Demam Berdarah di IKN
Kisah Pekerja IKN Terpapar DBD: 16 Orang Sekamar Tumbang, Pasien di RSKD Sepaku Sudah Dipulangkan
Kisah pekerja proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) terpapar demam berdarah, 16 orang sekamar tumbang, semua pasien di RSUD Sepaku sudah dipulangkan
Berdasarkan data dari beberapa fasilitas kesehatan seperti RSUD Sepaku, RS Mayapada Nusantara, dan RS Hermina Nusantara, puncak kasus terjadi pada Agustus 2024 dengan total 178 pasien.
“Pada Oktober, jumlah kasus menurun menjadi 62 pasien. Hingga 4 November ini, tercatat hanya 2 pasien yang terkonfirmasi,” jelas Troy saat dihubungi Tribunkaltim.co pada Senin sore (4/11).
Lebih lanjut dia memaparkan, sejak Januari hingga Oktober, total kasus DBD mencapai 561 kasus, RSUD Sepaku menjadi penyumbang terbanyak dengan 534 pasien.
Sementara RS Mayapada Nusantara dan RS Hermina Nusantara merawat 27 pasien.
Disinggung mengenai kondisi di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) saat ini setelah munculnya kasus DBD tersebut, Troy menyebutkan bahwa lingkungan di kawasan HPK relatif terjaga kebersihannya.
Menurutnya, petugas dari PT Bina Karya melakukan pembersihan rutin terhadap hunian serta fasilitas umum dan sosial.
Meski begitu, dia mengakui bahwa inspeksi jentik nyamuk oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara menemukan bahwa beberapa toren air di HPK positif mengandung jentik.
Tindakan segera dilakukan oleh pihak Manajemen Konstruksi Induk (MKI) dengan menutup toren air tersebut.
“Kondisi proyek konstruksi yang sering melibatkan penggalian dan terisi air saat hujan menjadi tempat potensial berkembangnya nyamuk. Untuk mengatasi hal ini, larvasida telah disebarkan di area-area tersebut,” tambah Troy.
Baca juga: Wabah DBD Ancam Pekerja Proyek IKN di Kaltim, Inilah Langkah-langkah Khusus Dilakukan Otorita IKN
Sebagai langkah proaktif, Otorita IKN telah mengeluarkan imbauan untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui pendekatan 3M: Menutup tempat penampungan air, Menguras penampungan air, dan Memanfaatkan barang bekas agar tidak menjadi tempat penampungan air.
Selain itu, kolaborasi antara Otorita IKN, Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan meliputi pelaksanaan fogging di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) serta pemukiman warga di Sepaku.
Otorita IKN juga merencanakan penyebaran ikan pemangsa jentik di embung dan kolam di sekitar KIPP dengan dukungan dari IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia).
Tidak hanya itu, Otorita IKN turut menggelar penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan pengobatan gratis bagi pekerja konstruksi serta masyarakat setempat guna meningkatkan kesiagaan, fasilitas kesehatan berupa dua rumah sakit dan tiga klinik telah dioperasikan di wilayah KIPP untuk melayani para pekerja dan warga sekitar.

Dengan langkah-langkah tersebut, Otorita IKN berkomitmen untuk memastikan kesehatan para pekerja dan masyarakat di sekitar IKN tetap terjaga di tengah tantangan pembangunan masif yang sedang berlangsung
Sementara secara terpisah, Manajer Tenan Sosbud HPK 1 IKN Wahyu Alfen, menyampaikan total penghuni di HPK IKN sekitar 11.800 orang.
"Saat ini kurang lebih 11.800 untuk HPK satu dengan empat tapak yaitu 1 A, 1B, 1C, dan site 2," ujarnya.
Para pekerja IKN tersebut dibagi dalam 2 hunian yang mana hunian tenaga ahli sebanyak 3 unit sedangkan sisanya atau sekitar 18 unit lainnya bagi tenaga terampil yang masing-masing memiliki kapasitas yang berbeda-beda.
Baca juga: BPK Endus Ada Masalah di Proyek IKN, Kementerian PU Dapat 51 Rekomendasi: Prosedur Kurang Sesuai
"Total 22 tower, tetapi hanya untuk hunian 21 tower, Kalau untuk tower terampil itu itu kapasitasnya 760 orang sedangkan Kalau tower ahli itu menampung kurang lebih hanya 500 orang, Kamar untuk terampil ukuran 6 dikali 6 dengan 7 hingga 8 ranjang delapan dobel bad atau tingkat, Bednya ada 16 dan juga ada 14 bed," jelasnya.
Dengan banyaknya hunian yang ada dan jumlah penghuni yang cukup banyak sekitar 11.800 an para pekerja, tentu pihak manajemen Tenan Sosbud HPK 1 IKN mempunyai SOP tersendiri sehingga terhindar dari serangan DBD.
"Kalau kami sendiri itu upaya kami fogging dan larvasida kemudian pembersihan kawasan dimana sampah jadi tempat ibarat mungkin disitu ada nyamuk juga. Rutin juga dilakukan pembersihan dilingkungan outdoor dan juga indoor itu terus kami upayakan," ujarnya.
Tidak hanya itu demi kenyamanan penguna air bersih dengan jumlah para pekerja yang cukup banyak pihak Manajemen HPK 1 IKN melakukan berbagai upaya dilakukan termasuk tidak menyediakan bak kamar mandi untuk menghindari penyebaran DBD. (tribunkaltim/znl/gre/upi)
Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News
pekerja
Ibu Kota Nusantara
IKN
Demam Berdarah Dengue
DBD
demam berdarah
Sepaku
Otorita IKN
pasien
dirawat
Penajam Paser Utara
Kalimantan Timur
RSUD
Kadis Kesehatan PPU Ungkap Pemicu Peningkatan Kasus DBD di IKN, Salah Satunya Kebiasaan Jarang Mandi |
![]() |
---|
Inilah Faktor Pemicu Demam Berdarah Perlu Diwaspadai, Ternyata Bukan hanya Nyamuk Aedes Aegypti |
![]() |
---|
Cegah DBD Serang Pekerja Proyek di IKN, Otorita IKN Tingkatkan Kebijakan Kebersihan Lingkungan HPK |
![]() |
---|
Wabah DBD Ancam Pekerja Proyek IKN di Kaltim, Inilah Langkah-langkah Khusus Dilakukan Otorita IKN |
![]() |
---|
Anggota Dewan Ingatkan Bahaya DBD Ancam Masyarakat Kaltim, Desak Pemprov Upayakan Pencegahan Dini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.