petahana di Pilkada KTT 2024, Ibrahim Ali siap Tuntaskan Program Periode Sebelumnya 

"Apakah tim perumus merangkap sebagai panelis atau tim perumus beda dan panelis beda masih berproses. Mengukur kesanggupan anggaran sekretariat karena berbicara masalh honorer," jelasnya.

Untuk pemaparan visi misi kemungkinan akan dilaksanakan dua kali tambahnya.

"Dan pelaksanaan kemungkinan di bulan November 2024 semua karena Oktober gak ngejar," tukasnya. 

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved