Tarakan Memilih
Bedah Visi dan Misi Cawalkot Tarakan, Khairul: Jargas Gratis hingga Bantu Nelayan dan Tambak
Paslon Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) jika terpilih kembali di Pilkada tentunya akan mensejahterakan masyarakat Tarakan dan miliki 20 program unggulan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN- 20 program unggulan Paslon Khairul-Ibnu Saud (Kharisma) di Pilwali Tarakan yang siap Sejahterakan Masyarakat Tarakan Kalimantan Utara jika nantinya warga mempercayakan kembali maju dua periode. Salah satunya bantu nelayan dan Tambak.
20 program unggulan, Paslon Kharisma diantaranya, Peningkatan Ekonomi Rakyat, Gratis Pemasangan Sambungan Gas Rumah Tangga, Pembangungan Kawasan Terpadu Pusat Pemerintahan Kota Tarakan, Bantuan Petani Nelayan Tangkap dan Budi Daya (Tambak) khususnya pembuatan resi gudang rumput laut, cold storage, laboratorium kultur jaringan rumput laut.
Dalam wawancara khusus bersama TribunKaltara.com, Khairul mengungkapkan berkaitan dengan visi menuju Smart City, kini telah berganti menjadi Kota Cerdas yang berfokus pada sektor jasa perdagangan dan perikanan kelautan dan ekonomi kreatif yang berdaya saing dan maju menuju masyarakat sejahtera.
“Jadi ada pariwisata yang berkelanjutan, memperhatikan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Namun untuk tagline Smart City itu tetap ada, karena periode pertama masa peletakan pondasi Smart City dan sudah dianggap telah diletakkan dengan baik sehingga saat ini hanya tinggal landas. Dan sekarang dicari yang masih kurang untuk dikembangkan,” bebernya.
Baca juga: Bedah Visi Misi Cawalkot Tarakan, Khairul: Pelayanan Dasar Pendidikan dan Kesehatan Masih Prioritas
Yang perlu dikembangkan lagi misalnya katakanlah pada program bantuan petani nelayan tangkap dan budi daya tambak. Ia menjelaskan di antaranya ada bantuan alat tangkap dan alat pertanian, bibit udang, ikan air tawar dan bibit rumput laut dan pupuk. Kemudian, pembuatan resi gudang rumput laut, cold storage, kaboratorium kultur jaringan rumput laut, fasilitas kemudahan pemenuhan BBM nelayan dan fasilitasi tempat tambatan perahu petambak.
Misalnya kata Khairul, dari sisi kelautan yang menjadi trending topik. Setelah diidentifikasi ternyata ada persoalan, nanti akan dibuatkan coldstorage dan pemerintah juga akan dibuat dalam bentuk Perseroda atau Perusahaan Daerah Terbatas dan nanti sahamnya bisa dari masyarakat dan bisa terlibat dalam pembelian dan penjualan.
“Sehingga bisa sama-sama tahu bagaimana kondisi sebenarnya. Jangan sampai selama ini kecurigaan selalu ke pemerintah, begitu juga rumput laut akan dibuat resi gudang dan akan membantu bantuan bibit pupuk,” jelasnya.
Dari sisi hilirisasi, potensi kelautan juga ada. Namun langkah pertama yang jelas akan diterapkan jangka pendek yakni bantuan subsidi untuk mengurangi biaya produksi petani dan kedua coldstorage adalah jangka menengah agar ada kompetisi harga lebih baik.
“Mengapa tidak diserahkan semua ke masyarakat swasta karena khawatirnya nanti tidak ada kendali pemerintah kembali lagi,” terangnya.
Baca juga: Khairul Dilaporkan Dugaan Money Politik, Sentra Gakkumdu Bawaslu Tarakan Nyatakan tak Penuhi Unsur
Produksi kelautan dan perikanan setiap tahun lanjutnya mengalami kenaikan dan konsumsi secara umumnya pertambahannya tidak signifikan. Dengan kelebihan produksi harus dihilirisasi sehingga jika tidak diekspor, bisa diolah menjadi makanan separuh jadi ataupun siap saji sehingga tidak hanya mengandalkan pasar luar negeri tapi juga memanfaatkan potensi pasar dalam negeri yang berjumlah 200 juta orang.
“Ini potensi pasar besar sehingga hasil produksi pertanian perikanan kelautan dan rumput laut tidak hanya diserap pasar luar negeri tapi juga dalam negeri itu dalam konsep kami,” lanjut Khairul.
Selanjutnya ditanya mengenai program pemberian makan gizi gratis selaras pemerintah pusat, ia menjelaskan ini juga ada kesinambungannya. Karena ini program nasional maka wajib hukumnya pemerintah daerah baik kota kabupaten dan provinsi melaksanakan. Informasinya pembahsan anggaran 2025 telah ditandai harus sekian miliar untuk dimanfaatkan makan gratis.
Namun ia menilai, untuk makan bergizi gratis bagi anak sekolah, ibu hamil sudah pernah dulu dijalankan namun terputus. Menurutnya ini bisa diterapkan. Dari sisi pembiayaan. Platform anggaran Rp15 ribu di pusat per pack anak sementara harga di daerah berbeda. Khairul menjelaskan bahwa ini harus dipelajari sasarannya siapa. Bahkan ia menilai UMKM harusnya cenderung bisa dioptimalkan sehingga tidak sibuk menyiapkan dapur umum karena sudah ada UMKM.
“Sehingga pemberdayaan ekonomi kerakyatannya jalan. Persoalan subsidi, penambahan saya kira tidak masalah apalagi regulasinya, kita ahnya butuh dukungan regulasi untuk bisa katakanlah emalkukan penyesuaian harga sesuai harga daerah tidak mungkin harga Jakarta dan Tarakan apalagi Papua sama,” terangnya.
Tujuannya, lanjut Khairul adalah upaya ini dalam rangka mencegah stunting, meningkatkan kecerdasan dan ini hal baik. Jika dibuat asal-asalan dan tak memenuhi standar gizi juga maka niat awalnya menjadi tidak tercapai. Sehingga tentu harus dikemas dengan baik.

“Pengalaman di kami ada bencana kami tidak buka dapur umum tapi memberdayakan UMKM yang ada tinggal dikasih standar gizinya. Dan istandar gizi bisa dilakukan assessment Dinkes sebelum menjadi mitra pemerintah,” paparnya.
Mengapa memilih UMKM karena pengalaman bencana, yang bekerja lebih banyak dilayani dibandingkan yang menjadi korban sehingga lebih banyak mengeluarkan biaya sehingga dimanfaatkanlah UMKM warung restoran dan dibuatkan standar harga dan gizi. Apalagi jika puluhan ribu orang misalnya yang harus disiapkan.
Sehingga ini menjadi multiflayer efek dimana tujuan awalnya untuk perbaikan gizi namun dari sisi ekonomi terjadi perputaran dan membantu pelaku UMKM. Termasuk juga potensi sumber daya ikan bisa dimanfaatkan. Ketika terjadi surplus panen atau produksi ikan berlebihan bisa juga dimanfaatkan.
“Kemarin telah diminta untuk pencegahan stunting, produksi ayam dan ikan di Tarakan berlebih sehingga bisa dimaksimalkan untuk dijadikan tambahan protein selain dari telur,” paparnya.
Menurutnya, ini menjadi bagian dari produk lokal dan bagaimana memberdayakan peternak, nelayan dan petambak Tarakan.
“Itu kami lakukan dan setiap kelurahan kalau tidak salah Rp200 juta bersama kader posyandu kader PKK dan ini cukup bagus,” jelasnya.
Kemudian dari sektor jasa, Tarakan dengan areal terbatas, SDA terbatas, termasuk masuk Jalur ALKI II dan persimpangan laut internasional maka perdagangan jadi sesuatu utama.
Kemudian, dari sisi ekonomi kreatif dan pariwisata karena seluruh dunia juga tengah melaksanakan demikian. Dan ini dianggap industri tidak pernah habis. Jika SDA dikeruk akan habis namun pariwisata jika dikemas dengan baik tentu akan bisa menjadi nilai jual.
Baca juga: Gerindra Tegaskan Satu Komando Menangkan Kharisma di Tarakan, Khairul Target 70 Persen Suara
Berbicara pondasi sudah ditanamkan, langkah selanjutnya kata Khairul, program lainnya misalnya yang dipertahakan ada sambungan PDAM gratis yang menjadi program lama tetap bertahan.
Diakuinya memang masih ada belum terjangkau namun dari sisi capaian untuk PDAM gratis, cakupan air bersih menggunakan PDAM telah sampai 93 persen. Di periode kedua diharapkan bisa menuntaskan sisa 7 persen.
Program jargas lanjutnya ini adalah program baru. Alasan Khairul, karena melihat banyaknya keluhan masyarakat terkait misalnya ketersediaan gas LPG. Sehingga menurutnya ini juga krusial dan periode ini menjadi prioritas.
Dulu, pernah ada launching sambungan gratis dan anggaran digelontorkan dari pusat. Terakhir program ini ada di tahun 2019 pemasangan sambungan gratis namun masuk pandemic Covid-19, menyusul tahun 2020 sudah tidak ada lagi.
“2020-2021 karena covid, kemudian 2022 keterbatasan anggaran dan 2023 karena lebih fokus ke pembiayaan IKN dan banyak anggaran pusat di-reschedule untuk IKN sehingga kami melihat ini tidak bisa mengandalkan bantuan anggaran luar (APBN) karena ini juga kebutuhan masyarakat yang terus ribut dipersoalkan LPG 3 kg,” ujarnya.
Maka program sambungan gratis jargas alias mendapat subsidi dan ini masuk dalam program yang dijanjikan jika masyarakat masuk periode kedua. Khairul menuturkan pemasangan jargas diperuntukkan untuk seluruh masyarakat Kota Tarakan. Termasuk masyarakat kurang mampu menjadi prioritas. (bersambung)
(*)
Penulis: Andi Pausiah
program unggulan
Paslon
Khairul-Ibnu Saud
Kharisma
Pilwali Tarakan
Tarakan
Kalimantan Utara
nelayan
Tambak
rumput laut
Khairul
Smart City
TribunKaltara.com
Kata-kata Khairul saat Ditetapkan sebagai Wali Kota Tarakan Terpilih 2025-2030 |
![]() |
---|
Penetapan Kepala Daerah Terpilih Tunggu Putusan MK, KPU Tarakan Selaku Termohon Siapkan Jawaban |
![]() |
---|
KPU Tarakan Benarkan Ada Gugatan Sengketa Pilkada 2024 dari Lembaga Pemantau, Tunggu Rilis Resmi MK |
![]() |
---|
Pilkada Tarakan, Kharisma Raih Suara Tertinggi di Tarakan Barat, 16.744 Suara Pilih Kolom Kosong |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Tarakan: Kharisma di Tarakan Tengah Raih 16.744 Suara, Kolom Kosong 13.186 Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.